Pemprov Banten Buka Tiga Trayek Baru untuk Bus Massal Berpendingin, Ini Daftarnya

Halte untuk trayek baru pemprov
Pekerja sedang membangun halte di Bogeg, Kota Serang untuk keperluan rute baru, Minggu, 17 September 2023.

BANTENRAYA.CO.ID – Pemerintah Provinsi Banten sudah mengkaji trayek atau rute baru yang akan diterapkan guna mendukung pembangunan angkutan massal di Provinsi Banten.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten Tri Nurtopo mengungkapkan, sesuai dengan kajian yang dilakukan Bappeda Provinsi Banten, ada tiga trayek atau rute yang bisa digunakan sebagai rute baru untuk kendaraan massal, yaitu rute Cilegon-Cikande, Terondol-Untirta (kampus 2), dan Kelapa Dua-Banten International Stadium (BIS).

“Itu kajian Bappeda Banten,” kata Tri.

Bacaan Lainnya

Tri mengatakan, Banten sebetulnya ketinggalan dengan daerah lain dalam penataan angkutan massal.

BACA JUGA : Marak Angkot Kota Serang Copot Stiker Tarif Ongkos, Dishub Ancam Cabut Trayek 

Sebab sejumlah daerah telah memiliki angkutan massal dan rutenya. Beberapa daerah itu adalah Banding, Jakarta, Surabaya, hingga Yogyakarta.

“Kita ini termasuk yang terlambat,” ujarnya.

Tri mengatakan, guna mendukung rencana angkutan massal di Provinsi Banten tersebut, maka dinas perhubungan saat ini sedang membangun halte di jalan-jalan yang akan dilalui.

BACA JUGA : Mahendra Transport, Bus AKAP yang Melayani Rute Jabodetabek ke Pekalongan

Saat ini ada tiga jalan yang sedang dibangun haltenya, yaitu Jalan Raya Syeikh Nawawi Al-Bantani, Jalan Raya Sudirman, dan Jalan Raya Serang-Jakarta/ Jalan Raya Pantura.

Adapun halte yang dibangun di Jalan Raya Sudirman dan Jalan Raya Serang-Jakarta berjumlah tiga halte dengan total anggaran Rp362 juta lebih yang dibangun di depan Bank Banten Kemang, depan kampus Bina Bangsa, dan depan kampus Untirta (Pakupatan).

Sementara halte yang dibangun di Jalan Raya Syeikh Nawawi Al-Banteni berjumlah tujuh halte dengan anggaran total Rp847 juta lebih yang dibangun di Parung, Bogeg, kampus Unbaja 1, kampus Unbaja 2, depan KP3B, kampus UIN 1, dan kampus UIN 2.

Tri mengungkapkan, karena keterbatasan anggaran, maka halte-halte yang dibutuhkan ini dibangun secara bertahap.

Sehingga tidak hanya tahun ini, tahun depan pun masih akan ada proses pembangunan halte di jalur-jalur yang akan dilalui bus massal.
“Hal yang dibangun ini beda bentuknya dengan yang di UIN atau Untirta. Dan ini Sekalian memperbaiki halte yang sudah ada,” katanya.

Rencananya, untuk mengisi trayek baru ini akan menggunakan bus kecil yang dilengkapi dengan pendingin ruangan atau AC.

Ada dua skema dalam pengadaan bus ini, bisa Pemprov Banten membeli bus sendiri atau pihak swasta yang membeli bus. yang Pemprov Banten membayar semua biaya operasional ke pihak ketiga dan hasil dari pembayaran penumpang menjadi pendapatan asli daerah (PAD).

Tri mengungkapkan, dia menargetkan penggunaan trayek baru ini baru bisa digunakan pada tahun 2026 yang akan datang.

Sementara itu, Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, sejumlah upaya dilakukan guna menjaga udara di Banten agar lebih bersih, salah satunya dengan memilih opsi angkutan massal.
Meski demikian, rencana ini menurutnya adalah masuk ke dalam rencana jangka menengah. *

Pos terkait