5 Fakta Unik Badak Jawa, Mengenal Ikon Banten yang Jadi Maskot Piala Dunia U20

badak jawa
Badak Jawa, ikon Banten yang hampir menjadi maskot Piala Dunia U20 (Foto: tnujungkulon.menlhk.go.id)

BANTENRAYA.CO.ID – Badak Jawa adalah ikon provinsi Banten yang tahun ini resmi jadi maskot Piala Dunia U20.

Dengan berkaos merah dan bernomor punggung 23, maskot bercula satu itu mendapat nama Bacuya yang merupakan kependekan dari ‘Badak Cula Cahaya’.

Meskipun Piala Dunia U20 gagal diberlangsungkan, tapi tanpa adanya badak Jawa, mungkin kita tidak bisa melihat maskot yang sekeren Bacuya.

Bacaan Lainnya

Tapi, apa saja yang kita sudah tahu tentang hewan yang mengispirasi maskot Bacuya tersebut? Berikut ulasan tentang 5 fakta unik badak Jawa.

BACA JUGA: Ganjar Pranowo Diserang Pemain Timnas, Setelah FIFA Batalkan Indonesia Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia

1. Badak Terkecil di Dunia

Terdapat 5 jenis badak di dunia, yaitu badak putih, badak hitam, badak India, badak Sumatra dan badak Jawa.

Dari kelima jenis badak tersebut, dua bisa ditemukan di Indonesia.

Badak Jawa adalah jenis badak yang ukurannya paling kecil dari 4 jenis badak lainnya.

BACA JUGA: 20 April 2023 Akan Terjadi Gerhana Matahari Hibrid, Berikut Wilayah yang Dapat Amati Terjadinya Fenomena Itu

Uniknya, badak Jawa lebih berkerabat dekat dengan badak India dibanding dengan badak Sumatra.

2. Pernah Menjadi Badak Asia Tenggara

Sebelum menjadi hewan endemik provinsi Banten, badak Jawa pernah tersebar luas sampai ke Jawa Tengah, bahkan sampai ke tanah Sumatera.

Pada tahun 1931, pemerintah Hindia-Belanda di Sumatra menetapkan kalau badak Jawa merupakan spesies badak yang dilindungi.

Lebih jauh lagi, badak Jawa ternyata pernah menjadi badak Asia Tenggara karena habitatnya hampir menyeluruh di Asia Tenggara.

BACA JUGA: 7 Tempat Makan Bakso Recommended di Serang-Cilegon, Rasa Kuah Pas Diseruput Bikin Mau Lagi dan Lagi

Sebelumnya menjadi hewan yang terancam punah, habitat badak Jawa rupanya pernah mencakup wilayah negara di Asia Tenggara seperti Thailand, Kamboja, Vietnam, Laos dan Myanmar.

Bahkan populasi badak Jawa juga pernah sampai ke Bangladesh dan Bhutan.

Badak Jawa terakhir yang hidup di habitat asli di luar Taman Nasional Ujung Kulon ditemukan mati di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam, pada tahun 2010.

3. Minum Air Laut

Badak Jawa adalah herbivora yang mengkonsumsi beragam tanaman seperti dedaunan, ranting dan buah jatuh.

BACA JUGA: Setelah 18 Tahun, Seorang Pemuda Mengaku Baru Tahu Kalau Baca Al Fatihah Ketika Salat Berjamaah Itu Setelah Ucapkan Amin

Dalam sehari, takaran santapan badak Jawa berkisar 50 kg.

Uniknya, badak Jawa juga pernah terlihat meminum air laut, karena selain tanaman, badak Jawa membutuhkan asupan garam yang cukup.

4. Terancam Punah oleh Tanaman Juga

Perburuan liar untuk cula badak Jawa merupakan faktor utama menurunnya populasi badak Jawa.

Namun sekarang bukan hanya pemburu liar saja, tapi tanaman juga ikut mengancam populasi badak Jawa.

BACA JUGA: Oppenheimer, Film Terbaru Christopher Nolan Durasinya Panjang Lagi?

Keberadaan pohon aren yang cepat bertambah di Taman Nasional Ujung Kulon perlahan-lahan menggeser populasi tanaman yang menjadi sumber makanan badak Jawa.

Sekarang, populasi badak Jawa masih di bawah 100 ekor sehingga masih menempali status Critical Endangered Species di IUCN red list.

5. Jadi Maskot Asian Games 2018

Selain menjadi maskot Piala Dunia U20 tahun ini, ternyata badak Jawa juga pernah menjadi maskot dari pesta olahraga Asian Games 2018.

BACA JUGA: 10 Hal yang Tidak Membatalkan Puasa, Nomor 6 Ternyata Masih Aman

Saat itu Indonesia menjadi tuan rumah dan memiliki 3 maskot yang terinspirasi dari 3 hewan endemik Indonesia.

3 maskot tersebut adalah Bhin-bhin (cendrawasih), Atung (rusa Bawean) dan Kaka (badak Jawa).

Demikian 5 fakta dari badak Jawa yang semoga populasinya semakin bertambah demi terus menginspirasi Indonesia.***

Pos terkait