Sejarah Ngabuburit Pada Bulan Ramadhan, Simak di sini!

Sejarah ngabuburit di bulan Ramadhan
Gambar ngabuburit (pexels/@png production)

BANTENRAYA.CO.ID – Ngabuburit adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh umat Muslim pada bulan Ramadan, di mana mereka mengisi waktu dari waktu setelah berbuka puasa hingga waktu beribadah malam. Kegiatan ngabuburit dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti membaca Al-Quran, berzikir, atau hanya sekedar ngobrol bersama keluarga atau teman.

Dikutip Bantenraya.co.id dari berbagai sumber, istilah ngabuburit telah masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata ngabuburit berasal dari bahasa sunda yaitu “burit” yang berarti sore. Sehingga kata ngabuburit bisa diartikan dengan menghabiskan waktu sore. Istilah ngabuburit sangat identik  dengan ramadhan karena ngabuburit merupakan momen menunggu waktu magrib. Di Indonesia setiap sore pada bulan ramadhan, kebanyakan orang melakukan ngabuburit dengan mencari jajanan tajil sambil menunggu waktu adzan magrib yang menjadi tanda waktu berbuka puasa.

ngabuburit di bulan ramadhan
Gambar dzikir di masjid (pexels/@thirdman)

Sejarah ngabuburit sendiri tidak diketahui secara pasti, namun kegiatan ini telah dilakukan sejak zaman Rasulullah SAW. Pada masa itu, Rasulullah SAW dan para sahabatnya biasa menghabiskan waktu setelah berbuka puasa dengan berbincang-bincang atau bermain di masjid. Kegiatan ini dijadikan sebagai waktu untuk mempererat tali persaudaraan antar umat Muslim.

Bacaan Lainnya

Selain itu, ada juga beberapa riwayat yang menyebutkan bahwa pada zaman dahulu, para sahabat Rasulullah SAW pernah melakukan kegiatan ngabuburit dengan cara menunggu waktu shalat Tarawih sambil berdiskusi dan bertukar pengalaman. Kegiatan ini juga dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan keimanan dan kebersamaan antar umat Muslim.

BACA JUGA : 5 Tips Mudik Lebaran Dengan Mobil Agar Aman dan Selamat Sampai Rumah

Selama berabad-abad, tradisi ngabuburit terus berkembang dan menjadi bagian dari budaya masyarakat Muslim di seluruh dunia. Di Indonesia, ngabuburit seringkali diisi dengan kegiatan-kegiatan yang lebih modern seperti menonton televisi, bermain game, atau bersosialisasi di media sosial.

Namun, ngabuburit juga tetap diisi dengan kegiatan yang lebih tradisional seperti membaca Al-Quran, berdoa, atau menghadiri pengajian di masjid. Kegiatan ini tetap dijadikan sebagai waktu untuk meningkatkan keimanan dan kebersamaan antar umat Muslim.

Pada akhirnya, ngabuburit bukan hanya sekedar mengisi waktu atau menunggu waktu beribadah malam. Kegiatan ini merupakan sarana untuk mempererat tali persaudaraan dan meningkatkan keimanan, sehingga menjadi sebuah tradisi yang sangat berarti bagi umat Muslim di seluruh dunia.***

 

 

 

 

Pos terkait