Trending

Peternakan Kelinci di Pandeglang Berkembang Pesat

“Kalau di saya eceran Rp13 ribu per kilo, kalau karungan ada dua kemasan 20 kilo dan 25 kilo. Yang 20 kilo harganya Rp155 ribu per sak, 25 kilo harganya Rp185 ribu per sak. Kalau di Serang maupun di Tangerang berbeda lagi harganya,” kata Rizki.

Banyak kendala yang ia hadapi selama berternak kelinci. Ia mengatakan bahwa kelinci adalah hewan yang sensitif akan lingkungan. Kelinci bisa stres hingga meninggal jika lingkungannya terlalu berisik. Banyak yang harus diperhatikan mulai dari kandang, lokasi kandang, kebersihan, pakan, hingga cuaca.

Maka dari itu Rizki sangat memerhatikan kondisi kandang kelincinya dengan memilih kandang yang kedap suara serta membuat kandang di dalam kandang. “Saya bikin satu ruangan lagi jadi di dalamnya ada kandang,” ujar Rizki.

Selain itu, di awal ia sering mengedukasi masyarakat khususnya daerah Pandeglang karena banyak yang mengetahui bahwa kelinci adalah salah satu hewan yang dapat diternak dan baik dikonsumsi dagingnya.

Kini ia bersama peternak kelinci lainnya sudah mendirikan komunitas yang sudah terdaftar dan sah di Kemenkumham bernama Banten Rabbit Breeders Community. Bersama komunitas tersebut ia dan kawan-kawan banyak mengedukasi masyarakat Banten.

Rizki berharap kepada pemerintah khususnya Dinas Peternakan Provinsi Banten agar memerhatikan peternak kelinci di daerah Banten. “Seharusnya pemerintah lebih membuka wawasan bahwa ada salah satu peternakan yang sangat menguntungkan. Karena kelinci itu engga bikin berisik dan lahannya juga engga perlu besar. Tolong untuk pemerintah lebih membuka mindset dan pikiran lagi kalau peternakan itu bukan hanya kambing dan sapi,” harap Rizki. (mg-reva)

Baca artikel Bantenraya.co.id lainnya di Google News
 
Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button