4 Adab Jumatan yang Tidak Boleh Dilupakan oleh Jamaah, Rugi Jika Diabaikan

adab jumatan
4 adab jumatan yang rugi jika diabaikan. (Foto: unsplash.com/Señor Ashraf)

BANTENRAYA.CO.ID – Adab jumatan terkadang menjadi hal yang kurang diperhatikan oleh beberapa muslim.

Padahal menjaga adab jumatan yang sesuai sunnah bisa lebih menjamin amalan ibadah yang diterima.

Dan adab jumatan yang disebutkan di artikel berikut disertai sumber dalil yang jelas.

BACA JUGA: 6 Waktu Mustajab untuk Seorang Muslim Berdoa selain di Hari Arafah

Jumatan adalah salah satu ibadah yang diwajibkan untuk laki-laki muslim.

Pahala ibadah ini sangat besar, karena tentunya setiap ibadah wajib memiliki ganjaran pahala yang lebih besar dari ibadah sunnah apa pun.

Namun ada beberapa adab ketika jumatan yang kadang masih sering diabaikan.

Tidak mematuhi adab tersebut sebenarnya tidak sampai membatalkan wudhu.

BACA JUGA: 4 Doa Meminta Hidayah yang Singkat, Disertai Penjelasan Pentingnya Hidayah

Namun, dampaknya cukup merugikan karena bisa mengurangi kadar pahala ibadahnya.

Sedangkan pahala yang besar amat sangat dibutuhkan sebagai bekal seorang muslim di akhirat kelak.

Maka dari itu, dengan mengetahui adab sholat Jumat diharapkan bisa menjalankan ibadah dengan lebih tertib dan khusyuk.

Dan berikut bantenraya.co.id sudah merangkum dari berbagai sumber tentang 4 adab jumatan yang kadang dilupakan jamaah sholat Jumat:

1. Datang ke Masjid Lebih Awal

Seorang muslim yang mengikuti imam sebelum imam bangkit dari ruku di rakaat kedua, maka dia tetap terhitung melaksanakan sholat Jumat.

BACA JUGA: 7 Surat di Al-Quran yang Memiliki Keutamaan Lebih dari 10 Pahala Tiap Membaca Hurufnya

Namun hadir ke masjid lebih awal tentunya lebih dianjurkan.

Jamaah yang datang ke masjid lebih awal sebelum khutbah pertama akan mendapat pahala yang lebih besar dari yang datang belakangan.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ راح في الساعة الأولى فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً

“Siapa yang berangkat Jumat di awal waktu, maka ia seperti berqurban dengan unta. Siapa yang berangkat Jumat di waktu kedua, maka ia seperti berqurban dengan sapi. Siapa yang berangkat Jumat di waktu ketiga, maka ia seperti berqurban dengan kambing gibas yang bertanduk. Siapa yang berangkat Jumat di waktu keempat, maka ia seperti berqurban dengan ayam. Siapa yang berangkat Jumat di waktu kelima, maka ia seperti berqurban dengan telur.” (HR. Bukhari no. 881).

BACA JUGA: Pikirkan 5 Hal Ini Sebelum Memilih Berhenti Kuliah, Motivasi Kuliah Sampai Wisuda

2. Tidak Lewat Memotong Celah Dua Orang yang Duduk Bersebelahan

Mengisi kekosongan di shaf sholat terdepan memang sangat dianjurkan.

Dan selama tidak berjalan sampai memotong sutrah orang yang sedang sholat sunnah, maka akan aman dari ancaman dosa.

Namun sangat tidak dianjurkan ketika berjalan ke shaf depan sampai memotong celah dua orang yang duduk bersebelahan.

Terdapat hadits yang menyebutkan seseorang yang datang melangkahi pundak-pundak jamaah ketika jumatan, sementara Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang berkhutbah.

BACA JUGA: Doa Para Nabi yang Bacaannya Singkat, Mudah Dihapal dan Berdasarkan Dalil yang Jelas

Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan orang itu:

اجْلِسْ ، فَقَدْ آذَيْتَ

“Duduk! Kamu mengganggu.” (HR. Abu Daud 1118, Ibn Majah 1115).

3. Tidak Mengobrol Saat Khutbah Dimulai

Ketika khutbah dimulai, jemaah sholat Jumat dianjurkan untuk menatap khotib jika bisa melihat khotib dari tempat duduknya.

BACA JUGA: 5 Tipe Makanan Penambah Hb Ibu Hamil, Cegah Anemia Selama Masa Kehamilan

Dan terdapat larangan untuk tidak mengobrol ketika khutbah sudah dimulai.

Bahkan mengingatkan orang lain untuk diam pun tidak dianjurkan ketika khutbah dimulai.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَنْصِتْ . وَالإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ

“Jika engkau berkata pada sahabatmu pada hari Jumat, “Diamlah, khotib sedang berkhutbah!” Sungguh engkau telah berkata sia-sia.” (HR. Bukhari no. 934 dan Muslim no. 851).

BACA JUGA: 6 Kaktus Mini yang Bisa Membuat Rumahmu Jadi Makin Cantik

Dari hadits tersebut bisa dipelajari kalau mengingatkan orang lain untuk diam saat khutbah akan lebih aman menggunakan isyarat saja.

Dan adab satu ini sebenarnya bisa diajarkan ke anak kecil juga jika tidak ingin masjid gaduh setiap sedang sholat Jumat.

4. Tidak Duduk Memeluk Lutut

Ketika sholat Jumat terkadang jemaah merasa mengantuk.

Dan cara yang aman untuk melawan kantuk adalah pindah posisi duduk.

BACA JUGA: Biji Buah Ini Ternyata Bisa Memicu Panjang Umur dan Awet Muda

Namun beberapa orang ada yang memilih untuk duduk sambil memeluk lutut.

Padahal hal tersebut termasuk adab yang tidak boleh dilakukan saat mendengar khutbah Jumat.

Terdapat hadits dari Sahl bin Mu’adz dari bapaknya (Mu’adz bin Anas Al-Juhaniy):

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى عَنِ الْحُبْوَةِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالإِمَامُ يَخْطُبُ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari duduk dengan memeluk lutut pada saat imam sedang berkhutbah.” (HR. Tirmidzi no. 514 dan Abu Daud no. 1110).

Itulah 4 adab jumatan yang kadang dilupakan jamaah sholat Jumat.***

Pos terkait