Bantenraya.co.id – Polisi mengungkap motif kasus pembunuhan Aqilatunnisa Prisca Herlan (APH), bocah 5 tahun asal Jalan Kamboja, BBS, Kelurahan Ciwedus, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon, dipicu masalah utang.
Namun, warga sekitar justru tak percaya jika utang piutang menjadi penyebab masalah tersebut.
Berdasarkan penelusuran Banten Raya di rumah kontrakan korban, sejumlah warga mengakui jika RA, tersangka pembunuhan Aqila merupakan sahabat dekat ibu korban.
Dimana RA masih mengontrak di samping kontrakan korban, meskipun kamar kontrakannya sudah tidak ditinggali, dan hanya ada barang-barang milik RA saja di kontrakan tersebut.
TPSA Bagendung Dinilai Janggal, Helldy Instruksikan Lapor Polisi
Bahkan pada saat kejadian hilangnya Aqila, RA juga mendampingi ibu korban melapor ke Polres Cilegon. Saat Aqila ditemukan meninggal dunia pada Kamis (19 september 2024) pagi, RA juga datang ke rumah duka pada pukul 17.00.
“Yah dia (pelaku RA) ada saat itu membantu mengantar korban melapor hilangnya Aqila.
Sementara SE pembantu RA memang masih di kontrakan,” tegas salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, kepada Banten Raya, Minggu (22 september 2024).
Sumber menerangkan jika RA juga melayat ke rumah duka pada Kamis (22 september 2024) sore, pukul 17.00 WIB.
Jalan Sawah Luhur Kasemen Kota Serang Amblas
“Yah om (memanggil wartawan Banten Raya) dia ke sini, kan saya duduk di depan om, sebelah sana di ruangan dekat garasi.
Itu RA ada persis duduk di garasi. Ia datang memakai baju hitam, kacamata dan wajahnya ditutup masker,” jelasnya.
Ia meyampaikan, saat itu perilaku RA juga sangat tenang seperti tidak terjadi apa-apa.
“Kan om lihat sendiri kemarin, tenang sekali orangnya, padahal masih ada polisi segala di lokasi,” jelasanya.
Tuyul yang Meresahkan di Kebon Dalam Disebut Punya Target Rp1 M
Ia mengaku tidak percaya jika soal utang pituang menjadi motif pembunuhan. Sebab, RA dan ibu korban merupakan sahabat dekat alias bestie.
“Saya enggak percaya kalau soal itu (utang piutang). Kayaknya enggak pernah ada masalah soal itu. Baik RA dan sebaliknya tidak ada masalah hutang setahu saya yah,” ucapnya.
Menurutnya, RA dan ibu korban sering bertemu, meski pun RA memang tidak tinggal di kontrakannya tersebut.
“Di kontrakannya adanya hanya barang-barang saja, orangnya tidak tinggal. Tapi kalau datang pasti ke rumah korban. Keduanya dekat banget (sekali),” ujarnya. (uri)