Penumpang Nataru di Pelabuhan Merak Naik 19 Persen, Penyeberangan Sempat Dihentikan 5 Jam

1 ARUS MUDIK MERAK

CILEGON, BANTEN RAYA – Pemudik saat Natal dan tahun Baru (Nataru) di Pelabuhan Merak pada 2022 ini mengalami kenaikan 19 persen dibandingkan 2021 lalu. Kenaikan penumpang sebanyak 19 persen tersebut terjadi pada periode 22 Desember 2022 hingga 24 Desember 2022 dibandingkan pada 22 Desember 2021 hingga 24 Desember 2021. Sementara, untuk kendaraan yang menyeberang mengalami kenaikan sebesar 16 persen.

Data yang diperoleh Banten Raya dari PT ASDP Indonesia Feery Cabang Merak, pada 22 hingga 24 Desember 2022, terdapat 18.411 penumpang pejalan kaki, 316.122 unit kendaraan. Sementara, pada tanggal yang sama di tahun 2021, hanya ada 7.274 pejalan kaki dan 273.571 unit kendaraan.

Pada 22 hingga 24 Desember 2022, kendaraan yang menyeberang didominasi oleh Roda 4 atau kendaraan pribadi sebanyak 38.813 unit, truk sebanyak 24.996 unit, Roda 2 sebanyak 7.155 unit dan bus sebanyak 3.010 unit.

Sementara, pada 22 hingga 24 Desember 2022 sebanyak 31 unit per hari dengan 814 trip. Jumlah trip kapal mengalami kenaikan sebanyak 14 trip dibandingkan periode yang sama 2021 dengan jumlah 800 trip.

Kenaikan pemudik pejalan kaki maupun kendaraan yang menyeberang dari Merak ke Bakauheni, diakibatkan oleh pelonggaran Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akibat pandemic covid-19. Pada periode arus mudik Nataru 2022, operasional kapal sempat dihentikan beberapa jam akibat cuaca buruk yang terjadi di Perairan Selat Sunda pada Kamis, 22 Desember 2022 malam hingga Jumat, 23 Desember 2022 dinihari. Dermaga di Pelabuhan Merak dan Bakauheni sempat ditutup sekitar 5 jam sekitar pukul 19.00 WIB pada Kamis, 22 Desember hingga Jumat, 23 Desember 2022 pukul 00.00 WIB.

Pada arus mudik Nataru kali ini juga terjadi insiden berupa kendaraan Daihatsu Sigra terjun bebas ke laut saat hendak memasuki kapal Shalem di Dermaga 2 Pelabuhan Merak pada, Jumat, 23 Desember 2022 malam. Beruntung, atas kejadian tersebut tidak ada korban jiwa meski dua orang berada di dalam mobil Daihatsu Sigra nahas tersebut.

Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Banten Handjar Dwi Antoro mengatakan, secara umum pelayanan arus mudik Nataru 2022 ini cenderung normal. Adanya kendala yang dihadapi hanya faktor cuaca saja. “Kendala yang kita hadapi dan yang perlu diwaspadai saat ini hanya cuaca,” kata Handjar, Minggu (25/12).

Handjar menjelaskan, mulai Sabtu (24/12) malam, penyeberangan mulai landai hingga Minggu (25/12).  Adanya antrean hingga ke luar area pelabuhan beberapa hari lalu, akibat dari cuaca yang ekstrem. “Mulai 22 Desember 2022, kita operasikan kapal-kapal besar yang kapasitasnya lebih dari 150 kendaraan di dalamnya,” tuturnya.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi juga sempat meninjau kesiapan pelayanan arus mudik Nataru di Pelabuhan Merak pada Sabtu, 24 Desember 2022 siang. Menhub meninjau Dermaga Pelabuhan Merak bersama Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Santyabudi.
“Kami tetap memberikan catatan-catatan dari hasil koordinasi tadi, yang pertama berkaitan dengan cuaca,” kata Budi Karya kepada awak media.

Budi mengingatkan soal kondisi cuaca agar tidak membahayakan keselamatan penyeberangan. “BMKG menyatakan bahwa ada kecenderungan angin dan arus yang riskan, jadi ASDP harus siaga melakukan dan juga meminta bantuan Kapolda untuk menjaga tempat yang strategis,” kata Budi.

Selain cuaca, kata Budi, kondisi lalu lintas juga harus menjadi perhatian bersama. “Kedua adalah berkaitan dengan lalu lintas yang ada, ada kenaikan siginfikan dari roda dua,” tuturnya.

Pemudik dengan kendaraan roda dua harus menjadi perhatian khusus. “Oleh karenanya, kalaupun nanti sudah jalan kita harus memberikan bantuan kepada saudara-saudara kita pengendara roda 2 itu,” pintanya.

Menurut Budi, perlu ada pembarian makanan ringan bagi pemudik dengan kendaraan roda dua untuk menjaga stamina. “Berilah tempat istirahat, berilah makan-makan ringan dan sebagainya supaya mereka tetap fresh,” tuturnya.

Selain itu, Menhub juga meminta agar selalu koordinasi dengan Posko Mudik Natal dan Tahun Baru yang ada di Lampung. “Dan informasikan ke lampung bahwa pergerakan itu banyak sekali. Yang kita lakukan hari ini melakukan pengamatan sejauh ini tidak ada suatu yang berlebihan,” ucapnya.

Budi mengingatkan jika malam ini diprediksi masih akan banyak kendaraan menyeberang ke Sumatera. “Tapi ingat bahwa nanti malam adalah masa puncak, dan biasanya malam itu harus dipersiapkan di Lampungnya. Dan nanti tanggal 30 dan 31 juga puncak tentu harus dipersiapkan dengan baik,” kata Budi.

Budi juga mengapresiasi terhadap pelayanan terhadap pemudik di Natal dan Tahun Baru kali ini. “Saya tentu mengapresiasi apa yang dilakukan Korlantas, Kapolda, Pemda, Menteri PMK dan juga rekan stakeholder, apa yang kita lakukan ini diharapkan memberikan hasil yang baik,” tuturnya.

Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Santyabudi mengatakan, pihaknya telah menyiapkan skema pengaturan lalu lintas. “Yang pertama untuk pengaturan arus lalu lintas menuju pelabuhan, tentu komitmen kami kepada ASDP waktu itu selesai lebaran, kita kerjakan yang disebut dengan delay system. Jadi kendaraan yang akan menuju pelabuhan itu ditahan dulu sebentar di rest area, dan itu sambil diberesin dari tiket dan sebagainya,” ucapnya.

Firman menjelaskan, saat ini ada delay sistem di ret area kilometer 43 dan 68. “Sehingga yang biasanya antri di jalan Banten menjelang pelabuhan itu sekarang kita harapkan bisa lebih sedikit,” ucapnya.

Firman menjelaskan, kendaraan yang akan masuk ke pelabuhan itu sudah dipastikan beli tiket semua dan waktu tunggunya ini bagi mastarakat yang mngkn belum terinformasikan kadangg mereka mengatakan macet. “Sehingga masyarakat betul-betul menjadi peserta dari kegiatan pengamanan ini sendiri,” tuturnya.

Menurut polisi berpangkat dua bintang ini, keberhasilan operasi dari pemerintah adalah kerjasama pemerintah dengan masyarakat itu sendiri yang melakukan perjalanan. “Jadi mohon dibantu tugas kami dijalan, ikuti semua yang menjadi hal-hal yang sudah diatur. Kami ada di lapangan untuk membantu masyarakat agar bergerak dengan leluasa kemanapun tujuannya, apapun yang diinginkan masyarakat baik itu mau liburan atau melaksanakan ibadah,” ucapnya.(gillang)

Pos terkait