Mengenal Guillermo Cano, Tokoh Jurnalis di Balik Penghargaan Kebebasan Pers Dunia

Guillermo Cano
Guillermo Cano Isaza, (Foto: unesco.org)

BANTENRAYA.CO.ID – Artikel ini berisi informasi tentang tokoh Guillermo Cano Isaza.

Pada tahun 1997, UNESCO membuat penghargaan tahunan yang menyandang nama Guillermo Cano.

Yaitu Penghargaan Kebebasan Pers Dunia UNESCO/Guillermo Cano.

Bacaan Lainnya

Penghargaan tersebut berfungsi untuk menghormati seseorang atau lembaga yang telah melakukan pekerjaan luar biasa dalam membela kebebasan pers.

BACA JUGA: TERBARU! 15 Ucapan Selamat Hari Kebebasan Pers Sedunia 2023, Inspiratif dan Penuh Makna Sangat Keren jadi Caption Medsos

Selain itu, tanggal 3 Mei juga ditetapkan oleh UNESCO sebagai Hari Kebebasan Pers Sedunia.

Namun, siapakah sosok Guillermo Cano itu?

Jasa apa yang telah dia berikan kepada dunia media pers sehingga namanya menjadi nama Penghargaan Kebebasan Pers Dunia?

Berikut bantenraya.co.id merangkum dari berbagai sumber tentang profil singkat Guillermo Cano.

Beliau lahir pada tahun 12 August 1925 di kota Bogotá, Kolombia.

BACA JUGA: 12 Ucapan Selamat Hari Kebebasan Pers Sedunia 2023 yang Kekinian untuk Milenial, Penuh Semangat dan Motivasi

Dia pernah menjabat sebagai editor untuk surat kabar El Espectador dan menulis untuk kolom olahraga, politik, budaya, dan pertarungan banteng.

Guillermo Cano memanfaatkan surat kabar untuk berjuang melawan perdagangan narkoba.

Dia juga berkampanye melawan keterlibatan kartel dalam politik Kolombia.

Namun kampanye tersebut menimbulkan balasan yang mengerikan.

BACA JUGA: Sejarah Singkat 6 Pahlawan Pendidikan di Indonesia, Para Tokoh Semangat Hardiknas 2023

Pada tanggal 17 Desember 1986, Guillermo Cano Isaza meninggalkan kantor El Espectador dengan Subaru Leone miliknya.

Salah satu dari dua pembunuh bayaran dengan sepeda motor di lampu merah seberang jalan melepaskan tembakan ke arah Cano 4 kali di dada.

Mobil Cano pun kehilangan kendali dan menabrak tiang lampu.

Para pembunuh bayaran dengan cepat melarikan diri dari tempat kejadian, sementara Cano dibawa ke rumah sakit dimana dia meninggal sesaat sebelum jam 7 malam.

BACA JUGA: 5 Tokoh Asal Usul Sejarah Terbentuknya TNI AU, 5 Tokoh Ini Patut Kita Kenang

Diduga bahwa serangan itu sebagai tanggapan atas kampanye yang diluncurkan Cano di surat kabar bertahun-tahun sebelumnya.

Tiga tahun kemudian, gedung El Espectador dihancurkan dengan bom seberat 300 pon, pengacara keluarga Cano dibunuh, dan rumah musim panas keluarga Cano juga dibakar habis.

Dalam putusan Oktober 1995, empat orang yang bernama María Ofelia Saldarriaga, Pablo Enrique Zamora, Carlos Martínez Hernández, dan Luis Carlos Molina Yepes dinyatakan bersalah karena bersekongkol melakukan pembunuhan tersebut.

Mereka berempat dijatuhi hukuman penjara 16 tahun, 8 bulan.

Namun, pada pengadilan tingkat banding, 3 dari mereka lepas dari hukuman tersebut.

BACA JUGA: Hans Christian Andersen, Mengenal Tokoh yang Diperingati oleh Microsoft Edge Hari Ini

Perjuangan Guillermo Cano Isaza dalam memanfaatkan pers untuk menggulingkan kartel memang layak untuk dijadikan sesuatu yang selalu dikenang.

Dan itulah sebab  Penghargaan Kebebasan Pers Sedunia memakai nama Guillermo Cano, hal itu untuk menghormati perjuangan seorang wartawan legendaris surat kabar El Espectador.

Pada tahun 2000 Cano dinobatkan sebagai salah satu dari 50 Pahlawan Kebebasan Pers Dunia abad ke-20 dari Institut Pers Internasional.***

Pos terkait