Trending

Muluskan Jalan Transisi Energi, PLN Kolaborasi dengan Jepang Bangun Ekosistem EBT di Indonesia

“Perdana Menteri Jepang Fumia Kishida dan Presiden RI Joko Widodo telah menyatakan akan mendorong NZE bersama. Kami ingin menyatukan kekuatan dengan negara-negara mitra, khususnya Indonesia untuk menghasilkan proyek-proyek nyata dan peluang koordinasi kebijakan demi memajukan transisi energi kita,” kata Kobayashi.

Di samping itu, Kobayashi menilai, Indonesia perlu meningkatkan jaringan dan jalur transmisi untuk menampung lebih banyak EBT masuk dalam sistemnya. Meskipun, mengembangkan jaringan grid dan membangun jalur transmisi baru memang tidaklah murah, butuh waktu serta biaya.

“Mungkin tidak mudah untuk mengembangkan jalur transmisi yang sangat mahal ini, sehingga membutuhkan pinjaman lunak. Ini adalah tantangan yang sangat besar yang perlu ditangani oleh Indonesia,” jelas Kobayashi.

Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Evy Haryadi menjelaskan, seiring dengan NZE yang ditargetkan tercapai di 2060, PLN telah merancang strategi untuk menyukseskannya. Untuk jangka pendek 2021-2030 PLN menargetkan menambah pembangkit EBT hingga 20,9 GW yang akan didominasi oleh pembangkit hidro, geotermal dan panel surya.

“Kami menggunakan beragam teknologi untuk meningkatkan produksi EBT di Indonesia. Untuk jangka pendek, kami telah membangun berbagai pembangkit EBT bersamaan dengan program dedieselisasi dan pensiun dini pembangkit batu bara,” ujar Haryadi.

Haryadi menambahkan, PLN telah menjalin kolaborasi dengan perusahaan Jepang seperti IHI Corporation dan Mitsubishi dalam penerapan co-firing hidrogen untuk PLTU.

PLN juga berkomitmen untuk terus memenuhi peningkatan kebutuhan listrik, khususnya dari sektor bisnis dan Industri. Saat ini, PLN menghadapi peningkatan permintaan EBT untuk industri padat energi seperti di Sulawesi dan Kalimantan.

Baca artikel Bantenraya.co.id lainnya di Google News
 
Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button