BANTENRAYA.CO.ID – Seorang pria atas nama Agus yang berusia 50 tahun warga Rangkasbitung tepatnya dari Kampung Kebon Kopi, Kelurahan Muara Ciujung Timur, Kecamatan Rangkasbitung ditemukan tewas tergeletak dipinggir perlintasan kereta Km 78, Kampung Cijoro, Kelurahan Muara Ciujung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, pada Rabu, 25 Oktober 2023.
Diduga korban meninggal karena tertabrak oleh kereta api 2656 Batu Bara saat hendak melintas.
Warga Muara Ciujung Timur, Cucu mengatakan, mayat tersebut sudah tergeletak di samping rel dalam keadaan utuh dan ditemukan oleh warga sekitar pukul 07.30 WIB.
“Jadi awalnya ada warga yang lewat, terus kaget dan laporan ke Ketua RT bahwa ada mayat tergeletak di samping rel. Lalu warga langsung lapor ke Polsek Rangkasbitung,” kata dia kepada Bantenraya.co.id saat diwawancara di sela-sela kerumunan.
BACA JUGA:SDN 1 Cijoro Lebak Kunjungi PLN ULTG Rangkasbitung, Belajar Listrik Sejak Dini
Atas penemuan mayat itu, diungkapkan Cucu, warga berbondong-bondong untuk melihat keberadaan mayat tersebut.
“Perlintasan itu memang sering dilintasi warga, cukup ramai. Mungkin pagi itu korban tidak mendengar suara kereta yang akan melintas, sehingga saat menyebrang kecelakaan itu tidak terhindarkan,” ucapnya.
Sementara itu, Kapolsek Rangakasbitung, AKP Pipih Iwan Hermansyah membenarkan atas kejadian tersebut.
Ia menjelaskan, korban tewas bernama Agus warga Rangkasabitung diduga tertabrak oleh kereta api 2656 pengangkut Batu Bara.
BACA JUGA:Harga Cabai di Rangkasbitung Melambung Tinggi, Kemarau Jadi Penyebabnya
“Ya betul seorang pria bernama Agus (50) ditemukan tewas di pinggir rel perlintasan kereta api, sudah dipastikan Agus meninggal setelah mendapatkan benturan keras dari kereta api,” katanya.
“Saya mendapatkan laporan dari warga sekitar pukul 08.00 WIB, dan langsung mengevakuasi jasad korban ke rumah sakit Adjidarmo Rangakasbitung sekitar pukul 08.30 WIB,” terang Pipih.
Berdasarkan keterangan saksi dan keluarga korban, Pipih menjelaskan, korban yang diduga memiliki penyakit Orang Dengan Gangguan Jiwa atau ODGJ sejak kecil itu, tertabrak kereta hingga tersungkur atau akan menyeberang perlintasan kereta.
“Korban meninggal dunia langsung ditempat karena ada luka yang cukup parah di bagian kepala. Setelah di evakuasi ke rumah sakit, keluarga korban sudah datang dan sudah mengurus administrasi, kabarnya sekarang sudah di kebumikan,” ujar dia.
Untuk menghindari kejadian terulang kembali, Ia mengimbau, agar warga yang tinggal berdekatan disekitar perlintasan kereta api lebih waspada dan berhati-hati.
“Kalau akan menyebrang, atau melakukan aktivitas disekitar rel jangan sampai lengah, perhatikan setiap sudut kiri serta kanan, karena kalau tertabrak nyawa taruhannya,” pungkas Pipih.***