BANTENRAYA.CO.ID – Fenomena kata “berchandya” yang baru-baru ini viral di TikTok telah menciptakan kehebohan di kalangan netizen.
Kata “berchandya” ini diperkenalkan oleh Abigail Manurung, seorang mahasiswa baru di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Namun, seiring dengan ketenarannya, muncul isu bahwa pelopor “berchandya” tersebut diduga bolos kuliah untuk melakukan syuting acara Trans 7 yang bernama “Lapor Pak.”
Abigail Manurung, yang awalnya hanya seorang mahasiswa baru di UGM, menjadi terkenal setelah mengatakan kata “berchandya” dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh kakak tingkatnya.
BACA JUGA: Dorong Produk UMKM Masuk Supermarket, Dinkp-UKM Cilegon Latih Pelaku Usaha Uji Umur Simpan
Dalam wawancara tersebut, dia berbicara tentang cara masuk UGM dan mencoba menunjukkan kecerdasannya.
Namun, ucapan “berchandya” yang diucapkannya menjadi viral di platform TikTok, dan banyak orang mulai memparodikannya.
Fenomena “berchandya” semakin meluas, bahkan Rizky Febian mengumumkan rencananya untuk membuat lagu dengan judul “berchandya.”
Namun, ketika Abigail Manurung mendapatkan undangan untuk menjadi salah satu pemain dalam acara “Lapor Pak” di Trans 7, muncul isu bahwa dia diduga bolos mata kuliah statistika di UGM.
Seorang dosen UGM yang mengajar mata kuliah statistika bahkan mengunggah di Twitter bahwa Abigail tidak hadir dalam kuliah tersebut dan malah melakukan syuting.
Akun Twitter @wjanggoro membagikan informasi ini pada tanggal 5 September 2023 dengan menulis, “Tadi yang bersangkutan tidak datang kuliah saya statistika 1, ternyata shooting Lapor Pak, hmm.”
Tadi ybs gak datang kuliah saya Statistika I, ternyata syuting Lapor Pak. Hmmm. https://t.co/66P2AzwJyX
— Aanggoro (@wjanggoro) September 5, 2023
Kontroversi ini kemudian memicu berbagai reaksi di media sosial. Beberapa netizen merespons dengan candaan, sementara yang lain mengambil isu ini dengan serius.
Dosen tersebut akhirnya menjelaskan bahwa mahasiswa memiliki hak untuk tidak hadir dalam kuliahnya, kecuali jika kehadiran mereka kurang dari 75 persen, yang berarti mereka tidak berhak mengikuti ujian.
BACA JUGA: Detik-Detik Rafathar Dibully dan Ditonjok Temannya Hingga Buat Raffi Beri Wejangan Seperti Ini
Sementara isu “berchandya” terus menjadi perbincangan, fenomena ini juga mengingatkan kita tentang bagaimana viralitas di media sosial dapat membawa dampak yang tak terduga dalam kehidupan nyata, bahkan dalam konteks pendidikan.***