Oligo Komitmen Atasi Masalah Sampah di Kota Tangerang

IMG 20230222 WA0008
DARI Kanan ; Kadis LH Kota Tangerang Tihar Sopian, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, Wakil Walikota Sachrudin dan Sekda Herman Suherman saat peluncuran mobil pemilah sampah di peringatan Hari Peduli Sampah Nasional.

KOTA TANGERANG — Sampah menjadi persoalan hampir di semua daerah di Indonesia dan hingga saat ini belum ada cara bagaimana memanfaatkannya dengan baik. Sampah hanya ditumpuk di suatu tempat, sehingga lama kelamaan menggunung dan mencemari lingkungan. PT Oligo Infra Swarna Nusantara (Oligo) hadir di Kota Tangerang untuk memberikan solusi menggunungnya sampah yang ada di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Rawa Kucing, Neglasari, Kota Tangerang.

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dan PT Oligo sudah menandatangani perjanjian kerja sama untuk mengolah sampah di TPA Rawa Kucing pada Maret 2022 lalu antara Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah dengan Presiden Direktur PT Oligo Infra Swarna Nusantara Jacques Assouline disaksikan Komisaris Utama PT Oligo Infra Swarna Nusantara Prof Bambang P Brodjonegoro dan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

Proses menuju pembangunan pembangkit listrik dan pengolahan sampah terus berjalan. Direktur PT Oligo Infra Swarna Nusantara Bobby Roring mengatakan, pihaknya berkomitmen melaksanakan perjanjian kerja sama pengolahan sampah di Kota Tangerang. “Tahapan-tahapan terus berjalan. Kami berkomitmen mengolah sampah yang ada di Kota Tangerang yang ada di TPA Rawa Kucing, menjadi energi baru,” jelasnya.

Ia menjelaskan saat ini pihaknya belum melakukan pembangunan pembangkit dan pengolahan sampah di Kota Tangerang karena masih menunggu izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Bobby memaparkan semua persyaratan izin sudah dilengkapi dan saat ini masih diproses Kementerian LHK. “Saat ini masih diproses di Kementerian. Setelah izin dari Kementerian LHK keluar, kita akan running melakukan pembangunan fisik,” lanjutnya.

PT Oligo sudah menyiapkan teknologi pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL). Teknologi untuk mengolah sampah yang ada di TPA sampah Rawa Kucing, Neglasari, Kota Tangerang. Sampah di TPA Rawa Kucing dipilah berdasarkan jenisnya, kemudian diolah dengan teknologi yang sesuai. Sampah organik diolah untuk menghasilkan biogas yang menjadi bahan bakar pembangkit listrik biogas. Sementara sampah plastik dikemas, lalu dibakar di tempat pembangkit listrik di Gandasari, Jatiuwung, Kota Tangerang. Energi panas dari pengolahan sampah inilah yang kemudian menggerakkan turbin dan menjadi listrik. Proses pengolahan sampah akan menggunakan teknologi tinggi yang ramah lingkungan.

Pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023 di area Car Free Day (CFD) di Tugu Adipura, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, sampah menjadi persoalan di semua daerah di Indonesia. Hingga saat ini belum ditemukan cara untuk mengurangi sampah. “Dalam sehari ada sekitar 1.600 ton sampah yang kita angkut ke TPA Rawa Kucing,” jelasnya. Kata Arief menegaskan terus mencari solusi untuk mengolah sampah yang ada di TPA Rawa Kucing.

Untuk menekan produksi sampah rumah tangga, ia mengajak warga Kota Tangerang untuk mengurangi penggunaan kantong plastik. Wali Kota Tangerang telah mengeluarkan Perwal yang berisi pengurangan penggunaan kantong plastik belanja. (*)

 

Pos terkait