Trending

Sejarah Hari Santri Nasional: Kiprah Kaum Sarungan dengan Resolusi Jihad sebagai Tombak Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Mendengar permasalahan dalam negeri, KH. Hasyim Asy’ari mengumpulkan konsul-konsul Nahdlatul Ulama (NU) di berbagai daerah untuk berkumpul di markas Ansor Nahdlatul Ulama di Surabaya pada 21 Oktober 1945,

Pada 22 Oktober 1945, terbentuklah kesepakatan dari kalangan tokoh NU itu yang memerintahkan bahwa mempertahakan kemerdekaan Indonesia adalah suatu kewajiban untuk siapa saja. Kesepatan itu dikenal dengan Resolusi Jihad.

Resolusi Jihad yang baru dikeluarkan, dengan cepat langsung menyebar ke berbagai daerah terutama di Surabaya dan disambut gegap gempita oleh rakyat pada waktu itu.

BACA JUGA: Baca Doa Penyesalan atau Istighfar Nabi Adam Ini, Insya Allah Bisa Jadi Obat Paling Mujarab

Dampak berhembusnya Resolusi Jihad sangat terasa ketika meletusnya perang di Surabaya antara rakyat melawan pasukan Brigade 49 Sekutu dibawah pimpinan Brigjen AWS Mallaby pada tanggal 27, 28 dan 29 Oktober 1945.

Hal itu juga dilandasi oleh kemarahan rakyat Surabaya, yang mana sekutu telah menduduki objek-objek vital seperti kantor Polisi, lapangan terbang Tanjung Perak sampai penjara Bubutan.

Kemarahan rakyat Surabaya makin memuncak ketika pihak Inggris menyebarkan pamphlet berisi ultimatum yang mengharuskan rakyat Surabaya untuk menyerahkan senjata hasil rampasan penjajah kepada pihak sekutu.

Ultimatum tersebut memiliki konsekuensi berat, jika melanggar maka hukumannya adalah mati.

BACA JUGA: Baca Doa Ini Jika Mautmu Ingin Husnul Khotimah Sehingga Mati dengan Indah

Selama tiga hari penuh, rakyat Surabaya beserta kaum santri terlibat pertempuran melawan pasukan AWS Mallaby di banyak tempat seperti, Jembatan Merah, Wonokromo, Waru, Buduran dan daerah-daerah lain di Surabaya.

Baca artikel Bantenraya.co.id lainnya di Google News
 
Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button