2.162 Rumah Rusak Akibat Gempa

1 gempa 1
RUSAK : Rumah warga di sejumlah kecamatan di Pandeglang rusak akibat gempa bumi Sumur, kemarin.

PANDEGLANG, BANTEN RAYA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan atau Menko PMK Muhadjir Effendy melakukan peninjauan ke sejumlah sekolah yang terdampak gempa di Kabupaten Pandeglang, Minggu (16/1). Dalam kunjungan ini, Menko didampingi Bupati Pandeglang Irna Narulita dan unsur Forkopimda ingin memastikan bahwa kegiatan belajar mengajar siswa tidak terganggu dan penanganan korban gempa sesuai dengan prosedur.

Menko PMK Muhadjir Effendy kali pertama datang ke MTS Mathlaul Anwar Kecamatan Sumur dan SDN Kertajaya 1 Kecamatan Sumur. Dua sekolah ini mengalami kerusakan ringan akibat gempa. Menko juga meninjau beberapa rumah yang rusak.

Menko PMK mengatakan, kedatangannya ini untuk melihat kondisi dan situasi terkini diwilayah terdampak gempa bumi, khususnya di wilayah Kecamatan Sumur, Pandeglang.

Bacaan Lainnya

“Saya tadi sudah meninjua 2 bangunan sekolah yang terdampak, saya juga meminta kepada pemerintah daerah untuk segera memastikan, apakah perlu ada hunian sementara atau tidak, baru nanti masuk tahap rehabilitasi dan rekontruksi,” katanya.

“Tadi Ibu Bupati sudah menyampaikan, sudah masuk tahap rekonstruksi, jadi sangat cepat. Terimakasih ibu Bupati,” lanjut Muhadjir Effendy.

Gempa bumi berkekuatan 6,6 Magnitudo yang berpusat di Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang pada Jumat (14/1) menimbulkan dampak massif. Tercatat ada 2.162 unit rumah warga di Kabupaten Pandeglang porak poranda diguncang gempa yang terjadi berkali-kali dalam rentang waktu yang singkat.

Selain rumah, gempa juga merusak 36 sekolah, 14 bangunan pusat kesehatan masyarakat, 10 masjid dan musala, 3 kantor desa hingga 3 bangunan tempat usaha.

Data kerusakan bencana gempa bumi ini dilaporan oleh desa dan kecamatan dan tercatat di Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Pandeglang. Hingga saat ini, pendataan masih terus dilakukan untuk memastikan seluruh warga dan bangunan yang terdamak tercatat.

Kepala Pelaksana BPBDPK Pandeglang Girgi Jantoro mengatakan, data kerusakan bangunan rumah akibat gempa bumi akan terus bertambah karena petugas di lapangan saat ini terus melakukan pendataan. “Pendataan terdampak gempa masih berjalan. Dan terus kami updat.

Data bangunan yang terdampak gempa bumi ini hasil rekapitulasi yang disampaikan oleh desa dan kecamatan. Data ini akan diverifikasi dan validasi kembali,” kata Girgijantoro, Minggu (16/1).

Dari ribuan unit rumah yang rusak, kata dia, pemerintah daerah mencatat kerusakan yang paling parah terjadi di beberapa kecamatan yakni Kecamatan Sumur, Munjul, Cimanggu, Cikeusik, Jiput, Panimbang, Angsana, Mandalawangi, dan Carita.

“Memang yang paling parah kena gempa pusatnya di Kecamatan Sumur. Tapi sejumlah kecamatan juga ikut terkena dampak gempa sampai rumah warga ada yang rusak berat dan ringan,” ujarnya.

Diterangkan Kepala Diskomsantik Pandeglang ini, bencana gempa bumi di Pandeglang telah mendapatkan perhatian BNPB dengan menggelontorkan bantuan dana senilai Rp 500 juta untuk operasional penanganan darurat bencana gempa. “Ya, ada bantuan dana dari BNPB, karena kami terus berkoordinasi dengan BNPB dan BPBD Banten mengenai dampak gempa. Petugas sudah diterjunkan ke lokasi-lokasi terparah untuk terus menyinkronkan data akibat kerusakan gempa,” ujarnya.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBDPK Pandeglang Emil Salim menuturkan, bencana gempa bumi yang terjadi telah ditetapkan sebagai tanggap darurat bencana terhitung selama 14 hari ke depan. “Tanggap bencana ditetapkan oleh ibu bupati, karena jumlah rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa cukup lumayan banyak,” tuturnya.

Menurutnya, tanggap darurat bencana ditetapkan berkaitan dengan pemenuhan hak para korban yang rumahnya mengalami rusak. “Gak hanya rumah, tanggap darurat bencana ini agar korban mendapat bantuan pemenuhan pangan dan lain sebagainya,” ujarnya.

Dikatakannya, pemerintah daerah telah menyalurkan bantuan sembako maupun logistik untuk korban gempa. “Bantuan logistik telah disalurkan. Pemda juga telah membuka posko untuk korban bencana,” terangnya. (yanadi)

Pos terkait