Paling Banyak Diderita Balita, 17.382 Warga Cilegon Terserang Ispa Sepanjang 2023

Ispa
Sebagian besar balita di Kota Cilegon terserang Ispa. (Pixabay/Ronnysefria)

BANTENRAYA.CO.ID – Sebanyak 17.382 warga Kota Cilegon mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau Ispa sepanjang Januari dan Juni 2023.

Total Ispa tersebut paling terbanyak dialami anak dibawah 5 tahun atau balita sebanyak total 10.146.

Diketahui berdasarkan rincian data Dinas Kesehatan pada 2023, ada sebanyak total 17.382 kasus Ispa terjadi, dimana rinciannya Ispa Pneumonia terjadi pada anak balita sebanyak 1.671 dan dewasa sebanyak 2.207.

Bacaan Lainnya

Lalu yang bukan Pneumonia pada balita ditemukan sebanyak 8.475 dan dewasa sebanyak 5.029.

Adapun rinciannya yakni di 9 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yakni Puskesmas Cilegon 1.106, Puskesmas Jombang 1.490, Puskesmas Cibeber sebanyak 2.750.

BACA JUGA: Ribuan Warga Cilegon Terinfeksi ISPA, Dinkes Sarankan Pakai Masker

Selanjutnya Puskesmas Purwakarta sebanyak 1.785, Puskesmas Citangkil I sebanyak 3.328, Puskesmas Citangkil II sebanyak 1.518, Puskesmas Grogol sebanyak 787, Puskesmas Ciwandan sebanyak 1.344, Puskesmas Pulomerak sebanyak 3.274.

Kepala Dinas kesehatan Ratih Purnamasari menyatakan, kasus Ispa tersebut masih sangat tinggi, terutama yang menerpa anak balita.

“Totalnya itu 10.146 pada balita dimana ada 1.671 yang Pnemonia dan sisanya bisanya,” katanya, Selasa (29/8).

Bukan faktor cuaca, lanjut Ratih. Sebab datanya itu masih diambil dari Januari hingga Juni, sehingga lebih kepada kondisi new normal yang sekarang masih terjadi.

Kali polusi udara di Kota Cilegon masih bagus. Tapi dengan new normal maka harus ada masker.

BACA JUGA: Tak Kunjung Usai, FIFTY FIFTY Diduga Bohong Soal CEO ATTRAKT Buang Makanan Kiriman Orang Tua Mereka, Dispatch Sampai Turun Tangan!

Menurut Ratih, masyarakat tentu saja diminta untuk selalu menjaga imunitas tubuh dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta istirahat yang cukup.

“Kita tetap harus menjaga diri kita sendiri PHBS, minum air putih yang banyak. Saya sih berpesan kalau memang nyaman pake masker emang bagus, apalagi kalau kita lagi sakit,” ujarnya.

Disisi lain, papar Ratih, penyakit Ispa sendiri bukan satu-satunya dari polusi udara. Tapi jug ada bakteri dan virus yang berpengaruh.

“Ispa juga kan bukan dari polusi saja bisa dari bakteri, virus,” jelasnya.

Kepala Bidang Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota Cilegon Febri Naldo mengungkapkan, Ispa sendiri menjadi salah satu penyakit yang sangat berbahaya.

BACA JUGA: Anggota DPR RI: Masih Ada Disparitas Antara Banten Selatan dan Banten Utara 

“Untuk tingkat bahaya sebetulnya bahaya semua, tapi tergantung apakah dia pneumoniae berat atau tidak,” ujarnya.

Febri menyatakan, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk bisa menjaga daya tahan tubuh dan beraktivitas dengan menggunakan masker.

“Kalau keluar rumah pakai masker, imunisasi dasar harus lengkap, menjaga pola hidup sehat, asupan gizi, pola makan dan istirahat yang cukup,” pungkasnya.

Secara data pada 2021 ada sebanyak 67.652 orang terpapar Ispa dan pada 2022 ada sebanyak 129.626 orang terjangkit Ispa.

Berikut rinciannya, Puskesmas Kecamatan Cilegon pada 2021 sebanyak 4.942 dan pada 2022 sebanyak 8.340, Puskesmas Jombang pada 2021 sebanyak 8.918 pada 2022 sebanyak 23.724.

Puskesmas Cibeber pada 2021 ada 5.700 dan 2022 ada 10.000, selanjutnya Puskesmas Purwakarta pada 2021 sebanyak 9.066 dan pada 2022 ada 13.294

BACA JUGA: Persiapan Pengamanan Pemilu Banten 2024, 700 Personel Polda Latihan Sispam

Puskesmas Citangkil I pada 2021 sebanyak 8254 dan 2022 sebanyak 20380, lalu Citangkil II pada 2021 ada 3.168 dan pada 2022 sebanyak 6.198

Puskesmas Grogol pada 2021 sebanyak 5.218 dan pada 2022 sebanyak 12.844, Puskesmas Ciwandan pada 2021 sebanyak 6.288 dan pada 2022 ada 8.926

Serta di Puskesmas Pulomerak pada 2021 ada 16.098 dan pada 2022 sebanyak 25.920. ***

Pos terkait