BANTENRAYA.CO.ID – Sebanyak 7.421 keluarga di Kabupaten Serang masuk dalam data berisiko stunting.
Untuk mencegah terjadinya stunting, pemerintah pusat melalui Pemerintah Kabupaten Serang memberikan bantuan satu ekor ayam dan 10 butir telur.
Bantuan untuk keluarga berisiko stunting tersebut akan diberikan selama tiga bulan.
BACA JUGA: Tempati Lahan Terminal, Pedagang Pasar Anyer Kabupaten Serang Direlokasi
Bupati Serang Rt Tatu Chasanah mengatakan, Kabupaten Serang menerima bantuan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang disalurkan melalui kantor Pos bagi keluarga berisiko stunting (KRS).
“Jumlahnya ada 7.421 penerima di 29 kecamatan,” ujar Tatu usai menyerahkan bantuan di halaman Puskemas Baros, Rabu 3 Mei 2023.
Ia menjelaskan, data KRS tersebut merupakan dat yang disampaikan Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Kabupaten Serang kepada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
“Mudah-mudahan karena datanya tekini yang telah diupdate penerimanya bisa tepat sasaran. Program penanganan stunting ini programa yang sangat penting buat pemerintah daerah dan di pusat,” katanya.
BACA JUGA: Berminat Jadi Pemuda Pelopor? Buruan Daftarkan Diri ke Disporapar Kabupaten Serang
Tatu mengungkapkan, data stunting di Kabupaten Serang cukup tinggi, pada tahun 2019 data stunting mencapai 39,4 persen dan pada tahun 2021 turun menjadi 27,2 persen dan merupakan penurunan yang signifikan.
“Pada tahun 2022 turun sedikit menjadi 26,4 persen dan target penurunan di 2023 ini sebesar 18 persen,” tuturnya.
Sedangkan target nasional pada tahun 2024, lanjut Tatu, kasus stunting tidak boleh lebih dari 14 persen sehingga hal itu menjadi tentangan tersendiri bagi seluruh stakeholder yang ada di Kabupaten Serang.
“Kalau target 2023 ini tercapai kita punya harapan target 14 persen pada 2024 bisa tercapai,” ungkapnya.
BACA JUGA: Pemilik THM JLS Abaikan Panggilan Dinas Satpol PP Kabupaten Serang, Ini Upaya yang Akan Dilakukan
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang Suhardjo mengatakan, bantuan satu ekor ayam dan 10 butir telur selama tiga bulan.
“Sekarang ini baru satu ekor ayam dan 10 butir telur. Yang masuk kategori berisiko stunting itu ibu calon ibu yang kurang gizi, yang punya balita dan sebagainya,” ujarnya.***