Bantenraya.co.id- Ratusan warga Lingkungan Turus, RT 01, RW 011, Kelurahan Penancangan, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, menggeruduk RSUD Kota Serang, Selasa (19 September 2023).
Aksi itu dilakukan warga Lingkungan Turus, lantaran kecewa terhadap pelayanan RSUD Kota Serang yang dinilai buruk.
Abdul Kodir, salah seorang keluarga warga Lingkungan Turus, yang juga keluarga pasien mengatakan, aksi menggeruduk ke RSUD Kota Serang karena keluarga pasiennya tidak mendapatkan pelayanan baik saat dirujuk ke rumah sakit milik Pemkot Serang itu.
“Pasien uwak (paman) saya tidak dilayani,” ujar Abdul Kodir, kepada Banten Raya, ditemui di lokasi.
Kecanduan Judi Online, Seorang Ibu Rumah Tangga Bobol Kredit Sebesar Rp800 Juta dari KTP Tetangga
Abdul Kodir menyebutkan, pelayanan RSUD Kota Serang yang dikeluhkan di antaranya ruang rawat penuh, dan dokter untuk menangani keluarga pasiennya tidak ada.
“Mereka alasannya ruang rawatnya penuh, terus bilangnya dokternya gak ada,” ucap dia.
Tak hanya itu, Kodir juga menyebut RSUD Kota Serang dinilai kurang responsif terhadap pasien yang sudah dalam kondisi kritis.
“Iya kami warga kecewanya kok rumah sakit seperti ini kepada kami warga kecil,” keluhnya.
Kodir menuturkan, pasien perlu segera mendapatkan pertolongan, karena dalam kondisi kritis, sehingga keluarga pasien berinisiatif meminjam kendaraan milik RSUD Kota Serang, namun dari pihak rumah sakit tidak memberikan pinjaman kendaraan untuk merujuk pasien ke RSUD dr Drajat Prawiranegara milik Pemkab Serang.
“Kami berinisiatif untuk meminjam mobil ambulance untuk membawa pasien saudara kami yang dalam keadaan kritis ke RSUD dr Drajat Prawiranegara, tidak diberi izin juga.
Di situlah kami kecewa. Apalagi itu yang sakit bukan warga luar, warga Turus, warga Kota Serang. Di situ kami kecewanya,” bebernya.
Kodir menyebutkan, pasien diduga mengalami keluhan sakit komplikasi.
5 Kecamatan di Kota Serang Dilanda Kekeringan, Pejabat Pemkot Harusnya Bisa Berpikir Cerdas
“Sakitnya komplikasi. Cuma yang membuat parahnya itu beliau sudah tidak bisa berdiri,” katanya.
Lantaran tak kunjung mendapatkan pelayanan dari RSUD Kota Serang, keluarga pasien akhirnya merujuk ke RSUD dr Drajat Prawiranegara milik Pemkab Serang yang berada di Alun-alun Kota Serang.
“Jadi semalam itu saking paniknya, kami inisiatif membawa pasien menggunakan mobil losbak dari sini sekitar jam 2-3 dibawa ke RSUD dr Drajat Prawiranegara,” ungkap dia.
Setibanya di RSUD dr Drajat Prawiranegara, kata Kodir, pihak RSUD dr Drajat Prawiranegara mempertanyakan alasan dirujuk ke rumah sakit milik Pemkab Serang.
Pemkot Serang Jangan Main-main Soal Pasar Induk Rau, Wajib Revitalisasi hingga Patuhi SNI
“Bahkan sesampainya di RSUD dr Drajat Prawiranegara kami dipertanyakan oleh pihak rumah sakit, loh kok orang Turus kok bukannya dirawat di rumah sakit Kota gak direspon sama sekali.
Rujukannya mana. Boro-boro diperiksa aja gak,” tuturnya.
Menurutnya, jika memang RSUD Kota Serang masih memiliki keterbatasan, seharusnya bilang terus terang kepada keluarga pasien, sehingga pasien bisa diambil tindakan cepat.
“Kalau emang di sini keterbatasan alat, atau memang tidak ada dokter, kami bisa memaklumi kalau ada bahasa pihak rumah sakit.
Sinopsis Drama Korea Twinkling Watermelon, Serial Fantasi Remaja, Tayang Perdana 25 September 2023
Wong itu kan bahasanya ruang rawat penuh, tidak ada dokter, terus kami minjam mobil pun tidak diberi izin. Akhirnya kami terpaksa membawa pasien yang dalam kondisi kritis dengan pakai mobil losbak,” tegasnya.
Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Medik RSUD Kota Serang Agus Salam Budiarso mengatakan, permasalahan antara rumah sakit dengan masyarakat (pasien) hanya, karena perbedaan persepsi.
“Jadi intinya ada perbedaan persepsi antara staf rumah sakit, dengan masyarakat terkait prosedural perujukan pasien,” ujar Agus kepada wartawan.
Agus mengaku pihaknya langsung melakukan evaluasi dan memverifikasi adanya insiden keluhan dari masyarakat terkait pelayanan di RSUD Kota Serang.
Viral di Twitter! Cerita Teror Debt Collector Pinjaman Online Legal hingga Memakan Korban Jiwa
“Dan verifikasi itu ditanyakan kembali kepada masyarakat apakah seperti ini kronologisnya,” ucap dia.
Agus menjelaskan, proses perujukan ada sistemnya yang berlaku bukan hanya di satu rumah sakit, tapi di hampir seluruh rumah sakit.
“Proses perujukan itu membutuhkan komunikasi dan koordinasi antara rumah sakit asal dan juga yang akan dirujuk,” jelasnya.
Agus mengungkapkan, RSUD Kota Serang belum ada tenaga ahli untuk menangani pasien asal Lingkungan Turus yang sempat dirawat di rumah sakitnya.
Rekomendasi Anime Isekai Terbaik dan Wajib Ditonton yang Ngajak Kamu ke Dunia Lain
“Makanya disarankan untuk melakukan rujukan. Akan tetapi saat prosedur rujukan tersebut ada miskomunikasi dan mispersepsi terkait prosedur surat rujukannya.
Tapi alhamdulillah sudah kita bereskan. Sudah kita selesaikan,” akunya.
Agus mengaku pihaknya sempat melakukan penanganan terhadap pasien warga Lingkungan Turus, di IGD. Namun Agus enggan menyebutkan penyakit pasien warga Lingkungan Turus, sehingga tidak bisa dilakukan perawatan di RSUD Kota Serang.
“Kalau saya tidak bisa membicarakan terkait rahasia medis pasien. Tapi pasien tersebut membutuhkan penanganan oleh tim dokter yang mana tim dokter itu bukan hanya satu atau dua dokter saja.
Ada dokter yang belum kita punya di sini. Jadi nggak bisa kita paksakan untuk keselamatan pasien juga untuk dirawat di sini,” jelas dia.
Terkait peminjaman mobil ambulance yang tidak diberikan oleh RSUD Kota Serang kepada pasien, Agus menerangkan bahwa untuk peminjaman mobil ambulance harus ada koordinasi terlebih dahulu dengan rumah sakit yang akan dituju.
“Jadi tidak bisa serta merta. Kita belum ada persetujuan dari rumah sakit yang akan kita tuju serta merta langsung membawa pasien tersebut,” terangnya.
Menyangkut permintaan rujukan oleh pasien, Agus mengatakan bahwa pasien meminta pulang atas permintaan sendiri.
Tempat Wisata Gorontalo yang Terkenal Sangat Indah Seperti Maldives, Cocok Buat Bulan Madu!
“Informasi yang tercatat di rekam medik pasien menandatangani permintaan pulang atas permintaan sendiri,” katanya.
Saat ini, lanjut Agus, pasien yang bersangkutan sudah ditangani di RSUD dr Drajat Prawiranegara.
“Pasiennya sekarang sudah ditandatangani dengan baik insya Allah ke RS dr Drajat,” ujarnya. (harir)