Bantenraya.co.id – Salah satu tokoh perempuan di Kabupaten Pandeglang Ratu Anita Tristiawati menjadi orang yang dipercaya untuk menjaga 2.000 koleksi golok pusaka yang berlokasi di Museum Pusaka Banten.
Wanita yang pernah mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Pandeglang itu menilai, golok sebagai warisan leluhur yang perlu dilestarikan agar generasi selanjutnya bisa mencintai sejarah.
“Apresiasi yang mudah untuk menjaga warisan itu dengan menjaganya, karena tiap golok punya sejarah dan literasi masing-masing,” kata Anita kepada Banten Raya, Minggu (27/4).
Golok yang paling berkesan menurutnya bernama Pedang Lor Bango, senjata peninggalan abad ke 12 dari Kerajaan Hayam Wuruk. “Setiap golok punya ruh, bagaima pembuatan golok ini penuh dengan nilai spiritual,” imbuhnya.
Wanita kelahiran 10 Januari 1982 itu juga menyebut, tidak sedikit orang yang ingin memiliki koleksi golok miliknya, bahkan ditawar dengan harga ratusan juta.
“Tapi sebagai bentuk kecintaan terhadap golok, saya tidak mau menjual belikan golok ini, karena tujuannya bukan money oriented (orientasi uang),” ujarnya.
Setiap bulan, ia bersama dengan tim Museum Pusaka Banten melakukan perawatan golok tersebut agar tidak rusak dan bisa tahan lebih lama. “Kita bersihkan dari debu, sehingga tidak terjadi korosi atau hal lain yang bisa merusak golok,” ungkapnya. (raden/tanjung)