SERANG, BANTEN RAYA- Layaknya prajurit yang memiliki kesatuan khusus dengan keterampilan tempur istimewa, PT PLN (Persero) juga memiliki pasukan khusus yang dikomando dalam penugasan-penugasan berisiko tinggi. Dikenal sebagai pasukan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB), unit PLN ini merupakan orang-orang pilihan dengan keterampilan dan kompetensi yang khusus.
Pasukan ini terlatih melakukan pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian isolator, konduktor maupun komponen lainnya pada jaringan listrik. Mereka memiliki kemampuan khusus dan berisiko tinggi untuk bekerja tanpa harus memadamkan aliran listrik. Berkat kerja keras PDKB, selama ini banyak masyarakat yang tetap dapat menikmati listrik meski terjadi gangguan.
“Pasukan PDKB merupakan salah satu garda terdepan PLN dalam menjawab tantangan pemenuhan kebutuhan listrik berkualitas dan berkelanjutan,” ucap Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo.
Untuk itu, sebagai pasukan khusus PLN, tim PDKB harus terus mengembangkan kompetensi dan inovasi dalam pengelolaan kelistrikan nasional. Salah satunya dengan melaksanakan Konvensi PDKB di PLN Unit Pelaksana Pendidikan dan Latihan Semarang, pada 24-25 November 2022 mendatang.
Darmawan menambahkan bahwa usai gelaran KTT G20 yang berlangsung di Bali, tantangan PLN akan semakin besar. Untuk itu ia mengharapkan agar konvensi PDKB ini akan semakin menghadirkan soliditas, tim yang tangguh serta berpegang pada nilai AKHLAK di dalam PLN.
“Sebagai pasukan elitnya PLN, PDKB menjadi unit yang paling diandalkan untuk menjaga pasokan listrik yang berkualitas. Lewat konvensi yang disertai workshop ini, semoga tranformasi kita semakin mantap berjalan,” tuturnya.
Meski tak banyak dikenal luas oleh masyarakat, PDKB senantiasa bekerja dengan profesional. Di tangan mereka pemeliharaan tower listrik dijalankan meski dengan kondisi arus listrik yang kuat. Ini yang membuat PLN mampu menghadirkan keandalan listrik bagi pelanggan di seluruh tanah air.
Terdapat ribuan insan PLN yang tergabung dalam pasukan khusus PDKB ini. Mereka terbagi dalam kerja-kerja khusus seperti PDKB Tegangan Extra Tinggi, PDKB Tegangan Tinggi, dan PDKB Tegangan Menengah. Bahkan setiap anggotanya memiliki beragam sertifikasi, di antaranya sertifikasi internal PLN, Sertifikasi internasional dari Omaka New Zealand dan Terex Ritz Brazil, hingga sertifikasi Direktur Jenderal Ketenagalistrikan (DJK) Kementerian ESDM yang terkait bidang dan level kompetensinya.
Pasukan PDKB pun harus mengedepankan konsep zero accident atau nihil kecelakaan, patuh pada SOP, mengutamakan tim kerja, dan berpegang teguh pada profesionalisme kerja.
Zulham Arifin, salah seorang insan PLN yang menjadi bagian dari PDKB PLN Unit Induk Distibusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) selama 10 tahun mengungkapkan sulitnya untuk menjadi bagian dari pasukan khusus ini. Terlebih pekerjaannya juga menurut Zulham, harus siap mempertaruhkan nyawa demi memastikan listrik tetap bernyala untuk kepentingan masyarakat luas.
Ia pun mengaku siap untuk menjadi bagian dari kepeloporan transformasi organisasi dan mendukung energi yang berkelanjutan, andal, dan berkualitas.
“Kami bagian dari PDKB siap untuk mendukung transformasi organisasi PLN, khususnya lewat momen konvensi tahunan di Semarang,” tandasnya.
Sebagai informasi, pasukan khusus PDKB sendiri lahir pada 10 November 1955 silam yang bertepatan dengan peringatan hari Pahlawan. Tak salah bila semangat kepahlawanan juga menjadi ciri pasukan PDKB yang siap mengambil risiko tinggi dalam pelayanan PLN, demi terlayaninya kepentingan kelistrikan nasional yang dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. (*/tohir)