SERANG, BANTEN RAYA – Menjelang bulan puasa Ramadan, kawasan Banten Lama yang berada di Kecamatan Kasemen, Kota Serang, dipadati oleh para peziarah. Mereka tidak hanya datang dari wilayah Serang dan sekitarnya bahkan juga berasal dari luar Provinsi Banten.
Sejumlah bus dan kendaraan pribadi dengan nomor polisi berplat A dan B yang merupakan tanda kendaraan berasal dari Banten dan Jakarta banyak keluar masuk ke area Banten Lama. Bahkan ada juga kendaraan berplat F yang merupakan tanda kendaraan berasal dari Bogor, Sukabumi, dan Cianjur dan plat T asal Subang, Purwakarta, dan Karawang yang mendatangi Kawasan Banten Lama. Sejak pagi sampai sore hari, Kawasan Banten Lama dipenuhi para peziarah yang datang dari berbagai arah.
Hamidi, salah seorang pengunjung Banten Lama yang berasal dari Kota Tangerang mengaku datang bersama keluarga besarnya untuk berziarah ke makam Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Dia mengatakan, tradisi ini sudah rutin dilakukan hampir setiap tahun.
“Kalau mau puasa memang suka ziarah ke sini,” kata Hamidi yang ditemui Banten Raya di sekitaran Museum Banten Lama, Minggu (20/3).
Hamidi mengungkapkan, menjelang Ramadan biasanya dia melakukan ziarah ke makam orang tuanya. Setelah itu akan datang ke Banten Lama untuk melakukan ziarah ke makam Sultan Hasanudin Banten.
Ziarah ini dilakukan selain untuk mendoakan para Sultan Banten yang sudah berjuang melawan penjajah juga untuk ngalap berkah atau meminta keberkahan. Dengan melakukan ziarah kubur dia berharap sekeluarga diberikan keberkahan hidup sebagaimana Allah SWT memberikan keberkahan kepada para Sultan Banten. “Ngalap berkah aja,” katanya.
Hamidi mengungkapkan, dalam satu tahun biasanya dia melakukan ziarah ke Banten Lama antara tiga sampai empat kali. Ziarah dilakukan, terutama pada bulan-bulan baik seperti bulan Maulid dan bulan Sya’ban seperti pada bulan ini.
Susmita, peziarah lain yang berasal dari Kabupaten Serang mengatakan, datang ke Banten Lama bersama keluarga dan tetangganya satu kampung. Ziarah itu dilakukan menjelang bulan puasa Ramadan. “Tradisi keluarga dari dulu seperti ini,” katanya.
Tidak hanya ke Banten Lama, ziarah juga dilakukan di beberapa makam ulama yang ada di Banten, seperti di Carita, Merak, dan Pandeglang.
Ketua Badan Kenadzhiran Kesulthanan Maulana Hasanuddin Banten Tb A Faisal Abbas membenarkan adanya peningkatan jumlah peziarah di Banten Lama sejak beberapa pekan terakhir. Berdasarkan kebiasaan, menjelang datangnya bulan puasa Ramadan memang akan ada banyak peziarah dari Banten dan luar Banten yang datang untuk melaksanakan ziarah ke Banten Lama.
Meski demikian, ketika ditanya mengenai jumlah peziarah yang datang ke Banten Lama, Faisal mengaku tidak mengetahui secara persis. Karena banyak pintu masuk ke Banten Lama, maka pengunjung tidak dapat dikontrol dan diketahui secara pasti jumlahnya. “Yang jelas memang ada peningkatan jumlah peziarah,” katanya.
Guna tetap menerapkan protokol kesehatan sehubungan dengan masih berlakunya PPKM Level 3 di Kota Serang, Faisal mengatakan bahwa kenadziran menerapkan sejumlah protokol kesehatan bagi para pengunjung sebagaimana yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan. Protokol kesehatan yang dimaksud adalah memperketat penggunaan masker bagi pengunjung, pengecekan suhu tubuh, dan penjagaan jarak antar pengunjung selama mereka berada di Kawasan Banten Lama.
Para petugas berseragam Satgas Banten yang ditugaskan berjaga di pintu masuk mewajibkan para pengunjung untuk mengenakan masker. Pengunjung yang tidak memiliki masker maka dilarang untuk masuk. Petugas juga selalu mengimbau melalui pengeras suara agar para pengunjung menerapkan protokol kesehatan, menjaga kebersihan, dan bila sudah selesai ziarah segera pulang ke rumah.
Faisal mengungkapkan, pada bulan baik seperti sekarang ini memang biasanya selalu terjadi peningkatan jumlah ziarah ke Banten Lama. Mereka ada yang datang secara perorangan namun ada juga yang rombongan, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun bus. (tohir)