Truk Menghilang Cuma 4 Jam

Truk Menghilang Cuma 4 Jam
BLOKADE JALAN : Masyarakat Kecamatan Kramatwatu memblokade Lampu Merah Jalan Lingkar Selatan (JLS) dalam rangka menolak truk tambang melintasi wilayahnya, Kamis (16 Oktober 2025)

BANTENRAYA.CO.ID – Ratusan masyarakat Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, melakukan aksi unjuk rasa menolak truk tambang melintasi wilayahnya, Kamis (16 Oktober 2025).

Saat ada unjuk rasa, truk-truk pengangkut hasil tambang dan truk ODOL (over dimention dan over loading) sempat menggilang dari jalan raya Serang-Cilegon.

Namun memasuki waktu magrib, sekitar pukul 18.00, jumlah truk yang melintas kembali ramai.

Bacaan Lainnya

Saat demo berlangsung truk yang datang dari Jalan Lingkar Selatan (JLS) Cilegon dan kawasan industi Bojonegara dialihkan masuk ke pintu tol Cilegon Timur.

BACA JUGA : Masa Hadang Truk ODOL di Perempatan PCI Cilegon

Namun saat sore hari, banyak sopir truk tambang memarkirkan kendaraannya di pinggir JLS, dan melanjutkan perjalanan memasuki waktu magrib. Jalan nasional di Kramatwatu pun kembali ramai dilalui truk besar.

Diketahui, aksi dimulai dari lampu merah Jalan Lingkar Selatan (JLS) sampai Alun-alun Kramatwatu.

Masyarakat mengancam akan menurunkan jumlah massa yang lebih besar apabila tuntutan mereka tidak direalisasikan oleh pemerintah daerah.

Pantauan Banten Raya di lokasi warga mulai berkumpul di Villa Permata Hijau Desa Serdang, kemudian longmarch menuju lampu merah JLS dan memblokade jalan.

BACA JUGA : Warga Cegat Truk Muatan Batu Kerikil di Kramatwatu Saat Unjukrasa Tolak Truk ODOL

Masa memutar balikan truk tambang supaya melintasi Tol Cilegon Timur dan tidak melintasi Jalan Raya Serang-Cilegon di Kecamatan Kramatwatu.

Penaggungjawab Aksi Agung Syaeful mengatakan, masyarakat menghentikan truk tambang yang bermuatan besar karena sudah banyak korban yang berjatuhan.

“Pertama kita menghentikan truk odol yang melintas di kecamatan Kramatwatu karena sudah banyak yang menjadi korban, kemacetan, polusi udara, dan lain sebagainya,” ujarnya kepada wartawan di lokasi, Kamis (16 Oktober 2025).

Ia menjelaskan, banyaknya truk tambang yang melintasi jalan raya Serang-Cilegon khususnya di Kecamatan Kramatwatu membuat masyarakat menjadi cemas tentang keselamatan lalu lintas.

BACA JUGA : Warga Cegat Truk Muatan Batu Kerikil di Kramatwatu Saat Unjukrasa Tolak Truk ODOL

“Beberapa pekan terakhir ini kan, volume truk odol meningkat dan membuat kemacetan panjang. Hal ini membuat masyarakat menjadi cemas karena ada banyak korban kecelakaan,” katanya.

Agung menuturkan, akan menurunkan massa yang lebih banyak jika tuntutan masyarakat tidak direalisasikan oleh pemerintah daerah.

“Tadi kita sudah setop dan dilarang melintas truk odol di Kramatwatu. Apabila di kemudian hari masih ada, kita akan turun aksi dengan masyarakat yang lebih banyak,” jelasnya.

Pihaknya mendorong pemerintah untuk menurunkan petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub) dan kepolisian untuk menjaga lampu merah JLS supaya tidak ada truk tambang ke arah Kramatwatu. “Kita perlukan portal dan rekayasa lalu lintas di supaya truk tidak ke Kramatwatu,” paparnya.

BACA JUGA : Anggota DPRD Kabupaten Serang Temui Masa Aksi Tolak Truk Odol di Kramatwatu

Koordinator Aksi Agung Permana sangat menyayangkan kepada Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah yang tidak bisa mendatangi massa aksi dari masyarakat Kecamatan Kramatwatu. “Harapannya datang, tapi beliau sedang sibuk.

Kita ingin hari ini Bupati menandatangani pakta integritas, jika pakta integritas itu tidak terealisasi maka akan ada banyak masyarakat yang turun ke jalan,” ujarnya.

Camat Kramatwatu Sri Rahayu Basukiwati mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang sudah melakukan berkoordinasi dengan pemerintah Cilegon.

“Selanjutnya, dari pihak bupati dan jajaran, itu juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan melalui dirjen perhubungan darat,” ujarnya.

BACA JUGA : Kembangkan Minat dan Bakat, Siswa SMAN 1 Kota Serang Belajar dan Dikenalkan Membatik Ecoprint

Ia menjelaskan, Pemkab Serang juga tengah berupaya mencari solusi supaya truk tambang tidak melintasi jalan raya Serang Cilegon di Kecamatan Kramatwatu.

“Kira-kira lalu lintas mana yang harus dilalui truk supaya tidak menjadi keresahan kepada masyarakat Kramatwatu. Kita tahu sendiri bahwa tol Serang Barat itu macet,” katanya.

Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Serang Agus Herlambang mengatakan, pihaknya sudah mendatangi Kementerian Perhubungan untuk meminta rekomendasi dalam menyelesaikan masalah truk di Kabupaten Serang.

“Kita koordinasi dengan kemetereian, Selasa kemarin, kita usulkan ke Bupati untuk koordinasi dengan Gubernur (Andra Soni),” ujarnya.

BACA JUGA : Pimpin Penertiban Pedagang, Pilar Pastikan Pasar Serpong Terus Ditata

Ia menjelaskan, akan berkoordinasi dengan Dishub Kota Cilegon untuk bisa mengarahkan truk supaya tidak melintasi jalan raya Serang-Cilegon atau melintasi Kecamatan Kramatwatu.

“Kaitan dengan petugas kita punya kewenangan, kalau mintanya di PCI kita akan berkoordinasi Dishub Cilegon. Kita sudah mengawasi di Bojonegara dan kita juga minta bantuan ke Provinsi,” katanya. (andika)

Pos terkait