BANTENRAYA.CO.ID – Telkomsel One menjadi senjata Telkomsel untuk meningkatkan penetrasi fixed broadband di Indonesia yang saat ini baru mencapai 17,7 persen.
Telkomsel One sendiri merupakan produk terbaru Telkomsel berupa integrasi layanan mobile dengan fixed broadband atau disebut fixed mobile convergence (FMC) pasca bergabungnya Indihome dengan Telkomsel, Juli 2023 lalu.
Dengan Telkomsel One, masyarakat Indonesia bisa berlangganan Indihome dan menggunakan Telkomsel dengan satu akun pembayaran.
BACA JUGA : Paket Telkomsel One Meluncur, Kecepatan Hingga 2 Gigabyte Per Detik
Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki Hamsat Bramono mengatakan bahwa potensi pertumbuhan pengguna fixed broadband di Indonesia masih cukup besar jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Filipina, Singapura, dan negara tetangga lainnya.
“Filipina sudah 30 persen, Singapura bahkan 100 persen. Makanya secara potensi kita masih besar,” kata Saki saat menjawab pertanyaan wartawan dalam Media Update Telkomsel Area Jabotabek Jabar yang digelar di Bali, Selasa 8 Agustus 2023.
VP Consumer Sales Area Jabotabek Jabar Telkomsel Filin Yulia mengatakan, pihaknya melakukan banyak cara untuk menyosialisasikan mengenai produk Telkomsel One.
Ada 5.787 sales force agent serta 174 mobil Indihome yang dikerahkan ke masyarakat. Selain itu ada juga 126 Grapari dan Plasa Telkom serta 33 ribu outlet konten Telkomsel yang turut menyosialisasikan transisi FMC.
Selain itu, kata Filin, promo harga menjadi salah satu strategi yang kini direspons cukup antusias.
VP Network Service Management Area Jabotabek Jabar Telkomsel Moelky Furqan mengatakan, tim Telkom terus mensupport integrasi Indihome dengan Telkomsel.
“Tim telkom masih di belakang kita mensupport kita di masa transisi agar tidak terjadi penurunan kualitas. Kita tetap melakukan treatment seperti sebelumnya. Kita menjadi satu kekuatan yang tidak dimiliki operator lain,” kata Moelky.
Moelky mengatakan bahwa strategi yang dilakukan pihaknya untuk mendukung FMC adalah dengan meningkatkan jangkauan mobole dan fixed broadband.
Untuk jangkauan mobile, Telkomsel sudah mematikan fasilitas 3G sejak Juli lalu untuk meningkatkan kualitas layanan 4G. Alokasi frekuensi 3G kini digunakan untuk meningkatkan 4G.
“Kalau coverage mobile 100 persen kabupaten kota sudah terlayani. Begitu juga kecamatan 100 persen, dan kelurahan 95 persen. Sedangkan fixed broadband kabupaten kota sudah 100 persen, kecamatan 90 persen, dan kelurahan 80 persen,” kata dia.
Moelky juga mengungkap persiapan Telkomsel dalam mendukung program peluncuran Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) serta program LRT.
Pihaknya sudah melakukan pemantauan dan hampir seluruh daerah yang terlewati sudah tercover layanan 4G
“Tapi di daerah tunnel (terowongan), ada 13 atau 17 tunnel ada yang sebagian blank spot. Tunnel itu ada yang panjang 1 kilometer, 4 kilometer, 500 meter panjangnya. Itu nanti akan kita pasang. Sementara memang belum ada penarikan kabel dan pengadaan antena di situ,” kata Moelky.
Solusinya kemungkinan adalah menggunakan kabel khusus seperti yang sudah digunakan oleh Telkomsel di MRT Jakarta.
“LRT jalurnya di perkotaan sehingga 100 persen layanan kita ada di situ. Ada 18 stasiun sudah dicek sinyal 100 persen bagus dicover 4G,” kata Moelky. ***