Program Berkelanjutan, Srikandi PLN Banten Dukung Pemerintah Cegah Stunting

WhatsApp Image 2024 03 14 at 18.03.15
Penyerahan susu dan vitamin oleh srikandi PLN Banten.

BANTENRAYA.CO.ID – Komunitas pegawai perempuan PT PLN Distribusi Banten atau Srikandi PLN ikut terlibat dan peduli terhadap kesehatan ibu dan anak.

Sejalan dengan program pemerintah untuk mencegah dan mengatasi stunting Srikandi PLN Banten melalui PLN Peduli menyalurkan bantuan kepada ibu hamil dan bayi di wilayah Banten Selatan melalui kegiatan berkelanjutan yang bertajuk ‘Srikandi Movement’.

Sebanyak 80 balita dan 20 ibu hamil di Desa Tambakbaya, Kabupaten Lebak, Banten menerima bantuan program pencegahan stunting.

Bacaan Lainnya

Anak-anak dan ibu hamil tersebut dibawah 4 balai penyuluh dan 12 kader yang ikut berperan serta selama 6 bulan untuk mendapatkan perhatian kesehatan.

BACA JUGA:Ujung Jalan Jembatan Kampung Baru Kota Serang Longsor

Kader-kader ini bertugas untuk melakukan pendampingan, penyuluhan kebutuhan gizi dan penyerahan bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

General Manager PLN UID Banten Abdul Mukhlis menjelaskan program TJSL pengentasan stunting yang dilaksanakan kali ini sedikit berbeda.

Program tersebut dijalankan secara simultan dalam jangka waktu enam bulan berkesinambungan sejak Desember 2023 hingga Mei 2024.

“Program pencegahan stunting merupakan wujud komitmen PLN untuk turut serta berkontribusi secara langsung dalam pencegahan stunting yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDG’s) pada tujuan pembangunan berkelanjutan kedua yaitu menghilangkan kelaparan dan segala bentuk malnutrisi serta mencapai ketahanan pangan,” ungkap Abdul Mukhlis.

BACA JUGA:Ujung Jalan Jembatan Kampung Baru Kota Serang Longsor

Data menunjukkan, dari 80 balita yang mengalami stunting, rata-rata 68 persen di antaranya telah mengalami peningkatan berat dan tinggi badan pada bulan kedua program.

Dari 20 ibu hamil, terdapat 7 ibu hamil yang sudah melahirkan dengan kondisi bayi yang ideal sesuai tabel Badan kesehatan dunia WHO.

“Untuk melihat perkembangan balita stunting dan ibu hamil yang mendapatkan bantuan dibutuhkan waktu minimal 6 bulan, program ini baru berjalan 3 bulan dan akan terus berlanjut sampai Mei 2024. Kami akan terus memonitor dampak dari bantuan yang disalurkan dan tak lupa terima kasih pada para pemangku kepentingan yang terlibat sehingga program ini dapat terlaksana dengan baik,” tutup Abdul Mukhlis.***

Pos terkait