LEBAK, BANTEN RAYA – Dalam menyemarakan Hari Toleransi Internasional, Komunitas Gusdurian Lebak gelar nonton bareng film toleransi di Aula Paroki Rangkasbitung, Sabtu (26/11) malam. Festival film toleransi ini menampilkan film berjudul “Tiga Agama Tetap Bersama” karya Fandi Akhmad dan “Liyan Toleransi di Wonosobo” karya Puguh Windrawan.
Koordinator Gusdurian Lebak Mang Oyi menyampaikan, nonton film ini dilakukan d Pemuda Islam, Pemuda Katolik dan Pemuda Protestan. “Gusdurian Lebak berpedoman pada 9 nilai utama Gus Dur antara lain ketauhidan, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, pembebasan, kesederhanaan, persaudaraan, kesatriaan, dan kearifan tradisi. Sehingga, kami Gusdurian Lebak merasa terpanggil untuk dapat bersinergis dengan pemuda lintas agama, khususnya dengan Protestan dan Katolik untuk menggelar Festival Film Toleransi,” kata Mang Oyi.
Mang Oyi menjelaskan Gusdurian Lebak memiliki tujuan yang kuat dalam menggelar Festival Film Toleransi ini, tepatnya untuk mempersatukan ikatan-ikatan kemajemukan.”Sesuai dengan konsep toleransi, maka itu mengajarkan pada kami semua, agar yang berbeda tidak mesti diseragamkan dan seragam tidak mesti dibedakan,” jelas Mang Oyi.
Ketua PMII Lebak Mustafid menerangkan, Festival Film Toleransi ini perlu disimak dan diambil hikmah dengan sebaik-baiknya. “Maknai film ini dengan semangat kebersamaan dalam keberagaman, maka dua film ini sangat tepat menjadi rujukan bagi semuanya untuk para peserta OKP yang hadir kali ini,” lanjut Kang Mustafid.
Ketua Pemuda Katolik Lebak Hari menyampaikan, keberagaman yang dibingkai dalam dua film dapat diadopsi oleh Organisasi Kepemudaan (OKP) di Kabupaten Lebak dalam lintas agama. “Mungkin dapat diadopsi oleh semuanya yang ada di Kabupaten Lebak dengan mencermati perkembangan keberagaman dalam dua film yang sudah ditayangkan, karena itu mari sama-sama bingkai keberagaman dalam satu keniscayaan,” ungkap Bang Hari
Vera Ketua Orang Muda Katolik (OMK) Lebak menuturkan, perbedaan di Kabupaten Lebak perlu dikelola lebih baik lagi dalam satuan pendidikan jenjang SD sampai SMA/SMK. “Makna toleransi yang dapat dipetik antara lain dapat mempersilahkan pemeluk agama itu untuk memeluk agamanya sesuai dengan kepercayaannya dan kemanusiaannya,” pungkas Vera.
Ketua Forum Pemuda Lintas Agama Mumu juga mengatakan, dirinya juga sudah memiliki banyak program yang disiapkan untuk kegiatan pemuda lintas agama, bahkan pihaknya mengapresiasi kegiatan Gusdurian Lebak dalam Festival Film Toleransi.”Mari bingkai keberagaman dalam satu bingkai NKRI yang dapat disuarakan nilai-nilai moderasi beragama yang khususnya ada di Kabupaten Lebak ini,” tutup Mumu (mg-finka/muhaemin).