SERANG, BANTEN RAYA- Okta Andrianto (37), sopir truk asal Palembang yang tewas di ruas tol Tangerang Merak kilometer (KM) 68, tak jauh dari Rest Area Bogeg, Kelurahan Banjaragung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Minggu (7/8/2022) lalu, diduga korban penganiayaan. Okta Andrianto sebelumnya sempat diduga meninggal karena sakit.
Kasat Reskrim Polresta Serang Kota AKP David Adhi Kusuma mengatakan, dari hasil penyelidikan sebelum meninggal dunia, Okta sempat berkelahi dengan pengemudi lain di kilometer 71, tol Tangerang Merak, atau sebelum tiba di lokasi penemuan mayat.
“Kami menduga akibat dari perkelahian itu korban mengalami gangguan di bagian jantung yang mengakibatkan OA (Okta Andrianto) meninggal dunia,” kata AKP David Adhi Kusuma kepada awak media, Kamis (18/8/2022).
David menjelaskan, dari pemeriksaan saksi-saksi dan barang bukti, penyidik berhasil mengindentifikasi identitas pengemudi berinisial DM, warga Jakarta yang diduga seorang pengemudi yang berkelahi dengan Okta Andrianto. “Yang bersangkutan mengaku telah berkelahi dengan korban (hasil pemeriksaan). Pertikaian keduanya terjadi di KM 71 sebelum Rest Area Bogeg,” jelasnya.
David mengungkapkan, adapun pemicu perkelahian antara Okta dan DM disebabkan saling salip kendaraan yang menyebabkan keduanya emosi. “Barang bukti kendaraan sudah kami amankan di Mapolresta Serang Kota, satu truk dan minibus,” ungkapnya.
David menegaskan, dari peristiwa tersebut penyidik Satreskrim Polresta Serang Kota telah menetapkan DM menjadi tersangka. “DM telah kami tahan kurang lebih satu Minggu,” jelasnya.
Sebelumnya, Kasi Humas Polresta Serang Kota AKP Iwan Sumantri mengatakan, ada penemuan mayat di ruas tol Tangerang-Merak. Korban merupakan seorang pria yang berprofesi sebagai sopir truk berplat nomor B 9398 IZ. “Iya, kami dari Polresta Serkot mendapat laporan dari Unit PJR bahwa telah ditemukan mayat laki-laki yang tertidur di ruas jalan tol KM 68,” katanya.
Iwan menambahkan, kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan barang bukti, serta memeriksa saksi di lokasi kejadian untuk di mintai keterangan. “Korban kemudian kami bawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan lebih,” tambahnya.
Iwan mengungkapkan, sopir truk asal Palembang itu diduga meninggal karena sakit, bukan korban kejahatan. Sebab ditemukan beberapa obat yang diduga milik korban. “Diduga sakit, bukan korban kejahatan. Karena di TKP kita temukan obat-obatan jantung,” ungkapnya. (darjat)