Banten Dijadikan Lumbung Jagung

1 Doni Serang Wamentan dan Pangdam III Siliwangi Panen Jagung di Kota Serang 1
Wamentan dan Pangdam III Siliwangi Panen Jagung di Kota Serang : Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul (paling kiri) didampingi Pangdam III Siliwangi Mayjen Kunto Arief Wibowo, Ketua Umum MAJ Eman Suryaman, Pj Gubernur Banten Al-Muktabar, Wali Kota Serang Syafrudin, dan pejabat lainnya panen raya jagung di Kelurahan Curugmanis, Kecamatan Curug, Kota Serang, Rabu 3 Agustus 2022. Panen raya jagung ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat dalam menjaga kedaulatan pangan. Doni Kurniawan/Banten Raya

SERANG, BANTEN RAYA- Kementerian Pertanian RI akan menjadikan Provinsi Banten
sebagai salah satu lumbung jagung nasional. Ini karena Provinsi Banten merupakan daerah yang strategis, baik dari sisi lokasi (geografis) yang strategis maupun lainnya.

Demikian disampaikan Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi saat panen jagung bersama Panglima Kodam (Pangdam) III/ Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo, dalam acara Gerakan Bersatu untuk Ketahanan Pangan “Panen Raya dan Gerakan Santri Tanam Jagung” yang digelar di Kelurahan Curug Manis, Kecamatan Curug, Kota Serang, Rabu (3/8/2022).

Hadir pula mendampingi dalam kesempatan tersebut Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar, Danrem 064 Maulana Yusuf Serang Brigjen TNI Yunianto, Walikota Serang Syafrudin, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten M Agus Tauchid, dan sejumlah pejabat lain.

Harvick mengatakan, pihaknya menargetkan produksi jagung bisa mencapai 2 juta ton sampai dengan 3 juta ton per bulan. Tahun lalu, target produksi sudah tercapaidan dia berharap para tahun ini juga akan bisa tercapai. Bahkan, selama beberapa tahun ke belakang, Indonesia tidak pernah lagi mengimpor jagung dari negara lain karena produksi di dalam negeri selalu surplus.”Salah satu program kita Banten ini (jadi lumbung jagung) karena penyangga Ibu Kota Indonesia,” katanya.

Harvick mengatakan, persoalan pertanian bukan semata-mata tugas pemerintah melainkan tugas bersama semua stakeholder. Dia juga mendorong agar Banten menjadi lumbung padi karena daerah ini memiliki lokasi yang sangat strategis. “Banten ini penting sekali lokasinya karena juga dekat dengan pelabuhan,” ujarnya.

Untuk itu, Harvick mengajak semua pihak, terutama petani, agar memanfaatkan lahan yang nganggur untuk ditanami jagung. Bila itu dilakukan, maka Indonesia akan bisa mengekspor komoditas jagung ke negara lain.

Pangdam III/ Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo mengatakan, dalam rangka menyukseskan program pemerintah dalam melakukan ketahanan pangan bahkan kedaulatan pangan, Kodam III/ Siliwangi mengupayakan pembukaan lahan untuk ditatami jagung. Dalam panen raya jagung kali ini, ada 3 hektare lahan yang ditanami jagung dan 15 hektare lahan lainnya baru akan ditanami jagung.”Ada 15 hektare sedang kita buka dan akan kita tanami (jagung) perdana. Di sini panen, di sana tanam,” ujarnya.

Wibowo mengatakan, ada tiga tahapan yang dilakukan untuk menanam jagung ini, yaitu memperbaiki struktur lahan, membuka lahan, baru kemudian menanam jagung. Yang diutamakan adalah pembukaan lahan dan penataan lahan yang sudah rusak agar layak tanam. Sampai saat ini, Kodam III/ Siliwangi masih terus mencari lahan lain yang bisa ditanami jagung.

Ketua Umum Masyarakat Agribisnis Jagung (MAJ) Eman Suryaman mengatakan, dunia saat ini sedang mengalami krisis pangan akibat perang Rusia dan Ukraina.

Tetapi Indonesia bisa mengatasi krisis pangan tersebut dengan luasnya lahan pertanian dan suburnya tanah Indonesia.”Kalau semua turun ke ladang, tidak ada tanah yang nganggung, tidak ada bukit yang gundul, insya Allah pangan kita akan melimpah,” katanya.

Eman mengatakan, jagung harus menjadi makanan pokok seperti yang pernah terjadi sebelum adanya bangsa asing ke Indonesia. Sebab dahulu jagung menjadi makanan pokok sebelum Jepang dan Belanda mengenalkan padi pada masyarakat Indonesia.

“Di tanah apa saja, mau kering, gembira, bisa ditanami jagung. Bahkan tanah eks galian saja bisa ditanami jagung,” katanya.

Walikota Serang Syafrudin mengucapkan terima kasih kepada Wamentan yang menggulirkan program pertanian di Kota Serang. Dalam kesempatan itu, Wamentan menyarankan jagung dikembangkan di Kota Serang. Namun, jagung bukan komoditas unggulan di Kota Serang meski ada sejumlah daerah yang juga menaman jagung.

“Tanaman jagung belum secara keseluruhan ditanam di Kota Serang hanya ada di Curug, Walantaka, dan Kasemen,” ujarnya.

Dia mengatakan, Kota Serang tidak mungkin jadi lumbung jagung karena keterbatasan lahan. Saat ini hanya ada 4.000 hektare lahan yang tersisa untuk pertanian. Meski demikian, dia menyarankan agar jagung ditanam berselingan dengan tanaman padi.”Kita menanam jagung hanya di 33 hektare lahan yang ada di Cipocok Jaya, Taktakan, dan Curug,” katanya. (tohir)

Pos terkait