BANTENRAYA.CO.ID – Akun Instagram resmi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) dan akun Teknik Sipil UNTIRTA, yaitu @untirta_official dan @tekniksipiluntirta, mengalami serangan dari warganet.
Hal ini disebabkan oleh ulah seorang individu bernama Alwi Husen Maolana, membuat akun Instagram @untirta_official dan @tekniksipiluntirta diserbu hujatan warganet.
Alwi Husen Maolana, yang diketahui sebagai mahasiswa Teknik Sipil UNTIRTA angkatan 2021, menjadi penyebab serangan tersebut.
Namun, fakta yang terungkap adalah bahwa Alwi Husen sebenarnya sudah lama tidak aktif di kampus tersebut.
Beberapa sumber juga menyatakan bahwa Alwi telah dikeluarkan dari kampus atau dinyatakan drop out (DO).
Akibat ulah Alwi Husen, akun Instagram UNTIRTA dan Teknik Sipil menjadi sasaran warganet yang penuh hujatan.
Beberapa komentar yang muncul di akun tersebut mengecam dan mengutuk tindakan Alwi Husen.
Beberapa di antaranya adalah, “Ini tempat si Alwi tukang aniaya dan perkosa anak orang kuliah kah? Gimana dia? Masih kuliah? Anak gak bener kayak gitu keluarin aja, malu-maluin” yang dikomentari oleh akun Instagram @diba_sari99.
“Alwi mana alwi? F*CK ALWI!!!” yang dikomentari oleh akun Instagram @fajar_ajie03.
Warganet juga menanyakan tanggapan dan tindakan dari pihak kampus terkait kejadian ini.
Beberapa komentar mengecam dan menanyakan mengapa tidak ada tindakan dari pihak universitas terhadap mahasiswa yang bermasalah seperti Alwi Husen.
“Mahasiswa mu bermasalah. Apa cuma diam aja?” komentar akun Instagram @wakkesopo.
Kami ingin menekankan bahwa serangan warganet terhadap akun Instagram UNTIRTA dan Teknik Sipil UNTIRTA adalah tanggapan individu terhadap peristiwa yang terjadi dan tidak mencerminkan pendapat umum atau resmi dari institusi tersebut.
Kami juga mengimbau agar pengguna media sosial menjaga etika dan sikap yang bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat mereka.
Tim Bantenraya.co.id akan terus mengikuti perkembangan situasi ini dan memberikan informasi terbaru kepada pembaca.
Kami juga mengimbau agar semua pihak menjaga sikap dan tidak menyebarkan ujaran kebencian atau konten yang merugikan.***