BANTENRAYA.CO.ID – Qori cilik Zamzam Ardabili dan Hafizh Qur’an cilik Muhammad Faris Dhiaulhaq asal Kota Serang memotivasi anak-anak Perumahan Taman Banten Lestari atau TBL Kota Serang.
Zamzam Ardabili dan Muhammad Faris Dhiaulhaq diundang Dompet Dhuafa Banten untuk mengisi acara spesial event bertajuk Ramadhan Ceria.
Kegiatan Ramadhan Ceria digelar di Masjid Al Anwar, Perumahan Taman Banten Lestari Blok G RW 028, Kelurahan Terondol, Kecamatan Serang, Kota Serang, Sabtu 8 April 2023 sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Kehadiran Zamzam Ardabili dan Muhammad Faris Dhiaulhaq pada Ramadhan Ceria, untuk menumbuhkan rasa cinta pada Al-Qur’an sejak dini.
Zamzam Ardabili qori cilik juara 3 Musabaqoh Tilawatil Qur’an atau MTQ tingkat internasional di Qatar 2023.
BACA JUGA : RAMADHAN SALE!! 7 Kode Voucher Shopee Terbaru April 2023, Dapatkan Cashback Hingga 75 Ribu Hanya Disini
Muhammad Faris Dhiaulhaq juara 1 lomba tilawah tingkat nasional, dan juara 2 lomba tahfidz Qur’an tingkat nasional 2020.
Ibunda Zamzam Ardabili mengatakan, Zamzam Ardabili menjadi seorang qori, karena terinspirasi kakaknya yang juga seorang qori juara nasional.
“Terinspirasi kakaknya yang qori juara nasional,” ujar Ibunda Zamzam Ardabili, dalam sambutannya.
Ibunda Zamzam Ardabili menuturkan, Zamzam Ardabili belajar Al-Qur’an sejak usia dini setiap hari.
“Tiap subuh latihan tilawah, setoran hafalan. Karena usia 4 tahun belum tahu makhrojul hurufnya, jadi ditasmi,” tutur dia.
Ibunda Zamzam Ardabili mengaku tegas kepada seluruh anaknya, termasuk Zamzam Ardabili. Bila seluruh anaknya belum melaksanakan ngaji Al-Qur’an, maka tidak akan diberikan uang jajan.
BACA JUGA : 5 Makanan Khas Lebaran yang Gak Boleh Diskip, No 3 Wajib Tersedia di Meja Makan Kamu
“Anak-anak itu gak boleh dikasih jajan kalau belum ngaji dari mulai anak pertama sampai yang terakhir. Sampai kapan pun gak tak kasih jajan, kalau belum ngaji,” jelasnya.
Ibunda Zamzam Ardabili pun mengungkapkan, perjuangan Zamzam Ardabili mengikuti MTQ tingkat internasional di Qatar tidak mudah.
Zamzam Ardabili harus berkompetisi dengan 80 perwakilan anak se Indonesia. “Tapi yang ikut MTQ Qatar cuman dari perwakilan empat daerah saja, Pontianak, Kaltim, Medan, dan Banten,” ungkap dia.
Pada saat tiba di Bandara Qatar, keluarga Zamzam Ardabili mengaku sempat dicegat petugas Bandara Qatar dan dilarang masuk Qatar.
“Petugas di Bandara Qatar nanya surat undangan MTQnya. Udah pasrah. Bingung. Akhirnya Zamzam ngaji di Bandara. Alhamdulillah setelah Zamzam ngaji diizinkan masuk oleh petugas bandara,” tuturnya.
Ibunda Zamzam Ardabili membagikan tips kepada para orang tua, agar putra-putrinya mau membaca dan menghafal Al-Qur’an.
BACA JUGA : Hari Pertama Pembukaan Mudik Gratis Pemkot Cilegon Membeludak, Warga Antre Hingga Luar Gedung
“Tipsnya anak pesantrenin. Kita harus tega sama anak, karena banyak orang tua yang ngeluh anaknya main hape aja. Jadi tolong agak dibatasi yang namanya hape, karena zaman sekarang penyakitnya itu,” ungkap Ibunda Zamzam Ardabili.
Meski putranya sudah menjadi juara qori internasional, Ibunda Zamzam Ardabili berencana akan menyekolahkan putranya tersebut ke pondok pesantren yang berkualitas.
“Rencananya Zamzam mau kami pesantrenin biar nambah ilmunya,” tutup dia.
Sementara Ibunda Muhammad Faris Dhiaulhaq, Mawar Sari mengatakan, putra sulungnya didaftarkan ikut lomba tilawah dan tahfidz berawal dari informasi dari salah seorang guru putranya di TK Jannah Qur’an.
BACA JUGA : 3 Makanan Wajib Saat Lebaran, Nomor 2 Emang Juara
Kemudian, Mawar Sari mendaftarkan Muhammad Faris Dhiaulhaq mengikuti lomba tilawah dan tahfidz secara online ke bimbingan haji dan umroh Pakem Tour, selaku panitia lomba.
“Waktu itu saya dapat link dari guru Faris di TK. Saya coba daftarkan,” kata Mawar Sari, dalam sambutannya.
Mawar Sari menuturkan, Muhammad Faris Dhiaulhaq baru menginjak lima tahun sudah hafal 1 juz. Namun Muhammad Faris Dhiaulhaq belum bisa membaca Alqur’an, sehingga latihan untuk ikut lomba sehari bisa 20 kali lebih.
“Kadang Faris sampai nangis karena latihannya harus berulang-ulang, kalau sudah begitu saya harus mengalah dan menghibur Faris supaya moodnya muncul lagi,” tuturnya.
Mawar Sari mengungkapkan, mendaftarkan Muhammad Faris Dhiaulhaq mengikuti lomba bukan untuk mengejar prestasi, melainkan untuk memotivasi dan mengetes mental putra sulungnya, agar semangat.
BACA JUGA : Segera Daftar! Mudik Gratis Bersama Bank BTN, Cek Info Lengkapnya Di Sini
“Alhamdulillah nggak nyangka menang. Anaknya biasa aja pas menang, karena belum mengerti,” ungkap dia.
Mawar Sari berharap kepada Muhammad Faris Dhiaulhaq senantiasa dekat dengan Al-Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-harinya.
“Harapan saya untuk Faris karena dia sekarang pesantren yang penting dia bisa selalu dekat dengan Al-Qur’an, bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar serta mengamalkannya,” harapnya.
Mawar Sari menceritakan bahwa Muhammad Faris Dhiaulhaq selalu disuguhi murotal Al-Qur’an, agar cinta dan dekat dengan Al-Qur’an.
Mawar Sari mengakui bahwa sifat anak pun memiliki rasa jenuh bila seharian belajar mengaji. Agar anak-anaknya tidak jenuh, Mawar Sari mengaku masih mengizinkan anak-anaknya nonton hape, tentunya dengan pembatasan.
BACA JUGA : Sunnah Idul Fitri Dan Hal Yang Harus Dilakukan Sebelum Sholat Idul Fitri
“Saya tetap ngasih anak nonton hape tapi dibatasi,” katanya.
Spesial event Ramadhan Ceria pun dimeriahkan dengan perlombaan adzan, pildacil, mewarnai dan menggambar. ***