CILEGON, DISKOMINFO – Selain pameran pembangunan dan ajang promosi produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Cilegon Expo 2024 di Alun-alun Kota Cilegon, juga dimeriahkan dengan Talkshow Literasi Digital, Sabtu, 5 Mei 2024.
Saat ini teknologi semakin canggih dengan kehadiran jaringan internet dan smartphone, sehingga masyarakat diminta berhati-hati dalam menggunakan media sosial atau Medsos.
Dalam acara Talkshow Literasi Digital itu menghadirkan tiga narasumber, yakni Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik (Diskominfo SP) Kota Cilegon Agus Zulkarnain, pakar komunikasi yang juga Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pelita Harapan (UPH) Herman Purba dan konten kreator, Aden Kasep.
Kepala Diskominfo SP Kota Cilegon Agus Zulkarnain, menekankan pentingnya literasi digital dalam era teknologi saat ini. Ia mengungkapkan bahwa walaupun teknologi membawa banyak manfaat, namun juga ada konsekuensi negatifnya.
“Untuk itu penting bagi masyarakat untuk memahami dan melek tentang literasi digital ini. Dengan begitu diharapkan dapat menjadi pijakan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi digital di tengah masyarakat,” ujarnya.
Dengan melek literasi digital, Agus mengajak para pengguna internet untuk lebih bijak memilih dan memilah informasi yang beredar di internet, terutama di media sosial.
Agus juga menyampaikan berbagai aplikasi yang telah dikembangkan oleh Pemkot Cilegon untuk memudahkan akses dan pelayanan masyarakat.
Beberapa di antaranya adalah portal pelayanan publik yang dikelola Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID), Satu Data Cilegon, Inter-C, Simapan, dan Aplikasi SAGON.
“Selain itu pemerintah Kota Cilegon juga menyediakan layanan pelaporan online yaitu, SP4N Lapor Cilegon dan Hot line 112 (Command Center) dimana masyarakat dapat melaporkan masalah dengan cepat dan efisien tanpa perlu mengunjungi kantor pelayanan,” jelasnya.
Sementara itu, Herman Purba, Dosen Ilmu Komunikasi UPH, turut memberikan pemahaman tentang pentingnya literasi digital dengan menyoroti fakta bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai lebih dari 202 juta.
“Kondisi ini membuat kita merasa nyaman menggunakan teknologi, tetapi banyak bahaya mengintai kita. Untuk itu kita harus menguasai literasi digital,” ungkapnya.
Sedangkan Aden Kasep yang merupakan konten kreator, memberikan panduan praktis tentang pembuatan konten video menggunakan smartphone. Dia menekankan bahwa konten yang bermanfaat dan bernilai positif dapat dibuat dengan mudah menggunakan perangkat yang ada.
“Prihatin dengan kondisi sekarang banyak konten yang dinilai negatif, untuk itu mari kita membuat konten yang baik, mengedukasi dan memiliki nilai manfaat,” ucapnya. (ADV)