SERANG, BANTEN RAYA- Para pedagang kaki lima (PKL) yang ada di Stadion Maulana Yusuf Ciceri, Kota Serang menyatakan siap dipungut retribusi asalkan diperbolehkan tetap berjualan di sana. Bahkan, para pedagang juga siap meninggalkan lokasi bila suatu saat Pemerintah Kota Serang akan menggunakan lahan tersebut.
Rian, salah satu pengurus Paguyuban Stadion Punya Kreasi mengatakan, pasca penertiban lapak PKL di Stadion Maulana Yusuf Ciceri beberapa waktu lalu para pedagang menempati lahan tidur milik Pemerintah Kota Serang di samping saluran irigasi. Sesuai rencana, lahan ini akan dibangun kolam renang mini untuk latihan para atlet renang.
Selama lokasi itu belum dibangun, kata Rian, para pedagang meminta agar Pemerintah Kota Serang memperbolehkan digunakan untuk berjualan. Para pedagang siap mengikuti aturan dan ketentuan yang dibuat pemerintah daerah. “Kami siap dipungut PAD (pendapatan asli daerah),” ujar Rian, Kamis (10/2).
Rian mengatakan, bila pengelola Stadion Maulana Yusuf Ciceri meminta agar lapak pedagang dibuat dengan indah, maka pihaknya siap menerima itu. Dan ketika suatu saat Pemerintah Kota Serang akan menggunakan lahan itu, maka para pedagang menyatakan akan siap meninggalkan lahan tersebut. “Kami di paguyuban dan para pedagang sudah sepakat seperti itu,” katanya.
Bila sudah saatnya akan dipergunakan, para pedagang menyatakan akan membongkar sendiri lapak mereka tanpa harus Satpol PP Kota Serang yang turun tangan.
Rian mengatakan, para pedagang juga akan menyampaikan aspirasi kepada Ketua DPRD Kota Serang agar mereka diperolehkan berjualan di Stadion Maulana Yusuf Ciceri. Rencananya, akan ada 20 orang yang akan melakukan audiensi.
“Kita mau menitipkan aspirasi kepada Ketua DPRD Kota Serang. Kalau bukan ke dewan ke siapa lagi kami mengadu?” katanya.
Holani, salah satu pedagang Stadion Maulana Yusuf Ciceri mengatakan, audiensi seyogyanya direncanakan dilakukan kemarin. Namun karena Ketua DPRD Kota Serang Budi Rustandi sedang di luar kota, maka audiensi diundur pada Senin mendatang.
Dalam audiensi nanti, para pedagang akan meminta agar Ketua DPRD Kota Serang bisa bersikap lunak dengan mengizinkan para pedagang berjualan. Apalagi, para pedagang sudah lama berjualan di sana. “Maunya pedagang bertahan di situ, ditata rapi jangan kumuh,” katanya.
Dia mengatakan, para pedagang juga menyadari sstadion bukan tempat berjualan. Namun, para pedagang yang meyediakan minuman untuk masyarakat yang melakukan olah raga uga menuturnya dibutuhkan. Apalagi, saat ini ada sekitar 64 pedagang di stadion.
Pedagang ingin tempat berjualan dibangunkan oleh pemerintah daerah agar rapi dan tidak kumuh. Juga agar tidak terkesan seperti tempat remang-remang, tanpa sekat. (tohir)