Bantenraya.co.id – Warga Lingkungan Manggerong, RT 04, RW 04, Kelurahan Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, berebut air bersih
yang disalurkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang, Selasa (10 september 2024).
Warga Lingkungan Manggerong kekurangan air bersih lantaran sumber air bersih di rumahnya kekeringan, imbas musim kemarau.
Dampak kekeringan, warga Lingkungan Manggerong terpaksa harus membeli air bersih jeriken dan air galon untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Lubang Ditengah Jalan Sawah Luhur Kota Serang Bahayakan Pengguna
Rohimah (44), warga Lingkungan Manggerong RT 04 RW 04 mengatakan, warga sangat antusias antre mengambil air bersih,
lantaran tengah dilanda krisis air bersih akibat musim kemarau yang terjadi sejak berbulan-bulan.
“Karena lagi kering sekarang enggak ada air hujan. Jadi sumbernya kering, terus (rasanya) asin lagi.
Jadi buat nyuci, bebersih. Biasanya di kali cuma sekarang enggak ada airnya,” ujar Rohimah, ditemui saat antre air bersih bantuan dari BPBD Kota Serang.
Dorong Pesantren Jadi Penggerak Ekonomi Mandiri Masyarakat
Ia memprediksi krisis air bersih yang melanda wilayahnya sudah terjadi dua bulan lebih.
“Dari bulan Juli kayaknya. Tapi masih mending. Tadinya masih ada sumber sumurnya.
Terus sekarang paling dapat satu blong (drum) gini juga asin banget buat nyiram-nyiram doang,” tuturnya.
Rohimah mengaku saat ini air sumur timba di rumahnya sudah hampir kering.
USAID INTEGRASI Kenalkan ILP ke Puskesmas, Pustu, dan Posyandu di Lebak
Kalaupun ada airnya hanya sedikit, rasanya asin. Untuk kebutuhan mandi, cuci, kakus (MCK) dan masak, Rohimah mengaku harus membeli air bersih.
“Kalau mandi beli sama yang jualan gerobak. Satu gerobak isi 10 jeriken harganya Rp 22 ribu. Kalau masak dan minum beli air galon yang harga Rp 5 ribu atau Rp 7 ribu,” tuturnya.
Rohimah menuturkan, 10 jeriken air bersih itu hanya cukup untuk selama dua hari.
Air itu dipakai untuk menyuci dan lainnya. Satu gerobak paling terpakai dua hari. Ia mengaku bantuan air bersih dari BPBD Kota Serang sangat membantu dan meringankan beban masyarakat.
Mantan Walikota Serang Hadiri Pelantikan 45 Anggota DPRD Kota Serang
Rohimah berharap bantuan air bersih bisa dua kali selama sepekan.
“Ya terima kasih. Kalau bisa seminggu dua kali pengennya. Agak mendingan. Kalau beli nggak terlalu sering, karena satu gerobak Rp 22 ribu.
Air bersih dari bantuan ini untuk kebutuhan sehari-hari. Buat nyuci baju, bilas mandi, nyuci sayuran.
Kalau mandi saya masih pakai air sumur. Bilas segayung. Air sumurnya kan asin banget. Sedikit,” ujarnya.
Potret Hasbi Asyidiki Jayabaya – Amir Hamzah Cek Kesehatan di RSUD Banten
Ketua RT 04, RW 04, Lingkungan Manggerong Sarman menyebutkan, jumlah kepala keluarga (KK) Lingkungan Manggerong yang kesulitan air bersih lebih dari 100 KK.
“Dari RT 04 RW 04 itu ada 105 KK,” ucap Sarman, kepada Banten Raya.
Ia memperkirakan, warga Lingkungan Manggerong kesulitan air bersih sejak tiga bulan yang lalu, karena musim kemarau.
“Ada kayaknya kurang lebih tiga bulan. Nggak ada hujan. Yang datang air asin dari laut pasang,” kata dia.
Kakek Sanusi Hidup Sebatang Kara dan Tinggal di Gubuk Reyot
Sarman menuturkan, warga Lingkungan Manggerong mendapatkan air bersih dari sumur timba dan sumur sedot mesin di rumahnya masing-masing.
Namun saat ini sumber air sumur kering, karena musim kemarau.
“Dari sumber sumur. Sekarang sumurnya kering. Asin airnya. Sumurnya nggak ada akibat nggak ada hujan,” katanya.
Ia mengaku warga Lingkungan Manggerong sangat berterima kasih, karena sangat membutuhkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
“Terima kasih dari BPBD warga sangat membutuhkan air. Terutama buat mandi, nyuci dan kakus,” jelas Sarman.
Sarman mengatakan, bantuan air bersih dari BPBD Kota Serang baru kali pertama mendapatkan bantuan.
“Bulan ini barusan kita ngajuin ke kelurahan. Pihak BPBD ngebel. Baru pertama kali ini dari BPBD,” akunya.
Ia berharap ada sambungan air Perumdam Tirta Madani Kota Serang masuk ke lingkungannya, sehingga saat musim kemarau tidak krisis air bersih.
“Harapan warga pengadaan PDAM. Instalasi air. Terutama PDAM di sini belum masuk. Sudah kita sempat ngajuin ke pihak PDAM tapi belum masuk sini,” katanya.
Kereta Otonom IKN Bisa Angkut 300 Penumpang Siap Digunakan HUT ke-79 RI
Sarman mengungkapkan, sambungan air bersih Perumdam Tirta Madani Kota Serang sangat dibutuhkan buat warganya, karena air tanah di Lingkungan Manggerong payau dan asin.
“Jangankan musim kemarau gini, musim hujan aja kan tetap sumur ada tapi payau.
Kalau nggak mengandalkan dari PDAM paling kita masyarakat kalau mandi air bagus dari bantuan BPBD terus beli di gerobak,” tandasnya.
Berdasarkan data BPBD Kota Serang, pendistribusian air bersih sudah dilakukan di Lingkungan Baru RT 001, RW 003, Kelurahan Banten;
Lanjutkan Bhakti Pada Negeri, Krakatau Steel Group Bersih-bersih Lingkungan Sekitar Cilegon
Lingkungan Sukadiri, Kelurahan Kasunyatan, Lingkungan; Lingkungan Kebon Kelapa 2 RT 002, RW 001, Kelurahan Kasunyatan; Lingkungan
Karang Mulya RT 005 RW 001, Kelurahan Banten; Lingkungan Baru Bugis RT 003 RW 006, Kelurahan Banten; Lingkungan Babadan RT 006,
RW 002, Kelurahan Terumbu; Lingkungan Sukajaya RT 001, 002, 003, RW 012, Kelurahan Banten.
“Krisis air bersih belum meluas, karena baru di tujuh titik saja. Itu pun hanya di beberapa lingkungan saja,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Serang Diat Hermawan.
Meski begitu, lanjut dia, pihaknya siap mendistribusikan air bersih ke setiap lingkungan yang membutuhkan air bersih.
“Kami distribusikan air sesuai permintaan dari warga melalui lurah atau camatnya,” katanya. (harir)