BANTENRAYA.CO.ID – Inilah informasi seputar teks kultum Ramadhan singkat dengan tema kebangkitan Islam adalah dengan ilmu.
Pada saat kita sudah memasuki bulan puasa Ramadhan, selain beribadah, kita juga dapat mengisinya dengan berbagai hal yang positif, seperti membaca buku, serta mendengarkan kultum dan ceramah.
Mendengarkan kultum bisa dari mana saja baik dari televisi, radio maupun masjid-mesjid setempat. Dan bisa dilakukan kapan saja, baik setelah sahur sambil menunggu adzan subuh atau sebelum magrib sambil menunggu waktu berbuka.
Materi kultum sendiri bervariasi, namun dinamakan dengan kultum atau kuliah tujuh menit, biasanya materi keagamaan yang ringan dan singkat, baik tentang ibadah, atau tentang akhlak dalam kehidupan sehari-hari.
Teks kultum singkat dengan tema kebangkitan Islam adalah dengan ilmu dapat menjadi referensi kamu dalam menyampaikan Kuliah Tujuh Menit.
Sekarang, kita menyaksikan keterpurukan kaum muslimin. Banyak orang-orang yang mencari jalan untuk -katanya- membangkitkan kembali kejayaan mereka dengan semangat tapi tanpa ilmu. Coba kita baca ayat Al-Qur’an, Allah Subhanahu wa Ta’ala sebenarnya telah berjanji dalam Al-Qur’an:
…وَلَن يَجْعَلَ اللَّـهُ لِلْكَافِرِينَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ سَبِيلًا ﴿١٤١﴾
“Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan menjadikan bagi orang-orang kafir jalan untuk menguasai/merendahkan orang-orang mukmin.”
Allah berjanji. Kenapa pada kenyataannya sekarang kaum muslimin banyak yang tertindas? Tidak mungkin janji Allah keliru. Allah berjanji Allah tidak akan menjadikan bagi orang kafir jalan untuk bisa menguasai orang yang beriman, tapi mungkin saja orang-orang yang mengaku muslim membuka jalan untuk dikuasai oleh orang-orang kafir.
Antum pahami maknanya ayat ini. Mungkin saja mereka sendiri yang membuka jalan. Jalan itu adalah ketika mereka jauh dari sebab-sebab pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala, ketika mereka jauh dari sebab-sebab pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala, tidak belajar agama dengan benar, tidak belajar pemahaman Al-Qur’an dan Sunnah berdasarkan apa yang dipahami oleh para sahabat Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhum Ajma’in, hanya mengandalkan semangat, akhirnya muncullah orang-orang yang katanya ingin berdakwah, ingin beramar ma’ruf nahi mungkar tapi dengan cara-cara yang keras, teror, dengan cara melakukan kerusakan di mana-mana, keburukannya lebih besar dari kebaikan yang diharapkan. Ini metode yang merusak.
Makanya sebagai kesimpulan, berdakwah dengan cara yang tidak sesuai dengan petunjuk yang diturunkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada RasulNya Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, ini justru yang menjadi sebab semua kerusakan di muka bumi. Karena segala sesuatu yang menyimpang dari petunjuk Allah itu akan membawa kerusakan di muka bumi.
Salah seorang ulama Ahlus Sunnah, Abul ‘Aliyah Rahimahullahu Ta’ala berkata:
من عصى الله في الأرض فقد أفسد فيها ، لأن صلاح السماء و الأرض بالطاعة
“Barangsiapa yang berbuat maksiat di muka bumi, berarti dia telah berbuat kerusakan di bumi, karena segala kebaikan di langit dan di bumi adalah dengan dengan taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
Demikian teks kultum Ramadhan singkat dengan tema kebangkitan Islam adalah dengan ilmu.***