BANTENRAYA.CO.ID – Gayatri Chakravorty Spivak atau lebih dikenal dengan nama Gayatri Spivak merupakan salah satu intelektual asal India yang menarik perhatian India, selain Mahatma Gandhi.
Dunia mengenail Gayatri Chakravorty Spivak sebagai seorang intelektual, kritikus sastra, dan teoretikus asal India.
Gayatri Spivak dikenal karena kontribusinya dalam bidang teori sastra, kajian poskolonial, feminisme, dan teori kritis.
Ia lahir pada tanggal 24 Februari 1942 di Kolkata, India.
Spivak adalah sosok yang menginspirasi banyak orang melalui tulisannya yang berani dan kritis dalam menghadapi berbagai isu sosial dan politik di dunia.
Sebagai anak India pada umumnya, perjuangan Spivak banyak terinspirasi dari pendahulunya, terutama Mahatma Gandhi.
BACA JUGA: Viral Sebuah Rumah Masih Berdiri di Tengah Proyek Tol Cijago, Ternyata ini Penyebabnya
Profil Gayatri Spivak
Spivak menempuh pendidikan di bidang sastra Inggris di Universitas Calcutta sebelum melanjutkan pendidikan pascasarjana di bidang komparatif di Universitas Cornell di Amerika Serikat.
Dia meraih gelar doktoralnya dari Universitas Cornell pada tahun 1967 dengan disertasi berjudul “Myth and the Polis.”
Sejak itu, Spivak mengajar di berbagai universitas terkenal, termasuk Universitas Lowa dan Universitas Columbia.
Ketokohannya sebagai seorang intelektual muncul ketika dia menerbitkan esai klasiknya berjudul “Can the Subaltern Speak?” pada tahun 1988.
Dalam esai tersebut, Spivak mengkritisi teori-teori pascakolonial yang mengabaikan suara dan pengalaman kelompok yang terpinggirkan dan tertindas, yang disebutnya sebagai “subaltern.”
Ia menyoroti bagaimana para intelektual dari kalangan Barat sering kali berbicara atas nama subaltern tanpa memberi mereka ruang untuk berbicara dan mengungkapkan realitas hidup mereka.
Perjuangan Gayatri Spivak
Salah satu perjuangan utama dalam karya dan pemikiran Spivak adalah memperjuangkan hak-hak dan keadilan bagi orang-orang yang berada di bawah tekanan sistem kolonial dan struktur kekuasaan lainnya.
Dia menggunakan analisis teoretis untuk mengungkap ketidakadilan sosial dan politik, serta menyoroti dominasi budaya dan intelektual dari kalangan Barat terhadap budaya dan masyarakat yang lebih marginal.
Spivak juga dikenal karena kritiknya terhadap feminisme Barat dan gerakan feminis yang eksklusif terhadap perempuan dari latar belakang non-Barat.
Ia menekankan perlunya melihat kompleksitas beragam perempuan di seluruh dunia dan menolak pandangan yang reduktif yang hanya menganggap perempuan dari perspektif Barat.
Selain itu, Spivak telah menulis banyak buku dan esai yang mencakup berbagai topik, termasuk literatur, globalisasi, pendidikan, dan peran intelektual dalam masyarakat.
Karyanya yang terkenal lainnya termasuk “In Other Worlds: Essays in Cultural Politics” (1987) dan “A Critique of Postcolonial Reason: Toward a History of the Vanishing Present” (1999).
Gayatri Chakravorty Spivak adalah seorang teoretikus yang kontroversial dan penuh semangat dalam mencari keadilan dan kebenaran dalam masyarakat yang kompleks dan terus berubah.
BACA JUGA: Beragam Manfaat Belimbing Wuluh Bagi Kesehatan Tubuh yang Harus Kamu Ketahui
Dia tetap menjadi salah satu figur kunci dalam teori sastra, kajian poskolonial, dan kritik sosial yang berdampak besar dalam cara kita memahami dunia kita yang majemuk.
Karya dan perjuangan Spivak mengajarkan kita tentang pentingnya mendengarkan dan memberdayakan suara-suara yang seringkali terpinggirkan dalam percaturan intelektual dan politik.***