Arab Saudi Resmi Umumkan Kuota Haji tahun 2024, Segini Jumlahnya

Gelar Haji
Gelar Haji ternyata warisan belanda untuk penanda orang Indonesia. (Pixabay/konevi)

BANTENRAYA.CO.ID – Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah telah mengumumkan kuota haji 1445 Hijriah atau tahun 2024.

Pengumuman kuota haji untuk Indonesia disampaikan sehari sebelum berakhirnya fase Mabit di Mina. Dan Indonesia tahun 2024 mendapat kuota haji sebanyak 221.000 orang.

Dengan diumumkannya kuota haji, proses persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024 sudah bisa dilakukan mulai 16 September 2023.

BACA JUGA : Tiga Orang Jemaah Haji Pandeglang Meninggal Dunia di Makkah

Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah menyambut baik langkah Kementerian Haji dan Umrah menginformasikan kuota 1445 hijriah jauh lebih awal dari biasanya.

“Hal ini diharapkan akan memberikan banyak ruang untuk penentuan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji atau BPIH yang pada gilirannya akan ada banyak waktu untuk persiapan penyelenggaraan haji, termasuk perkiraan biaya akomodasi, transportasi, dan katering,” terang Fadlul Imansyah di Madinah.

Dikutip Bantenraya.co.id, dari kemenag.go.id, Rabu 5 Juli 2023, kata Fadlul Imansyah, pengumuman kuota lebih awal merupakan kesempatan untuk mempersiapkan layanan lebih cepat, dan seluruh fasilitas pelayanan haji dapat dilakukan lebih dini.

BACA JUGA : Jemaah Haji Dapat 10 Liter Air Zamzam, Apa Itu Air Zamzam

“Ini memberi harapan jemaah haji Indonesia akan mendapatkan fasilitas terbaik mengingat ketersediaan dana haji yang cukup mumpuni secara jumlah dan nilai,” sebut pria yang akrab disapa Fadlul ini.

Ditambahkan Fadlul, penetapan kuota di awal juga dapat dilihat sebagai kesempatan bagi pemerintah Indonesia untuk melakukan kontrak sewa fasilitas penyelenggaraan haji melalui pembayaran uang muka. Langkah ini dapat dijadikan sebagai pembelajaran awal sebelum melakukan kontrak sewa jangka menengah atau jangka panjang.

“Pada gilirannya, hal itu juga dapat menjaga stabilitas harga atas pembiayaan jemaah haji Indonesia sehingga terhindar dari fluktuasi harga akibat perubahan kurs atau tingkat inflasi,” ujarnya.

BACA JUGA : Jemaah Haji Selesai Laksanakan Puncak Haji di Armina, Semoga Menjadi Haji Mabrur

Fadlul Imansyah menilai ke depan, partisipasi BPKH sebagai pengelola keuangan haji dalam ekosistem perhajian merupakan sebuah keniscayaan. Sinergi BPKH, Kemenag, dan stakeholders terkait akan meningkatkan daya tawar Indonesia sebagai bangsa dengan jemaah haji terbesar di dunia untuk mendapatkan fasilitas terbaik.

“Hasil negosiasi pemerintah Indonesia selama ini menjadi barometer negara lain. Peran Indonesia sangat besar dalam menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan haji seluruh umat muslim dunia,” tandasnya. ***

Pos terkait