BANTENRAYA.CO.ID – Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa cadangan nikel di Indonesia makin menipis.
Namun tidak hanya itu, penelitian tersebut juga memprediksi bahwa cadangan nikel di Indonesia akan habis total dalam 6 tahun.
Informasi tentang sekaratnya cadangan nikel di Indonesia ini dilansir bantenraya.co.id dari salah satu postingan pada akun Instagram @pandemictalks.
BACA JUGA: Waspada Peredaran Uang Palsu Rp20 Ribu, Begini Cirinya Supaya Tidak Terkecoh
Dalam caption postingan yang telah mendapat 4 ribu likes dalam 6 jam tersebut menyebutkan bahwa penyebab utama cadangan nikel di Indonesia makin menipis adalah maraknya pengembangan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter).
Asosiasi Penambang Nikel Indonesia sebenarnya sudah memperingatkan persoalan tersebut kepada Pemerintah Indonesia.
Mereka juga mempertaruhkan kekurangan bahan nikel tersebut dengan digunakan untuk membuat baja tahan karat.
BACA JUGA: 5 Kebiasaan Kecil yang Harus Dihindari Kalau Tidak Mau Tampak Cepat Tua
Untuk bijih nikel dengan kandungan di atas 1,7% digunakan untuk memproduksi nickel pig iron (NPI), bahan baku untuk baja tahan karat.
Sementara nikel dengan kandungan di bawah 1,7% digunakan sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik.
Dan sebagai tambahan informasi, secara keseluruhan, Indonesia menyumbang 40% nikel dunia.
BACA JUGA: Kebiasaan Ini Ternyata Mampu Memicu Panjang Umur Jika Rutin Dilakukan
Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai produsen nikel nomor wahid sedunia.
Prestasi tersebut berada di atas timah di posisi kedua, dan emas di posisi ketiga.
Dari total produksi nikel dunia yang tembus 2,7 juta ton di 2019, Indonesia masih di urutan pertama soal produksi mineral tambang tersebut.
BACA JUGA: Pikirkan 5 Hal Ini Sebelum Memilih Berhenti Kuliah, Motivasi Kuliah Sampai Wisuda
Maka dari itu, Indonesia harus segera mengupayakan cara untuk mencegah terwujudnya prediksi habisnya cadangan nikel dalam 6 tahun mendatang.
Terlebih lagi keberadaan nikel sangat dibutuhkan juga di banyak industri besar, seperti industri keuangan, industri persenjataan, industri otomotif, dan industri baterai.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Penambang Nikel Indonesia, Meidy Katrin Lengkey menyarankan upaya kontrol komprehensif agar cadanan nikel dalam negeri dapat terselamatkan.
“Pemerintah perlu membuat upaya kontrol komprehensif untuk ketahanan cadangan nikel, sehingga dapat mempertahankan strategi hilir dan meningkatkan nilai tambah,” kata Meidy.***