BANTENRAYA.CO.ID – Dalam menyikapi musim kemarau panjang dengan cuaca panas ekstrem, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon mengimbau warga untuk selalu menjaga kesehatan, salah satunya dengan tetap menggunakan masker.
Kepala Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) Dinkes Kota Cilegon Febri Naldo mengatakan, musim kering membuat lingkungan dan jalan mudah berdebu yang ini membuat pernapasan jadi tidak nyaman.
“Sehingga kita mengimbau kepada masyarakat Cilegon untuk menggunakan masker,” kata dia, saat ditemui di ruangannya, Kamis 12 Oktober 2023.
BACA JUGA: 20 Tahun Jadi Pengupas Kerang Hijau
Hal ini, menurutnya, musim kemarau panjang ini membuat banyak debu bertebaran yang mengakibatkan penyakit ISPA mudah menyerang.
Masker yang digunakan dapat membantu warga Cilegon terhindar dari ISPA.
“Debunya tinggi, mudah menyerang infeksi saluran pernapasan, maka pakai masker,” ungkapnya.
BACA JUGA: Warga Griya Permata Asri Kota Serang Ngadu ke Walikota Syafrudin, Minta Jalan dan Jembatan Dibenahi
Di samping itu, selama musim kemarau panjang seperti ini, Febri juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan tubuh.
Sebab, selain ISPA, musim kekeringan ini juga menimbulkan penyakit diare karena kurangnya sumber air bersih.
“Karena kalau tidak ada sumber air bersih, itu penyakit mudah muncul, seperti penyakit saluran cerna, diare, juga penyakit kulit,” terangnya.
BACA JUGA: PT ASDP Indonesia Ferry Luncurkan Buku, Berisi Transformasi Pelayanan Konvensional ke Modern
Oleh karena itu, Dinkes Cilegon sudah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi permasalahan atau penyakit yang ditimbulkan selama musim kekeringan.
Mulai dari memberikan sosialiasi kepada masyarakat hingga meminta setiap Puskesmas untuk cepat tanggap apabila ada warga yang terkena diare atau ISPA.
“Yang sudah kita lakukan memberikan surat edaran kepada seluruh kecamatan, kedua sosialisasi kemasyarakatnya supaya bahwa selama musim kekeringan kita menjaga kesehatan dengan memakai masker,” terangnya.
“Yang ketiga, ada kasus petugas puskesmas langsung tindaklanjuti, yang keempat adalah melengkapi sarana dan prasana di Puskesmas, obat-obatan sehingga ada kasus pun langsung ditangani,” sambungnya.
Sementara itu, Pemegang Program ISPA Dinkes Cilegon Ayanah melaporkan selama musim kemarau dari Agustus hingga September, penyakit diare dan ISPA menjadi penyakit yang paling banyak menyerang warga Cilegon.
Pada bulan Agustus hingga September, papar Ayanah, ada sekitar 1.500 balita yang terkena diare.
“Bulan Agustus itu ada 792 balita, dan bulan September 797 balita yang terkena penyakit diare,” ujarnya.
Sedangkan, yang terserang penyakit ISPA sejak Agustus sampai September sekitar 200 orang. “Bulan Agustus 102, di bulan September 105,” pungkasnya.***