BANTENRAYA.CO.ID – Adanya tahun Hijriyah tidak bisa terlepas dari sosok khalifah kedua umat Islam yakni Umar bin Khattab.
Umar bin Khattab disebut sebagai penentu tahun hijriyah atau yang menetapkan dasar tahun tersebut.
Dalam momentum tahun baru Islam 1445 Hijriyah ada baiknya kita tengok asal usul penetapan dasar tahun hijriyah.
BACA JUGA: Link Nonton Film Oppenheimer 2023 Sub Indo, yang Tayang 19 Juli 2023
Menurut Osman Raliby, sebelum penetapan tahun Islam, terjadi 4 usulan dimulainya sebuah kalender baru antara lain: kelahiran Nabi Muhammad, permulaan dakwah Islam, hijrah Nabi, dan hari wafat Nabi.
Kemudian, Osman Raliby menjelaskan bahwa baik kelahiran Nabi maupun permulaan dakwah tidaklah diambil sebagai penanggalan-penanggalan tersebut.
“Karena persengketaan dan percekokan yang memabra bertalian dengan waktu yang benar dan tepat dari kejadian peristiwa itu,” dikutip Bantenraya.co.id dari Serial Media Dakwah No 76-77.
Selanjutnya, tentang penanggalan dari wafatnya Rasulullah tidak juga diambil sebab kematian itu amat sensitif.
“Bergandengan dengan memori atau kenangan-kenangan sedih dari kepergian beliau.”
Akhirnya diputuskan kalender Islam dialamatkan pada peristiwa hijrah Nabi dari Makkah ke Madinah.
Osman Raliby menjelaskan penetapan kalender Islam dari peristiwa hijrah karena sesudah hijrah itulah agama Islam telah teguh dengan amat kokohnya.
“Apalagi dalam tahun itu pulalah umat Islam telah dikaruniai alasan atau sebab untuk merayakan keselamatan Nabi Besar mereka dari tangan-tangan para pengkhianat dan kaum kafir Quraisy yang telah siap sedia dengan perangkap dan hendak menjebaknya.”
Lebih lanjut, Osman menegaskan bahwa hijrah Rasulullah itu telah menandai satu tanggal di mana dakwah Islamiyah dari Rasulullah menjadi tangguh dan kuat serta membawa akibat kesuksesan yang luar biasa sekali.
Tentang Umar bin Khattab
Dalam buku Menyusuri Jejak Manusia Pilihan, Umar bin Khattab, Abbas Mahmud Al Aqqad menyatakan bahwa dalam pentas sejarah umat manusia, Umar tidak dapat dipisahkan dengan kejayaan Islam.
“Umar dilahirkan sebagai manusia yang memiliki tanda-tanda kebesaran sehingga ia mampu menghidupkan jiwa umat yang seolah-olah mengalami kematian,” kata Abbas Mahmud Al Aqqad.
Bahkan Rasulullah pernah berkata mengenai pribadi Umar bin Khattab.
“Tidak ada seorang pun yang dapat berbuat seperti dia.”
Menurut Abbas Mahmud Al Aqqad, tanda-tanda kebesaran pribadi Umar ditunjukkan dengan dua kemampuannya yang sangat menonjol.
Pertama, Umar bin Khattab mampu membangkitkan semangat perjuangan seluruh umat.
Kedua, Umar bin Khattab mampu menembus jiwa mereka melalui kedalaman hati nuraninya yang senantiasa menyadarkan kebenaran wahyu Ilahi sebagai satu nilai yang agung.
Sebelum Islam menghiasi dan memenuhi hati Umar, pada zaman jahiliyah, ia adalah sosok yang dikenal sebagai pecandu minuman keras.
Selain itu, Abbas Mahmud Al Aqqad menerangkan bahwa sosok Umar pada masa jahiliyah memiliki perangai yang keras.
“Umar mudah marah dan berang jika ada yang berani mengusik daerah Hijaz dan tempat-tempat suci yang diagungkan pada zaman jahiliyah.”
Namun, sebab hidayah Islam, Umar bin Khattab menjadi sosok yang luar biasa bagi agama Muhammad.
“Kebesaran nama Umar mulai muncul saat pertama kali Rasulullah memohon kepada Allah agar memberi kejayaan Islam dengan masuknya salah seorang dari dua Umar ke dalam agama yang beliau bawa.”
Umar bukan saja memberikan kejayaan yang luar biasa bagi Islam, ia juga penentu tahun hijriyah yang sampai saat ini dinikmati umat Islam.***