Banten Butuh Pemimpin Solid

Banten Butuh Pemimpin Solid

BANTENRAYA.CO.ID – Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-25 Provinsi Banten, Sabtu (4 Oktober 2025), sejumlah tokoh, pengamat, hingga anggota legislatif menyoroti pentingnya keharmonisan pucuk pimpinan di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten.

Gubernur Banten Andra Soni dan Wakil Gubernur Banten Dimyati Natakusumah dituntut tampil selaras agar roda pemerintahan berjalan efektif dan visi daerah dapat terwujud.

Anggota DPRD Banten dari PDI Perjuangan Nia Purnamasari menyatakan, sejatinya momen ulang tahun Provinsi Banten bisa

Bacaan Lainnya

menjadi titik tolak sinergi antara eksekutif dan legislatif, terutama gubernur dan wakil gubernur, agar kepemimpinan di tingkat provinsi berjalan dengan baik.

Walikota Serang Budi Rustandi Cium Menu MBG di SDN 2 Demi Antisipasi Keracunan

“Semangat peringatan (HUT Banten) ini harus dijadikan refleksi: pemimpin utama dan wakilnya tidak boleh berbeda langkah,” kata Nia, Kamis (2 Oktober 2025).

Berdasarkan catatan Banten Raya, sejumlah peristiwa menggambarkan indikasi ketidakserasian Gubernur dan Wakil Gubernur sejak periode awal pemerintahan mereka.

Salah satunya, Andra dan Dimyati berselisih soal pelantikan pejabat eselon II. Di saat lain, Andra dan Dimyati juga berbeda pandangan soal tunjangan kinerja ASN.

Andra berencana mengevaluasi, sedangkan Dimyati ingin tukin tetap dinaikkan. Begitu juga dengan bantuan untuk desa, Andra menyatakan akan memberikan Rp100 juta per desa, sedangkan Dimyati ingin sampai Rp300 juta per desa.

Trotoar Taman Sari Kota Serang Dibenahi

Menurut Nia Purnamasari, Banten membutuhkan kepemimpinan yang bisa saling menguatkan dalam eksekusi kebijakan.

Ia menyarankan beberapa langkah, misalnya gubernur dan wakil gubernur harus memiliki ruang kerja yang jelas, tetapi saling melengkapi, bukan saling bersaing.

Selain itu, apabila muncul sinyal kegagapan, yang boleh terjadi bukan saling sibuk menyangkal, melainkan dialog terbuka untuk membetulkan langkah.

Di konfirmasi terpisah, ulama dan tokoh pendiri Provinsi Banten Embay Mulya Syarief juga sepakat bahwa antara Andra dan Dimyati harus kompak dalam memimpin Provinsi Banten.

26 SPPG Belum Sertifikasi Higenis

Sebab mereka adalah cerminan dari nasib provinsi hasil pemekaran dari Jawa Barat ini selama lima tahun ke depan.

Embay mengatakan, salah satu kelemahan kepala daerah dan wakil kepala daerah yang dua-duanya berasal dari partai politik adalah keduanya sama-sama memiliki ambisi terhadap kekuasaan.

Akan berbeda apabila salah satunya merupakan birokrat atau profesional sehingga akan saling melengkapi.

Meski demikian, Embay berharap Andra dan Dimyati tetap kompak hingga akhir periode kepemimpinan mereka.

Pemkab Serang Tawarkan Pembangunan MTB ke Uni Emirat Arab

Jangan sampai Andra dan Dimyati bercerai di tengah jalan seperti beberapa daerah di Provinsi Banten yang kepala daerah dan wakilnya berseberangan di tengah jalan.

“Semuanya harus akur lah. Jangan sampai pecah kongsi di tengah jalan,” kata pria kelahiran Ciomas ini.

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten Syaeful Bahri mengatakan, gubernur dan wakil gubernur memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Karena itu, gubernur dan wakil gubernur harus saling mengisi satu sama lain, sehingga akan berdampak positif pada pembangunan Provinsi Banten.

Wakil Walikota Serang Nur Agis Aulia Nyanyi Sama Walimurid dan Siswa Sekolah Rakyat di MPLSR

“Gubernur dan wakil gubernur harus saling mengisi dalam membangun Banten,” kata Syaeful.

Meski ada riak-riak kecil yang sempat terjadi di antara Andra dan Dimyati, namun Syaeful mengaku sampai detik ini dirinya belum melihat ada perpecahan di keduanya.

Baginya, selama Dimyati selaku wakil gubernur masih fatsun, maka situasi tidak perlu dikhawatirkan.

“Karena apa pun yang harus dilakukan wakil gubernur harus koordinasi, komunikasi dengan gubernur,” ujarnya.

100 Siswa Sekolah Rakyat di Kota Serang Ikuti MPLSR

Seiring peringatan ulang tahun provinsi, harapan besar ditumpukan agar Andra dan Dimyati mampu menunjukkan bahwa kombinasi kepemimpinan itu bisa produktif dan tidak berkonflik.

Sebab Banten berhak memiliki pemerintahan yang kokoh dalam perbedaan.

Sementara itu, warga Benggala Kota Serang Agus Suhendar mengaku pihaknya tidak mengetahui hari kelahiran Provinsi Banten.

“Saya tidak tahu Pak. Karena tidak ada informasinya,” ujar Agus, pedagang es kopi keliling, kepada Banten Raya.

Pemkab Serang Tawarkan Pembangunan MTB ke Uni Emirat Arab

Menurut dia, kondisi Provinsi Banten di usia ke-25 tahun harusnya sudah berkembang dan maju lebih baik secara pembangunan infrastruktur maupun kesejahteraan masyarakat Banten.

Namun, yang terjadi saat ini masih jauh dari harapan.

“Menurut saya belum (maju). Masih sering banjir, banyak sampah, jalan rusak.

Terus masih banyak yang nganggur dan masih banyak warga miskin. Harapannya jalan-jalan bagus, cari kerja gampang, kasihan yang di luar sana banyak yang nganggur,” katanya.

Pemkab Serang Tawarkan Pembangunan MTB ke Uni Emirat Arab

Diwawancara terpisah, salah seorang pedagang di Terminal Pakupatan, Kota Serang, Reynaldi berharap momentum HUT ke-25 Provinsi Banten ini,

Pemprov Banten dapat memberikan kemudahan dan perlindungan berdagang bagi para pedagang kecil.

“Bagi para pedagang meminta diberikan jalan oleh pemerintah, baik itu tempat untuk berjualan dan perlindungan keberpihakan untuk para pedagang kecil, khususnya warga lokal untuk keberlangsungan usahanya,” ujar Reynaldi.

Ia menuturkan, pihaknya tidak hanya bersaing dengan sesama pedagang kecil, melainkan juga harus bersaing dengan pedagang yang memiliki modal besar.

Lingkungan Kemaranggen Kota Serang Butuh JPO

“Karena kita bersaing tidak hanya sesama pedagang, juga dengan para pengusaha besar seperti mini market dan warung madura yang punya modal besar,” tutur dia.

Reynaldi berharap kepada Gubernur Banten dan Wakil Gubenur Banten segera mengentaskan masalah kemiskinan dan pengangguran.

“Harapan di HUT Banten ke 25, semoga gubernur dan wakil gubernur sekarang bisa segera mengentaskan masalah kemiskinan, pengangguran, biar roda ekonomi berjalan dan para pedagang bisa berjualan,” harapnya.

Lain halnya dengan mahasiswa jurusan Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Gaduh Gifta.

Pemkab Serang Tawarkan Pembangunan MTB ke Uni Emirat Arab

Warga Kota Serang ini mengatakan, menginjak usia ke-25, Provinsi Banten bisa lebih memperhatikan perkembangan seni dan budaya.

Sampai saat ini, kata dia, Banten belum memiliki gedung pertunjukan yang representatif, padahal potensi seniman dan generasi muda di bidang seni sangat besar.

“Kehadiran fasilitas tersebut (gedung pertunjukan) akan menjadi wadah penting untuk berkarya, melestarikan budaya lokal, sekaligus memperkenalkan Banten ke kancah nasional maupun internasional,” ujarnya.

Untuk Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, ia berharap dapat memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan seni dan kebudayaan, terutama dalam penyediaan sarana dan prasarana yang memadai.

Waspadai Pohon Tumbang di Jalan Raya Serang-Cilegon

“Dengan adanya gedung pertunjukan serta dukungan nyata dari pemerintah, seniman Banten akan semakin termotivasi untuk berkarya, dan masyarakat pun dapat menikmati serta bangga terhadap kekayaan budaya yang kita miliki,” katanya. (tohir/harir)

Pos terkait