BANTENRAYA.CO.ID- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon Isro Mi’raj baru saja mendatangi rumah Ibu Rofiah warga Lingkungan Cilodan, Kelurahan Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon. Rofiah sendiri merupakan janda tua yang ekonominya pas-pasan.
Rofiah yang berstatus janda cerai mati ini kini tinggal bersama anaknya masih duduk di Sekolah Menengah Atas atau SMA. Rofiah menempati sepetak rumah dari bangunan non permanen yang terbuat dari kayu dan triplek.
Rofiah sendiri tidak memunyai pekerjaan dan mengandalkan uluran tangan tetangganya untuk kebutuhan makan sehari-hari.
Ketua DPRD Kota Cilegon Isro Mi’raj mendatangi rumah Rofiah setelah mendapatkan kabar adanya warga miskin yang belum masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Pagi-pagi saya datangi ke rumah beliau, sebelum saya datang saya kroscek terlebih dahulu, ketika saya kroscek menemukan data yang otentik, Ibu Rofiah aslinta orang Kepuh sudah 15 tahun tinggal di situ dan punya KTP (Kartu Tanda Penduduk) Gunung Sugih,” kata Isro, Kamis (29/11) lalu.
Dikatakan Isro, Rofiah dulunya bermukim di Gunung Sugih karena mencetak bata, namun sejak beberapa waktu lalu suaminya meninggal dunia dan kini hanya seorang diri mengurus satu anaknya.
“Begitu di kroscek, tanah yang ditempati Rofiah bukan tanah hak milik pribadi, itu yang membuat kebingungan. Kalau tanah hak milik industri di sekitar siap membantu membangun rumahnya,” kata Isro.
Ke depan, kata Isro, Pemerintah Kota Cilegon harus menyediakan rumah susun untuk warga yang membutuhkan tempat tinggal.
“Memang harusnya pemerintah harus punya rumah susun, ketika ada warga Cilegon yang telantar seperti itu, oemerintah harus hadi kalau ada orang seperti itu,” ujarnya.
Politisi Partai Golkar ini, mendorong agar Dinas Sosial atau Dinsos Kota Cilegon agar mendata Rofiah ke dalam DTKS.
“Saya juga tanya tetangga, kalau tetangga sering ngasih makan, kadang kalau ada bantuan juga dapat. Saga juga telepon industri, industri siap membantu membangunkan rumah kalau memang tanah milik pribadi,” ungkapnya.
Isro juga meminta kepada perangkat kelurahan, RT, RW serta kader untuk mendata semua warga miskin di daerahnya masing-masing.
“Inventarisasi data harus lebih teliti. Nyatanya masih ditemukan seperti hal itu, pendataan (warga miskin) belum sesuai,” katanya.
Ia juga bersiap untuk membahas wacana pembangunan rumah susun khusus diperutnukkan warga kurang mampu.
“Kalau pada dasarnya kita siap mendorong agar dibangun rumah susun, nanti kita bicarakan, eksekutornya kan di eksekutif,” tutupnya. (Adv)