BANTENRAYA.CO.ID – Belum lama ini beredar rekaman korban kekerasan ASN di media sosial.
Salah satu rekaman korban kekerasan ASN tersebut diunggah di akun Instagram @terang_media.
Di rekaman tersebut, korban kekerasan ASN tampak terkujur di atas ranjang rumah sakit dalam keadaan tak sadarkan diri.
BACA JUGA: Manfaat Panahan pada Kesehatan Tubuh dan Pikiran
Namun hanya satu korban saja yang ditampilkan di video tersebut.
Dilansir bantenraya.co.id dari postingan tersebut, total korban yang dirawat sebenarnya mencapai 5 orang.
Dari 6 orang lulusan IPDN yang sedang magang di Kantor BKD Provinsi Lampung, 5 menjadi korban.
BACA JUGA: Pikirkan 5 Hal Ini Sebelum Memilih Berhenti Kuliah, Motivasi Kuliah Sampai Wisuda
Sementara satu orang perempuan lainnya yang juga peserta magang selamat karena disuruh pulang.
Kelima korban itu diduga dipukuli dan ditendang berkali-kali oleh sejumlah ASN BKD Lampung.
Apa yang memicu aksi kekerasan tersebut adalah karena keenamnya menolak untuk ikut kontingen.
BACA JUGA: 4 Tips Mendapat Transkrip Nilai Kuliah yang Bagus Sampai Wisuda
Dari kelima korban yang dirawat, Farhan adalah korban yang kondisinya paling parah.
Hal tersebut dikarenakan Farhan sempat mengalami pingsan hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Dan kondisi Farhan yang mendapat memar di sekitar dada sekarang seperti yang terekam di video yang beredar.
Farhan masih menjalani proses perawatan di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek.
BACA JUGA: 6 Waktu Mustajab untuk Seorang Muslim Berdoa selain di Hari Arafah
Diduga korban dan pelaku pengeroyokan sama-sama alumni dari IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri).
Kelima korban beserta satu orang wanita selamat adalah alumni IPDN angkatan XXX.
Tanggapan Warganet
Beberapa warganet ikut memberikan tanggapan dari informasi tersebut.
“IPDN ternyata penghasil preman2 yang dibalut seragam ASN, segera adili dan pecat biar merasakan gratisnya hotel prodeo di polda,” tegas @dieng_sucahyo.
“Hubungane opo yo pelayan masyarakat karo kekerasan? Opo jangan2 mengko nek melayani masyarakat kudu keras kyo iku,” komentar @andhyka.mendem.
Beberapa komentar juga ada yang belum lupa tentang kejadian yang serupa oleh IPDN.
“Jadi inget dulu tahun 2000an awal klo gak salah sempat viral di lingkungan IPDN lagi plonco junior juniornya di lingkungan IPDN, masih inget di video si senior pake topi nonjokin perut satu satu juniornya lagi baris,” jelas @tintonharyanto_t21h.
BACA JUGA: Fenomena Udang Menyerbu Daratan di Gorontalo Seperti Gerombolan Ulat, Mau Kemana Mereka?
Farhan dianiaya dengan menggunakan tangan dan kaki dalam kondisi mata ditutup.
“Matanya ditutup. Korban sudah angkat tangan karena napasnya habis, tetapi masih dihajar 8 sampai 10 orang,” jelas Edi Sahri, paman Farhan dalam sebuah wawancara.
Edi juga mengaku sudah membuat laporan juga ke Polresta Bandar Lampung.***