Teks Khutbah Jumat Bahasa Indonesia dan Download PDF yang Cocok Dibawakan Pada Cuaca Panas Seperti Sekarang Ini

Ilustrasi teks khutbah Jumat Bahasa Indonesia (Pixabay)
Ilustrasi teks khutbah Jumat Bahasa Indonesia (Pixabay)

BANTENRAYA.CO.ID – Berikut contoh teks khutbah Jumat Bahasa Indonesia yang dapat dipakai untuk shalat Jumat di hari esok.

Teks khutbah Jumat Bahasa Indonesia di bawah ini berjudul Sedekah Air di Musim Kemarau, Keutamaannya Luar Biasa.

Judul khutbah Jumat Bahasa Indonesia tersebut sangat cocok dibawakan pada shalat Jumat besok karena mengingat di Indonesia ini akan memasuki musim kemarau.

Bacaan Lainnya

Berikut teks khutbah Bahasa Indonesia dan link donwload PDF di akhir artikel dilansir dari laman dakwah.id:

BACA JUGA: Terbaru! Contoh dan Link Download PDF Teks Khutbah Jumat Bahasa Jawa Berjudul Kautamaan Nutup Aib Sedherek Muslim

Sedekah Air di Musim Kemarau, Keutamaannya Luar Biasa

إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أشْهَدُ أنْ لاَ إِلٰه إلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

وَقَالَ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْدُ:

 

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Puji syukur atas ke hadirat Allah ‘azza wajalla yang telah memberi kita berbagai macam kenikmatan. Sehingga pada siang hari yang berbahagia ini, kita masih dikaruniai kesempatan untuk melaksanakan salah satu di antara kewajiban yang dibebankan Allah ‘azza wajalla kepada hamba-Nya yang muslim, berakal, mampu, dan sudah baligh.

Shalawat serta salam senantiasa kita lantunkan kepada Nabi kita Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Juga kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, dan kepada seluruh orang shalih yang senantiasa berpegang teguh pada jalan perjuangannya.

Jamaah shalat dan khutbah Jumat rahimakumullah,

Kami wasiatkan kepada diri kami, juga kepada jamaah sekalian, untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah ‘azza wajalla. Sebab, hanya dengan takwa yang menghujam kuat dalam sanubari kita inilah, kita mendapatkan jaminan kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak.

وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ

“Berbekallah, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” (QS. Al-Baqarah: 197)

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Tahun ini, musim kemarau berlangsung lebih lama dari tahun sebelumnya. Terik matahari menyengat begitu panasnya. Udara menjadi kering, berdebu dan sangat mengganggu.

Tanaman di persawahan mengering. Petani urung bercocok tanam. Otomatis pencaharian mereka terputus. Nafkah kebutuhan sehari-hari terhenti.

Sumur-sumur pun mengering. Sumber air berhenti mengalir. Aktivitas rumah tangga menjadi terhambat.

Kekeringan terjadi di mana-mana. Banyak wilayah yang kekurangan air. Bahkan kehabisan air.

Artinya, satu di antara sekian banyak nikmat telah Allah ‘azza wajalla cabut dari sebagian saudara-saudara kita. Nikmat itu berupa air.

Dalam kondisi seperti ini, hujan merupakan karunia dan rahmat Allah yang tak tergantikan.

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Allah ‘azza wajalla berfiman,

وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاۤءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّۗ اَفَلَا يُؤْمِنُوْنَ

“… dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman?” (QS. Al-Anbiyā`: 30)

Dalam ayat lain Allah ‘azza wajalla berfirman,

اَفَرَءَيْتُمُ الْمَاۤءَ الَّذِيْ تَشْرَبُوْنَۗ. ءَاَنْتُمْ اَنْزَلْتُمُوْهُ مِنَ الْمُزْنِ اَمْ نَحْنُ الْمُنْزِلُوْنَ. لَوْ نَشَاۤءُ جَعَلْنٰهُ اُجَاجًا فَلَوْلَا تَشْكُرُوْنَ

“Pernahkah kamu memerhatikan air yang kamu minum?. Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan?. Sekiranya Kami menghendaki, niscaya Kami menjadikannya asin, mengapa kamu tidak bersyukur?” (QS. Al-Wāqi’ah: 68-69)

Melalui nikmat air, Allah ‘azza wajalla menuntun hamba-Nya untuk bersyukur. Dan bentuk syukur terbaik kita atas nikmat air ini adalah dengan menyedekahkannya.

Menyedekahkan kepada siapa? Kepada saudara-saudara kita yang sangat membutuhkannya. Kepada saudara kita yang daerahnya kekeringan sehingga mereka kesulitan mendapatkan air.

Jamaah shalat dan khutbah Jumat rahimakumullah,

Ada beberapa hadits yang cukup menarik untuk kita renungi bersama. Melalui hadits-hadits ini, kita bisa mengerti bahwa sedekah air di musim kemarau atau sedekah air bagi mereka yang kehausan memiliki keutamaan yang luar biasa.

Pertama, sedekah air termasuk sedekah yang utama.

Ketika ibunda Saad bin Ubadah radhiyallahu ‘anhu wafat, beliau ingin sekali bersedekah atas nama ibunya.

Lalu ia tanyakan persoalan itu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ أُمِّي مَاتَتْ أَفَأَتَصَدَّقُ عَنْهَا؟

قَالَ: نَعَمْ،

قُلْتُ: فَأَيُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ؟

قَالَ: سَقْيُ الْمَاءِ

“Wahai Rasulullah, ibuku telah wafat. Bolehkah aku bersedekah atas nama beliau?”

Rasulullah pun menjawab, “Boleh.”

Saad bin Ubadah kembali bertanya, “Sedekah apa yang paling utama?”

Rasulullah pun menjawab, “Memberi air minum.” (HR. An-Nasai No. 3664)

Kedua, Allah ‘azza wajalla akan mengganti sedekah air seorang muslim ketika di dunia dengan minuman istimewa di Jannah

Dari Said radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda,

أَيَّمَا مُسْلِمٍ سَقَى مُسْلِمًا عَلَى ظَمَأ سَقَاهُ اللَّهُ مِنَ الرَّحِيقِ الْمَخْتُومِ

“Muslim mana pun yang memberi minum muslim lain yang kehausan, kelak Allah akan memberinya minum dari ar-Rahiq al-Makhtum (arak Jannah).” (HR. Abu Daud No. 1682)

Ketiga, Sedekah air dapat menjadi penyebab seseorang dimasukkan Jannah.

Tentu kita sering mendengar kisah seorang laki-laki yang memberi air minum seekor anjing. Lalu melalui sedekah air kepada anjing itu Allah ‘azza wajalla masukkan laki-laki tersebut ke dalam jannah.

Redaksi lengkap hadits

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

بَيْنَا رَجُلٌ يَمْشِي فَاشْتَدَّ عَلَيْهِ الْعَطَشُ فَنَزَلَ بِئْرًا فَشَرِبَ مِنْهَا ثُمَّ خَرَجَ فَإِذَا هُوَ بِكَلْبٍ يَلْهَثُ يَأْكُلُ الثَّرَى مِنْ الْعَطَشِ

فَقَالَ: لَقَدْ بَلَغَ هَذَا مِثْلُ الَّذِي بَلَغَ بِي فَمَلَأَ خُفَّهُ ثُمَّ أَمْسَكَهُ بِفِيهِ ثُمَّ رَقِيَ فَسَقَى الْكَلْبَ فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ

قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَإِنَّ لَنَا فِي الْبَهَائِمِ أَجْرًا

قَالَ: فِي كُلِّ كَبِدٍ رَطْبَةٍ أَجْرٌ

“Ada seorang laki-laki yang sedang berjalan lalu dia merasakan kehausan yang sangat sehingga dia turun ke suatu sumur lalu minum dari air sumur tersebut. Ketika dia keluar didapatkannya seekor anjing yang sedang menjulurkan lidahnya menjilat-jilat tanah karena kehausan.”

Orang itu berkata: “Anjing ini sedang kehausan seperti yang aku alami tadi.”

Maka dia (turun kembali ke dalam sumur) dan diisinya sepatunya dengan air dan sambil menggigit sepatunya dengan mulutnya dia naik ke atas lalu memberi anjing itu minum. Kemudian dia bersyukur kepada Allah maka Allah mengampuninya.

Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah kita akan dapat pahala dengan berbuat baik kepada hewan?”

Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Terhadap setiap makhluk bernyawa diberi pahala.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Begitu besarnya keutamaan sedekah air ini, tentu membuat kita merasa tidak sepantasnya untuk menyia-nyiakan air yang kita miliki, sementara saudara kita sedang sangat membutuhkannya.

Sedekah air tidak hanya sebatas memberi minum saudara kita yang kehausan. Tidak hanya sebatas donasi air dalam bentuk kemasan untuk warga yang kampungnya dilanda kekeringan.

Lebih dari itu, sedekah air dapat diwujudkan dengan membuatkan kolam-kolam air, sumur-sumur dalam, dan semisal itu.

Lanjutan kisah Saad bin Ubadah yang kami kutip sebelumnya, setelah Saad bin Ubadah mendapat kejelasan hukum sedekah atas nama ibunya, ia segera bersedekah dengan air.

Dengan cara apa ia bersedekah dengan air?

Dengan membuat dua telaga kecil di wilayah Madinah. (Sunan Said bin Manshur, 148 hadits No. 419)

Sungguh sangat luar biasa!

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Kisah lain yang tak kalah menarik, Imam adz-Dzahabi pernah mendengar Ibnu Syaqiq berkisah tentang sosok Ibnul Mubarak. Kisah ini terdokumentasikan dalam kitab Siyar A’lam an-Nubala’, 8/408)

Ibnu Mubarak pernah didatangi oleh seorang laki-laki. Laki-laki itu mengeluhkan perihal luka di lutut yang tak kunjung sembuh. Padahal sudah berlalu tujuh tahun.

Laki-laki itu telah berusaha mengobatinya dengan berbagai cara. Resep yang diberi oleh para dokter sama sekali tak berefek.

Setelah mendengar keluhan laki-laki tersebut, Ibnul Mubarak pun memberi saran.

“Pergilah. Galilah sumur di lokasi yang penduduknya sangat membutuhkan air. Aku harap sumur itu memancarkan air dan menghentikan darah luka di lututmu.”

Laki-laki itu pun segera melaksanakan saran Ibnul Mubarak. Dan luka dilututnya pun sembuh—dengan izin Allah ‘azza wajalla.

Masyaallah! Itulah sekelumit keutamaan sedekah air di musim kemarau atau kepada orang yang sangat membutuhkan.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH KEDUA

إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أشْهَدُ أنْ لاَ إِلٰه إلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Di akhir khutbah Jumat siang hari ini, khatib kembali mengingatkan untuk selalu meningkatkan kualitas takwa.

Sedekah air di musim kemarau untuk saudara-saudara kita yang saat ini sangat membutuhkan, sekilas seperti sesuatu yang remeh. Tapi ternyata sedekah air adalah persoalan yang besar.

Sedekah air di musim kemarau untuk meringankan beban saudara kita yang kesulitan mendapatkan air adalah wujud nyata dari takwa kita kepada Allah ‘azza wajalla.

Maka, mari bersama-sama kita satukan langkah. Perkuat ukhuwah. Bantu saudara kita yang membutuhkan. Sama-sama kita meringankan beban saudara. bersama-sama kita berjalan menuju Allah ‘azza wajalla.

Dengan itu, semoga Allah ‘azza wajalla kelak memasukkan kita ke Jannah-Nya bersama-sama pula.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا

اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ.

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ حُكَّامًا وَمَحْكُوْمِيْنَ، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، اَللَّهُمَّ اشْفِ مَرْضَانَا وَمَرْضَاهُمْ، وَفُكَّ أَسْرَانَا وَأَسْرَاهُمْ، وَاغْفِرْ لِمَوْتَانَا وَمَوْتَاهُمْ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

اَللَّهُمَّ آتِ نُفُوْسَنَا تَقْوَاهَا، وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا، اَللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْإِيْمَانَ وَزَيِّنْهُ فِي قُلُوْبِنَا، وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ، وَاجْعَلْنَا مِنَ الرَّاشِدِيْنَ.

Link Download Khutbah Jumat Bahasa Indonesia di atas: Materi Khutbah Jumat Sedekah Air di Musim Kemarau

***

Pos terkait