BANTENRAYA.CO.ID – Setiap tanggal 18 Juli, masyarakat dunia selalu mengenangnya sebagai Hari Nelson Mandela.
Hal ini dilakukan untuk mengenang perjuangan yang telah dilakukan Nelson Mandela dalam mengakhiri penindasan terhadap masyarakat kulit hitam.
Sebab perjuangannya dalam mengakhiri sistem rasial itu, tanggal lahir Nelson Mandela menjadi peringatan perjuangan anti-apartheid.
Besok, pada Selasa 18 Juli 2023, masyarakat dunia akan mengenang sosok revolusioner anti-apartheid, Nelson Mandela.
Lantas bagaimana kehidupan dan perjuangan Nelson Mandela dalam mengakhiri sistem rasial?
Nelson Mandela, nama yang tak lekang oleh waktu dan tetap menginspirasi generasi setelah generasi.
Sebagai salah satu pemimpin paling ikonik dalam sejarah dunia, Mandela mengabdikan hidupnya untuk memerangi sistem apartheid yang menghancurkan dan membagi rakyat Afrika Selatan.
Kisah perjuangannya adalah contoh nyata ketabahan, komitmen, dan rekonsiliasi yang mengilhami jutaan orang di seluruh dunia.
BACA JUGA: 6 Rekomendasi Hotel Murah di purwokerto Harga Mulai dari Rp 50 Ribuan untuk Staycation atau Liburan
Inilah kisah perjuangan Nelson Mandela, seorang pahlawan yang melawan ketidakadilan dan memperjuangkan persatuan.
Nelson Rolihlahla Mandela lahir pada 18 Juli 1918 di desa Mvezo, Transkei, Afrika Selatan.
Dia tumbuh dalam keluarga suku Xhosa yang taat beragama dan mendukung nilai-nilai keadilan.
Pendidikan awalnya memainkan peran penting dalam membentuk pandangannya terhadap dunia yang tidak adil di mana orang kulit hitam diperlakukan dengan inferior.
BACA JUGA: 7 Hotel Murah di Pekalongan Harga Mulai dari Rp 70 Ribuan, Tempat Nyaman
Perjuangan Melawan Apartheid:
Mandela mulai terlibat dalam perjuangan melawan apartheid ketika dia bergabung dengan Kongres Nasional Afrika (ANC).
Ia berjuang untuk mengakhiri sistem rasial yang diskriminatif ini, yang menindas dan membatasi hak-hak dasar masyarakat kulit hitam.
Pada tahun 1948, ketika Partai Nasionalis meraih kekuasaan dan menerapkan kebijakan apartheid secara resmi, Mandela dan ANC semakin berkomitmen untuk perjuangan tersebut.
Pada tahun 1960-an, Mandela terus memimpin gerakan perlawanan terhadap pemerintah apartheid, yang menyebabkan penangkapannya pada tahun 1962.
Ia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena pengkhianatan dan menghasut kekerasan.
Mandela diasingkan ke Pulau Robben, penjara yang terkenal sebagai tempat penahanan para tahanan politik.
Hidup dalam Penjara:
Selama 27 tahun di penjara, Mandela tidak pernah menyerah pada perjuangannya.
Meskipun dihadapkan pada kondisi yang keras dan perlakuan yang tidak manusiawi, ia terus memperjuangkan persamaan, keadilan, dan persatuan di antara semua warga negara Afrika Selatan.
Penjara menjadi tempat di mana Mandela mengasah pemikiran, melanjutkan pendidikan, dan membangun hubungan dengan sesama tahanan politik.
Kebangkitan sebagai Pemimpin:
Pada 1990, setelah bertahun-tahun tekanan internasional dan perjuangan dalam negeri, pemerintah apartheid mengumumkan pembebasan Nelson Mandela.
Mandela naik ke panggung dunia sebagai seorang pemimpin yang mengilhami, siap untuk meneruskan perjuangan bagi persatuan dan keadilan.
Ia melanjutkan perjuangannya melalui dialog dan negosiasi dengan rezim apartheid, menuju transformasi politik dan sosial yang lebih inklusif.
Pemimpin dan Presiden:
Mandela terpilih sebagai Presiden Afrika Selatan pada tahun 1994 dalam pemilihan yang demokratis, menjadikannya presiden pertama yang dipilih secara bebas di negara tersebut.
Sebagai presiden, Mandela mendedikasikan masa jabatannya untuk membangun masyarakat yang inklusif, rekonsiliasi nasional, dan peningkatan kesejahteraan bagi semua warga negara.
Warisan dan Pengaruh Mandela:
Nelson Mandela meninggal dunia pada 5 Desember 2013, tetapi warisannya tetap hidup.
Perjuangannya untuk persatuan dan persamaan tetap mengilhami dan menunjukkan bahwa perubahan positif adalah mungkin, bahkan dalam kondisi yang tampaknya tidak mungkin.
Mandela adalah simbol perdamaian, rekonsiliasi, dan perjuangan terhadap ketidakadilan di seluruh dunia.
Penghargaan dan Penghormatan:
Mandela mendapatkan pengakuan internasional yang luar biasa atas jasa-jasanya.
Pada tahun 1993, ia menerima Hadiah Perdamaian Nobel atas dedikasinya terhadap perjuangan melawan apartheid dan promosinya terhadap rekonsiliasi.
Mandela juga menjadi simbol perjuangan melawan penindasan dan simbol harapan bagi jutaan orang di seluruh dunia.
Kesimpulan:
Nelson Mandela adalah seorang pahlawan yang melawan sistem apartheid dengan keberanian dan tekad yang tak tergoyahkan.
Perjuangannya untuk persatuan, persamaan, dan keadilan tetap menjadi contoh inspiratif bagi kita semua.
Mandela mengajarkan kita tentang pentingnya rekonsiliasi, pendidikan, dan perjuangan tanpa kekerasan dalam mencapai perubahan positif.
Warisannya akan terus menginspirasi generasi mendatang untuk memerangi ketidakadilan dan membangun dunia yang lebih adil.***