Trending

22 TAHUN PROVINSI BANTEN, Indeks Kebahagiaan Rendah, Pengangguran Masih Tinggi

SERANG, BANTEN RAYA- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Banten Bersatu mengkritisi Provinsi Banten yang pada 4 Oktober 2022 ini berusia 22 tahun. Para mahasiswa menilai, masih banyak masalah di Banten yang tidak bisa ditangani oleh pemerintah. Ini juga yang menjadi penyebab warga Banten tidak bahagia seperti hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021.

Koordinator Umum BEM Banten Bersatu Haykal Afdal Dzikri mengatakan, tujuan awal pendirian Provinsi Banten adalah karena masyarakat Banten saat itu masih banyak tertinggal oleh daerah lain. Namun, setelah 22 tahun Provinsi Banten berdiri, ternyata masih banyak hal yang tidak bisa ditangani pemerintah.

“Padahal adalah tugas dan fungsi pemerintah menyejahterakan masyarakat Banten,” kata Haykal, Senin (3/10/2022).

Haykal mengungkapkan, ada beberapa persoalan di Banten yang belum diselesaikan secara tuntas oleh Pemprov Banten. Sejumlah persoalan itu di antaranya pendidikan, ekonomi, lingkungan, dan reformasi birokrasi. Dalam bidang pendidikan, angka putus sekolah di Banten masih tinggi dan angka minat pendidikan pun juga rendah. Angka pengangguran di Provinsi Banten juga belum ada penurunan secara signifikan.

“Inovasi Pemerintah Provinsi Banten acap kali tidak tepat sasaran dan kurang menyentuh masyarakat Banten,” ujarnya.

Pengawasan Pemprov Banten terhadap tambang ilegal dan limbah industri juga dipertanyakan. Padahal, aktivitas tambang ilegal berdampak signifikan pada masyarakat adat. “Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Banten dalam menyejahterakan masyarakatnya,” katanya.

Baca artikel Bantenraya.co.id lainnya di Google News
 
1 2 3 4 5Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button