BANTENRAYA.CO.ID – Ibu dan Bayi ini berasal dari Luwu Utara, Selawesi Selatan meninggal dunia akibat di tandu selama 17 jam menuju rumah sakit, kurang lebih jarak dari rumah Ibu dan Bayi tersebut 80 Kilometer.
Awalnya Ibu dan Bayi Ini baik-baik saja selama perjalanan namun di tengah perjalanan alami pendarahan hebat sehingga darah keluar terus menerus tiada henti.
Setelah Tiba Ibu dan Bayi tersebut langsung di larikan kerumah sakit untuk menjalani Operasi, Mula nya Operasi tersebut berjalan lancar namun karena kehabisan darah selama perjalanan maka ibu tersebut tidak bisa di selamatkan.
BACA JUGA: Profil dan Biodata Nyoman Paul Indonesian Idol yang Curi Perhatian BCL Hingga Terkesima
Saat itu di Luwu Utara, Selawesi Selatan Seorang Ibu hamil bernama Eva ditandu selama 17 jam menggunakan sarung menuju rumah sakit untuk persalinan, 80 kilometer jarak yang ditempuh untuk menuju rumah sakit.
Karena jarak yang jauh ibu dan keterbatasan kendaraan juga akses jalan yang sulit ditempuh, ibu Eva alami pendarahan hebat namun para penandu terus melanjutkan perjalanan hingga rumah sakit upayakan ibu Eva dan bayi nya selamat.
Setelah kurang lebih 17 jam ibu eva dan para penandu tiba di rumah sakit, Ibu Eva pun langsung di larikan keruang operasi untuk persalinan, keluarga berharap Ibu Eva dan Bayi nya dapat terselamatkan dan bisa kembali ke Luwu untuk merayakan kelahiran sang Bayi.
BACA JUGA: 5 Fakta Versi Polisi Mahasiswi UIN Banten yang Diculik 3 Pria Misterius saat Menunggu Bus
Setelah menunggu beberapa jam proses persalinan, dokter yang menangani ibu Eva dan Bayinya menyatakan Ibu dan Bayi tersebut tidak bisa diselamatkan, dokter menjelaskan bahwa Ibu Eva alami pendarahan hebat sehingga kehilangan banyak darah yang menjadi faktor ibu Eva tidak bisa diselamatkan.
Awalnya, Bayi dari ibu Eva bisa diselamatkan namun naas setelah satu jam dinyatakan selamat Bayi tersebut alami pendarahan juga, sehingga mengakibatkan meninggal dunia, pada akhirnya Ibu dan Bayi tersebut tidak bisa tertolong.
Setelah dinyatakan meinggal dunia pihak keluarga Ibu Eva kembali menandu Jasad Ibu Eva dan Bayinya menggunakan sarung kembali ke Luwu dengan menanjak pegunungan melewati jalan berlumpur menggunakan alat penerangan seadanya dengan perasaan yang sangat terpukul.
Bonar Suwito, selaku kerabat Almarhumah dan mewakili penduduk desa Luwu Utara, Selawesi Selatan berharap pemerintah dapat membangun akses jalan menuju kecamtan Seko dengan sebaik mungkin guna tidak ada lagi kejadian sperti yang dialami kerbatnya.
Semoga dengan adanya kasus ini dapat menjadi bahan perhatian pihak terkait dan segera
terealisasikan.