BANTENRAYA.CO.ID – Media sosial kembali dihebohkan dengan kisah menarik dari seorang wanita bernama Zahra Hamidah, yang membagikan pengalamannya bertemu dengan seorang bapak kos yang memiliki sifat aneh dan menyebalkan.
Kisah ini diungkapkan melalui akun TikTok @nengzahha pada tanggal 11 Agustus 2023. Sebuah cerita yang mengajarkan betapa pentingnya memilih tempat tinggal yang nyaman dan aman, terutama bagi para pekerja yang terpaksa merantau jauh dari kampung halaman.
Zahra Hamidah, seorang wanita muda, terpaksa harus mencari kos di Jakarta karena tuntutan pekerjaan.
Untuk mendapatkan tempat tinggal yang cocok dengan anggaran dan kebutuhannya, ia bernegosiasi harga dengan sang bapak kos melalui aplikasi pesan WhatsApp.
Setelah beberapa perbincangan, kesepakatan pun tercapai, dengan harga sewa kos sebesar Rp800 ribu per bulan, dan diskon untuk bulan pertama sejumlah Rp700 ribu.
Namun, apa yang seharusnya menjadi awal yang baik ternyata berubah menjadi pengalaman yang mengecewakan.
Hanya beberapa hari setelah pindah, sang bapak kos mulai menghubungi Zahra dengan kata-kata yang mengandung unsur penggoda.
Tidak hanya itu, ia juga beberapa kali menelpon Zahra tanpa mendapatkan respons. Ketegangan semakin memuncak ketika bapak kos tersebut mengeluarkan kata-kata kasar dan merendahkan Zahra karena tidak merespons panggilannya.
Merasa terancam dan tidak nyaman dengan perilaku sang bapak kos, Zahra memutuskan untuk berbicara dengan teman-temannya.
Mereka memberikan nasihat untuk segera menghentikan kontak dengan sang bapak kos dan segera mencari tempat tinggal yang lebih baik dan aman.
Sangat penting bagi mereka untuk menjaga kesejahteraan mental dan emosional, terutama di lingkungan yang seharusnya menjadi tempat beristirahat dan berkembang.
Kisah ini pun mendapat perhatian luas dari warganet setelah diunggah di TikTok. Banyak yang berbagi pandangan tentang tingginya harga kos-kosan di Jakarta, dengan rata-rata mencapai Rp1 juta per bulan.
Meskipun ada juga yang merasa prihatin dengan cerita Zahra, beberapa warganet menyuarakan kekhawatiran tentang keselamatan dan keamanan di tempat tinggal yang relatif murah.
Pengalaman Zahra Hamidah mengingatkan kita semua untuk selalu memperhatikan lingkungan tempat tinggal yang akan kita huni.
Memilih tempat tinggal yang aman dan nyaman menjadi faktor penting dalam menjaga kesejahteraan kita, terutama bagi mereka yang merantau jauh dari rumah.
Kisahnya juga menjadi peringatan tentang pentingnya menghormati batasan dan menjaga etika dalam interaksi sosial.
Sebagai masyarakat, kita perlu terus mendukung dan memberi dukungan kepada para wanita yang mengalami pengalaman serupa.
Pengalaman seperti yang dialami Zahra harus menjadi pemicu untuk mendorong perubahan positif dalam cara kita berinteraksi dan bersikap terhadap sesama, terutama di lingkungan tempat tinggal yang seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman.***