Perjuangan Polisi Baduy Jaga Keamanan, Dua Pekan Sekali Baru Bisa Turun Gunung

Perjuangan Polisi Baduy Jaga Keamanan, Dua Pekan Sekali Baru Bisa Turun Gunung
BADUY : Polisi Baduy sedang nemberikan edukasi kepada warga Baduy di Desa Kanekes, Rabu (11/9). (Sahrul/Bantenraya).

Kisah perjuangan Polisi yang bertugas menjaga keamanan di wilayah adat Baduy menarik untuk disimak. Pasalnya, para Polisi ini ternyata menghabiskan kesehariannya bersama baduy dan hanya sesekali saja turun gunung.

Sahrul Gunawan-Lebak

Secara geografis wilayah adat Baduy masuk ke wilayah hukum Polsek Leuwidamar. Karena Baduy merupakan aset berharga khususnya bagi Pemkab Lebak bahkan dunia, maka pengamanannya pun melibatkan Polisi dari polsek terdekat.

Bacaan Lainnya

Baca Juga : 8 Tahun Balita di Desa Medong Idap Gizi Buruk

Polisi yang ditugaskan di wilayah Baduy tentu tidak sembarang karena medannya sangat berat untuk Polisi biasa. Petugas keamanan harus naik dan turun gunung untuk menjaga hutan dan melestarikan adat.

Kanit Binmas Polsek Leuwidamar, Aipda Ferry Alamsyah adalah salah satu Polisi yang diberi kepercayaan bertugas di Baduy. Ia mengatakan senang bisa bertugas di wilayah Baduy.

Polisi ini mengaku sudah dua tahun lamanya hidup bersama warga Baduy. “Untuk sampai ke Baduy saya harus berjalan kaki kurang lebih tiga hari, kemudian harus mampir ke rumah-rumah sesepuh Baduy guna memastikan bahwa Baduy dalam kondisi aman,” kata dia kepada Banten Raya, Rabu (11/9).

Baca Juga : Dua Pelaku Pengedar Obat Tramadol Dibekuk Polisi

Ferry menyatakan hanya sesekali bisa turun gunung untuk melaporkan kondisi di Baduy. “Jadi setiap dua minggu sekali, saya turun ke Polsek Leuwidamar untuk melaporkan keadaan masyarakat Baduy,” sambungnya.

Ia mengungkapkan, dirinya ditugaskan di Baduy karena keterbatasan anggaran sehingga merangkap jabatan sebagai Bhabinkamtibmas Baduy.

“Saya tidak mengharapkan apapun, bahkan ketika dirinya awal bertugas menangis, karena kagum dengan prinsip orang Baduy dalam menjaga adat dan alam,” ucapnya.

Baca Juga : Selangkah Lagi Anita Dampingi Aap di Pilkada, Sudah Jalani Tes Kesehatan

Dilanjutkan Ferry, dirinya memiliki visi menjaga adat dan budaya masyarakat adat dari modernisasi serta melestarikan, menjaga dan menghijaukan hutan.

“Saat bertugas saya tidak pernah meminta barang apapun kepada masyarakat Baduy, karena saya adalah abdi negara, dan ingin menjadi polisi yang baik dalam menjaga keamanan Baduy, dan memberantas perambah hutan,” ujarnya.

Menurutnya, selama bertugas menjadi polisi Baduy, Ferry mendapatkan berbagai pelajaran. “Saya mendapatkan berbagai pelajaran, bagaimana cara menghormati alam, kemudian toleransi akan hukum adat, dan lain sebagainya,” tuturnya.

Baca Juga : Siswa SDN Karang Tengah 3 Diberi Orek Tempe

Ia menambahkan, setiap dua pekan sekali dirinya harus menginap di rumah rumah tokoh Baduy.

“Harus berkeliling di setiap Dess di Baduy, kemudian dalam setiap perjalanan, saya suka berhenti dirumah rumah warga Baduy, cukup lama juga, soalnya sambil memberikan edukasi hukum pidana kepada warga Baduy,” terangnya.

“Kenapa hal itu saya lakukan karena tidak mau dibilang pencitraan, meskipun saya masih jauh dari kata baik. Tapi saya ingin menjadi polisi yang benar benar berguna bagi masyarakat,” pungkasnya.

Baca Juga : Yedi Rahmat Terjun Langsung Salurkan Air Bersih

Sementara itu, Kapolsek Leuwidamar, Iptu Tj Denmark menjelaskan, polisi Baduy sama dengan polisi pada umumnya. Tidak ada yang di istimewa.

Meskipun demikian, polisi Baduy memiliki nilai plus yakni berkeja ikhlas dan bertanggung jawab.

“Memang tidak ada yang istimewa. Tapi berjuangnya sangat berbeda, karena harus berjalan kaki tanpa kendaraan,” tandasnya. ***

 

 

Pos terkait