1.400 Siswa SMA Terima Bantuan PIP, Hasil Advokasi Fraksi PKS DPR

12 1.400 Siswa SMA Terima Bantuan PIP
Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta mendampingi Ketua Fraksi PKS DPR-RI Jazuli Juwanini menyerahkan bantuan PIP di SMA Negeri 1 Cilegon, Rabu (23/11

CILEGON, BANTEN RAYA – Sebanyak 1.400 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di Kota Cilegon menerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP). Setiap siswa yang menerima bantuan PIP, akan mendapatkan uang Rp 1 juta.

Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta mengatakan, sebanyak 1.400 siswa di Kota Cilegon menerima bantuan PIP. Bantuan tersebut diterima warga Kota Cilegon dari pemerintah pusat melalui advokasi yang dilakukan oleh Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Jazuli Juawaini. “Saya habis nyerahin bantuan PIP mendampingi Pak Jazuli Juwaini, ada 1.400 siswa SMA di Cilegon yang terima PIP,” kata Sanuji kepada Banten Raya, Rabu (23/11).

Dikatakan Sanuji, pada tahun ini, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Cilegon menjadi lokasi penyerahan bantuan program PIP secara simbolis. Advokasi yang dilakukan oleh Fraksi PKS DPR-RI berawal dari usulan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon dan DPRD Provinsi Banten dari Fraksi PKS. “Saya mendampingi saja, usulan dari para Anggota Dewan PKS,” katanya.

Bantuan PIP Rp 1 juta untuk satu siswa, kata Sanuji, uangnya langsung ditransfer kepada masing-masing penerima. Ia berharap, uang yang telah diterima bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. “Syukuri, untuk digunakan sebaik-baiknya membeli kebutuhan sekolah, buku, alat tulis, tas, dan lainnya. Semangat belajar, nanti yang mau masuk kuliah bisa menerima bantuan beasiswa full sarjana dari Pemerintah Kota Cilegon,” tuturnya.

Kepala SMA Negeri 1 Kota Cilegon Agus Pancasusila mengatakan, di SMA Negeri 1 Cilegon ada sekitar 152 siswa yang menerima bantuan PIP pada tahun ini. Proses penerimaanya langsung ke rekening siswa yang menerima bantuan tersebut. “Kalau PIP kan memang setiap tahun ya terima, biasanya tidak seremonial seperti ini,” ucapnya.(gillang)

Pos terkait