Ulang Tahun ke 24, Banten Masih Banyak Masalah

Ulang Tahun ke 24, Banten Masih Banyak Masalah
Ulang Tahun ke 24, Banten Masih Banyak Masalah

BANTENRAYA.CO.ID – Usia Provinsi Banten hari ini, Jumat 4 Oktober 2024, sudah mencapai 24 tahun.

Meski sudah seusia pemuda yang beranjak dewasa, namun Banten masih berkutat mengentaskan masalah yang tidak pernah kunjung selesai.

Banten masih stagnan dalam pembangunan.

Bacaan Lainnya

Terutama, pembangunan di daerah Banten selatan yang masih jauh tertinggal dibandingkan dengan Banten utara.

Airin Jadikan Batik Sebagai Identitas di Pilkada Banten

Hal ini dapat dilihat dari jomplangnya pendapatan masyarakat di Banten selatan dan Banten utara. Juga pembangunan infrastruktur di daerah itu.

Selain itu, Banten juga masih menghadapi masalah pengangguran.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten pada Februari 2024 menunjukkan, pengangguran di Banten menempati urutan petama di Indonesia.

Banten memiliki 6,05 juta angkatan kerja. Dari jumlah itu, 5,63 juta orang masuk ke dalam kategori bekerja.

Kembali Dapat Dukungan dari Buruh, Andra Soni: Saya Sahabat Buruh

Sisanya sebanyak 7,02 juta masuk ke dalam kategori pengangguran terbuka. Jumlah pengangguran terbuka di Banten pada Februari 2024 mencapai 425.000 orang.

Dalam bidang pendidikan, Angka Partisipasi Sekolah (APS) Provinsi Banten juga masih rendah bila dibandingkan dengan rata-rata APS nasional.

Sebagaimana diketahui, APS di Provinsi Banten saat ini adalah 68,94 persen atau lebih rendah dari APS nasional yang mencapai angka 73,09 persen.

Banten juga masih menghadapi masalah kesehatan yang serius. Berdasarkan data e-PPGBM per Februari 2023, ada 28.770 anak di Provinsi Banten yang mengalami stunting.

7 Rumah Baduy Disapu Puting Beliung, 2 KK Ngungsi

Mereka tersebar di 8 kabupaten kota di Provinsi Banten, namun yang paling tinggi ada di Kabupaten Serang dengan jumlah anak stunting mencapai 9.436 anak.

Jumlah penduduk miskin di Provinsi Banten juga semakin meningkat sejak dua tahun terakhir.

Data BPS menunjukkan, pada tahun 2022, jumlah penduduk Banten yang miskin mencapai 814,02 ribu.

Jumlah itu meningkat menjadi 826,13 ribu pada tahun 2023 atau naik satu persen dari sebelumnya 6,16 persen menjadi 6,17 persen.

Al Muktabar Kukuhkan Nana Supiana Menjadi Pjs Walikota Cilegon

Menurut anggota DPRD Provinsi Banten Musa Weliansyah, banyak catatan bagi Pemerintah Provinsi Banten di usianya yang ke-24 pada tahun 2024 ini.

Salah satunya adalah masalah pengangguran yang dalam dua tahun berturut-turun menjadi daerah dengan tingkat pengangguran tertinggi seindonesia.

“Masalah-masalah ini harus segera dibenahi,” katanya.

Musa juga melihat banyak masalah di dalam pembangunan infrasturktur yang ada di Provinsi Banten.

Arief R Wismansyah Turun Gunung Menangkan Andra-Dimyati

Dia menengarai, banyak pembangunan infrastruktur yang asal-asalan dan lemahnya pengawasan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Banten.

Musa mengatakan, pada usia Provinsi Banten yang sudah memasuki usia pemuda yang menuju dewasa seharusnya sudah bisa menyelesaikan masalah-masalah dasar yang dihadapi.

Seperti masalah pengangguran, seharusnya Pemerintah Provinsi Banten bisa menyelesaikan persoalan-persoalan ini.

“Di HUT 24 tahun ini kan sudah usia remaja seharusnya sudah bisa berkembang, sementara miris banyak sarjana nganggur, tidak ada upaya dari Pemerintah Provinsi Banten,” katanya.

Bangunan Liar di Jalan Banten Lama – Pontang Marak

Musa memberikan masukan agar Pemerintah Provinsi Banten membuka lapangan pekerjaan di sektor pertanian dengan merekrut pemuda agar

menjadi honorer dan digaji oleh Pemerintah Provinsi Banten. Dengan demikian, maka akan semakin banyak pemuda yang suka pada dunia pertanian.

“Atau honorer yang ada di OPD yang kerjanya tidak jelas diterjunkan di bidang pertanian,” katanya.

Pengamat politik UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Syaeful Bahri mengatakan, di usia yang ke-24 Provinsi Banten masih belum bisa memenuhi kesejahteraan masyarakat Banten.

Restoran Bintang Laguna Peringati Maulid dan Santuni Anak Yatim

Salah satunya menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat.

“Sampai saat ini Banten masih bertengger di urutan nomor 1 pengangguran di Indonesia,” katanya.

Syaeful juga menyoroti infrastruktur di Provinsi Banten yang hingga saat ini masih banyak menjadi PR.

Terutama di wilayah Banten selatan yang hingga saat ini masih banyak infrastruktru yang masih rusak dan perlu perbaikan.

Lampu PJU Nyaris Roboh di Pal Enam Curug Kota Serang

Dia berharap, Pemerintah Provinsi Banten tidak menjadi pemerintah kabupaten kota yang ke-9 di Provinsi Banten.

Sebab fungsi Pemerintah Provinsi Banten semestinya adalah melakukan supervisi bukan malah membuat program yang seolah-olah menjadi saingan pemerintah kabupaten kota di Provinsi Banten.

“Saya harap Pemerintah Provinsi Banten tidak menjadi pemerintah kabupaten yang kesembilan di Provinsi Banten,” katanya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, selama ini Pemerintah Provinsi Banten sudah berupaya maksimal menjalankan setiap agenda demi kesejahteraan masyarakat Banten.

LKP Ayu Sukses Gelar PKW Bidang Pastry dan Bakery

Sesuai dengan arahan pemerintah pusat, saat ini dirinya sebagai Pj Gubernur Banten melakukan program yang menjadi mandatori, misalkan pengendalian inflasi, pengentasan kemiskinan ekstrem, dan penanganan stunting.

Infrastruktur juga dia klaim banyak dilakukan di daerah Banten selatan. Dia menyebutkan, pembangunan Ciparai-Cikumpai menjadi salah satu pembangunan jalan di Banten selatan.

Bahkan untuk memperbaiki jalan yang ada di kabupaten kota di Provinsi Banten, pada tahun 2023 lalu Pemerintah Provinsi Banten mengambil alih

13 ruas jalan yang sebelumnya merupakan kewenangan pemerintah kabupaten/ kota menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Banten.

Pendaftar CPNS Pemkab Lebak Membeludak

Ke-13 ruas yang diambil alih itu adalah Jalan Ciparay-Cikuray, Jalan Gunung Luhur-Cipulus, Jalan Cibadak-Padasuka, dan Jalan Beyeh-Simpang,

Kabupaten Lebak. Selanjutnya, Jalan Cimaying-Jiput dan Jalan Sumur-Taman Jaya-Ujung Jaya, Kabupaten Pandeglang.

Jalan lain, yaitu Jalan Warung Selikur-Pamanuk, jalan Cikande-Garut-Kopo, Jalan Nyapah-Silebu-Sentul, Jalan Gunungsari-Tanjung, dan Jalan Baros-Petir,

Kabupaten Serang. Jalan terakhir, yaitu Jalan Bhayangkara dan Jalan Banten Lama-Tonjong, Kota Serang.

Resmi Jadi Anggota Dewan, Kader PAN Cilegon Ini Siap Antar Generasi Muda Berwirausaha

Terkait pengangguran terbuka, dia mengkritik BPS yang menyajikan data pengangguan berdasarkan survei.

Menurutnya, data pengangguran seharusnya dilakukan dengan metode sensus sehingga akan bisa diketahui jumlah hingga nama dan alamatnya.

Bahkan bila memungkinkan, diketahui juga alasan mengapa bisa menganggur.

Dengan data semacam itu, kata Al Muktabar, maka akan dengan mudah Pemerintah Provinsi Banten mengatasinya. Sebab kinerjanya akan bisa diukur bila ada angka-angka yang pasti.

Buruh Dukung Andika-Nanang, PKS Deklarasikan Zakiyah-Najib

Sementara survei menurutnya hanya angka perkiraan. Perubahan metode dalam penggalian data pengangguran ini juga sudah dia sampaikan ke BPS sebagai bahan evaluasi.

Terkait stunting, Pemerintah Provinsi Banten bersama dengan pemerintah kabupaten/ kota dan stakeholder sudah berupaya menangani stunting.

Bahkan, dia mengkalim banyak anak yang semula stunting kini sudah sembuh bahkan ada juga yang sampai menjadi obesitas karena kelebihan pemberian gizi.

Target penurunan stunting pun yang ditarget turun 14 persen pada tahun 2024 ini diyakini akan bisa terwujud.

Potret Budi-Agis Cek Kesehatan di RSUD Banten

Penanganan kemiskinan juga terus dilakukan. Bahkan, pada tahun ini Pemerintah Provinsi Banten ditargetkan akan mampu menurunkan angka kemiskinan ekstrem sampai dengan nol persen. Al Muktabar pun optimis target itu akan bisa tercapai.

Dihubungi terpisah, Anggota DPRD Provinsi Banten dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Yeremia Mendrofa mengatakan,

pendidikan, kesehatan, dan pengentasan pengangguran masih menjadi hal yang perlu untuk dilakukan akselerasi.

Karena, kata dia, ketiga hal itu masih menjadi sorotan dengan menduduki peringkat pertama soal pengangguran dan angka partisipasi sekolah yang jauh di bawah rata-rata nasional.

Kakek Sanusi Hidup Sebatang Kara dan Tinggal di Gubuk Reyot

“Berbagai capaian sudah kita dapatkan di usia Banten yang ke-24 ini, seperti peningkatan pendapatan, pembangunan yang berkelanjutan, dan progres yang berdampak kepada masyarakat.

Akan tetapi, kita juga masih banyak PR (pekerjaan rumah) yang harus dituntaskan dan dipercepat (pengerjaannya). Seperti bidang pendidikan.

Pendidikan ini adalah bidang yang perlu untuk dilakukan akselerasi karena kita tahu bahwa angka partisipasi sekolah di Banten ini berada di bawah angka rata-rata nasional.

Ini perlu untuk dibenahi agar cita-cita untuk menuju Indonesia Emas 2045 itu bisa tercapai dengan menjadikan anak-anak di Banten ini unggul, sehat, dan cerdas,” kata Yeremia.

6 WNA China Diduga Melanggar Izin Tinggal

Yeremia juga menerangkan, selain dua pekerjaan rumah tersebut, terdapat dua hal lain yang juga perlu untuk dikerjaan, di antaranya adalah kemiskinan dan pengangguran.

“PR selanjutnya yang perlu untuk dikerjakan okeh Provinsi Banten adalah terkait dengan kemiskinan, di mana angka kemiskinan kita masih berada di level 6 persen.

Hal ini berkaitan juga dengan angka pengangguran yang dalam dua tahun terakhir ini Banten menempati posisi pertama se-Indonesia.

Ini perlu adanya program-program khusus untuk meningkatkan kompetensi masyarakat di Banten agar dapat bersaing,” jelasnya.

Akses Masuk Wisata Panembahan Makam Maulana Yusuf Sultan Banten Rusak

Lebih lanjut Yeremia berharap kepada calon gubernur dan wakil gubernur terpilih, agar dapat menyelesaikan segala PR yang ada di Banten dengan menghadirkan program-program yang tepat sasaran.

“Tentu harapannya adalah kita bekerja bersama untuk bisa menyelesaikan persoalan-persoalan yang tadi saya sampaikan, yakni bidang pendidikan, kesehatan, pengentasan kemiskinan dan pengangguran serta pemerataan pembangunan.

Semua perlu dilakukan dengan menghadirkan program-program yang tepat sasaran dan berdampak bagi masyarakat, karena visi kita ke depan ada Banten Emas menuju Indonesia Emas,” pungkasnya.

Harapan lain disampaikan mahasiswi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Rara Audia Irawan memberikan catatan khusus kepada Provinsi Banten.

Alun-Alun Timur Kota Serang Masih Pilihan Untuk Bersantai

Ia mengatakan, di usia Banten yang ke-24 banyak hal yang perlu dibenahi dan diselesaikan. Salah satunya, kata dia, adalah terkait pengangguran dan lapangan pekerjaan.

“Sebelumnya saya mengucapkan selamat hari ulang tahun ke-24 untuk Provinsi Banten.

Di usia yang ke-24 ini saya berharap agar Provinsi Banten bisa lepas dari peringkat satu angka pengangguran tertinggi se-Indonesia.

Selain itu, saya juga berharap agar lapangan pekerjaan bisa lebih diperbanyak lagi, agar bisa menanggulangi banyaknya pengangguran yang ada di Banten,” kata Rara.

Semarak HUT RI ke 79, ASN Setda Provinsi Banten Gelar Lomba Peragaan Busana

Rara juga mengatakan, kepada calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten yang nanti terpilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Banten 2024

diharapkan dapat menuntaskan hal-hal yang selama ini menjadi catatan khusus bagi Banten, terutama angka pengangguran.

“Harapannya untuk calon pemimpin Banten yang baru itu bisa menyelesaikan berbagai persoalan yang ada seperti pengangguran itu tadi,

kemudian kesehatan, dan peningkatan infrastruktur, layanan publik yang ramah terhadap penyandang disabilitas,” ucapnya.

Cegah Stunting, Warga Ciodeng Terima PMT

Hal berbeda disampaikan Helen, mahasiswi jurusan Ilmu Pemerintahan Untirta. Helen mengatakan, infrastruktur di Provinsi Banten dianggap masih menjadi hal yang perlu untuk ditingkatkan.

Menurutnya, pembangunan infrastruktur di Banten masih belum merata sampai ke daerah pesisir seperti Lebak dan Pandeglang serta bagian Utara Banten.

“Kalau saya berharap agar infrastruktur yang ada di Banten ini bisa ditingkatkan, pembangunannya bisa lebih merata ke daerah-daerah, tidak hanya di kota saja,” kata Helen.

Helen berharap, kepada gubernur dan wakil gubernur Banten terpilih nanti agar bisa memerhatikan akses pendidikan kepada anak-anak di Provinsi Banten. Selain itu, peningkatan infrastruktur juga perlu dilakukan secara lebih merata.

Puluhan Lapak PKL Ditinggal Pedagang di Kanal Sukadiri Kawasan Banten Lama Bikin Kumuh

“Harapannya agar gubernur dan wakil gubernur terpilih nanti bisa menghadirkan beasiswa untuk pendidikan jenjang strata satu (S1).

Karena banyak anak-anak di Banten yang memiliki potensi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi namun terkendali biaya,” harapnya.

Salah satu guru honorer yang mengajar di SKH Negeri 01 Lebak Amaliah Fauzi Utami berharap kepada gubernur Banten terpilih agar memperjuangkan guru honorer hingga bisa diangkat menjadi ASN.

“Di HUT Banten yang juga berbarengan dengan Pilkada ini ya mudah-mudahan gubernur terpilih bisa amanah.

Wali Kota Helldy Ajak Semua Pihak Jaga Semangat Perjuangan Kemerdekaan RI

Kemudian saya yang juga guru honorer bisa diperjuangkan untuk bisa diangkat jadi ASN dan dinaikkan tunjangannya,” kata Amaliah.

Dirinya juga berharap di usia yang baru, Provinsi Banten bisa lebih berkembang dan berbenah. Di tangan calon pemimpin baru, ia juga berkeinginan Provinsi Banten bisa meninggalkan status tertinggalnya.

“Di usia Banten yang 24 tahun ini, mudah-mudahan gubernur Banten yang baru bisa menjadikan provinsi yang maju,” tuturnya.

Sementara guru honorer lain, Upi Kartika juga menyampaikan harapan serupa dengan Amaliah.

Andra Soni Resmi Mundur sebagai Caleg Terpilih

Sama-sama berstatus honorer, harapannya tak muluk-muluk ia ingin segera mendapatkan nomor induk pegawai (NIP).

“Banten di tangan pemimpin baru mudah-mudahan makin jaya. Ke depan saya sebagai guru honorer mudah-mudahan bisa mendapatkan NIP,” katanya.

Terpisah, perwakilan nelayan di Kecamatan Bojonegara Faturohman mengatakan, Pemerintah Provinsi Banten seharusnya memperhatikan juga kesejahteraan para nelayan di Banten.

Salah satunya, membantu kelancaran bahan bakar minyak (BBM) dan penertiban eksploitasi perusahaan di laut.

Gunakan Bom Ikan, Empat Nelayan Masuk Bui

“Kami berharap nelayan-nelayan yang ada di Bojonegara ini mendapat perhatian khusus terutama kelancaran akses BBM.

Selain itu kita mendorong pemerintah untuk bisa menertibkan area tangkap ikan, sehingga tidak dieksploitasi oleh perusahaan-perusahaan,” ujar Faturohman.

Ia berharap di momen HUT Banten yang berbarengan dengan Pilkada 2024 ini bisa menjadikan pemimpin yang peduli dengan kesejahteraan para nelayan di Bojonegara.

“Dimomen Pilkada ini siapa pun yang terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur kami berharap mereka peduli terhadap nasib nelayan,” katanya.

Ginjal Kronis Ancam Warga Banten

Sayuti, petani Desa Kadubeureum, Kecamatan Pabuaran, kabupaten Serang mengaku resah dengan serangan hama wereng batang coklat (WBC) yang mengakibatkan puluhan hektare sawah gagal panen.

Sayuti meminta pemprov banten turut turun tangan membangu petani di Banten.

“Yang diresahkan petani saat ini adalah hama wereng batang coklat (WBC), sekarang petani-petani di Desa Kaduebreum mengalami gagal panen,” ujarnya.

Sayuti berharap di hari ulang tahun Provinsi Banten dan menjelang Pilkada 2024 ini pihaknya bisa diberikan bantuan untuk menghilangkan hama dan diberikan pupuk-pupuk gratis.

Harga Cabai Rawit Keriting Merangkak Naik

“Harapan petani untuk saat ini, siapapun gubernur dan wakil gubernur Banten yang terpilih agar membantu para petani menyediakan pupuk dan memberantas hama-hama,” katanya.

Bidan honorer di Kabupaten Pandeglang Yulia Setiawati juga menaruh harapan agar Provinsi Banten kedepan lebih maju.

“Saya mengucapkan selamat Hari Ulang Tahun Banten ke-24. Semoga Banten kedepan lebih maju, bidan honorer, dan bidan desa menjadi perhatian Gubernur Banten kedepan, untuk diangkat menjadi PPPK,” harap Yulia.

Sedangkan bidan desa non PNS di Kelurahan Pagadungan, Kecamatan Karangtanjung, Kabupaten Pandeglang Ade Satiah mengatakan,

Kos-kosan Dijadikan Home Industri Tembakau Gorilla

HUT Banten menjadi momentum untuk lebih bangkit dan maju. Sebab selama ini masih banyak pembangunan yang belum merata di Banten.

“Selamat HUT Banten. Semoga Banten kedepan lebih maju, dan masyarakat Banten semakin sejahtera.

Kami berharap, kami bisa menjadi prioritas dalam pengangkatan PNS maupun PPPK,” katanya.

Sementara itu, Khawari yang berprofesi sebagai tukang ojek di dekat Landmark Kota Cilegon berharap di usia Banten ke-24,

Seleksi CASN dan PPPK Dibuka Awal Agustus

Pemprov Banten bisa mengatasi pengangguran yang ada dan membuka lapangan pekerjaan.

“Sekarang tentu perlu lapangan pekerjaan supaya mengurangi pengangguran.

Jangankan yang lulusan SMA SMK ya yang Sarjana juga masih ada yang nganggur karena persyaratan yang sulit.

Pemerintah perlu membuka lapangan kerja yang baru,” katanya.(tohir/mg-tia/mg-rafi/mg-aldi/mg-andika/yanadi/raden)

Pos terkait