LEBAK, BANTEN RAYA – Polsek Cibadak Polres Lebak, berhasil mengamankan 10 pelajar yang membawa senjata tajam (sajam) yang videonya sempat viral di media sosial. Dari tangan mereka, Polsek Cibadak berhasil mengamankan berupa sebilah samurai, sebuah celurit , tujuh unit HP, dan tiga unit sepeda motor yakni Honda Beat hitam, Honda Scopy, Honda Revo orange.
Kapolsek Cibadak, AKP Wawan Suhawan membenarkan pengamanan 10 remaja. Ia mengatakan, pengamanan dikakukan dengan mengidentifikasi video viral tersebut. Tanpa perlawanan para pemuda inu ditangkap Senin (17/10) malam. “Ya kemarin sudah berhasil diamankan 10 remaja dan telah kita serahkan kepada Polres Lebak,” katanya saat ditemui di Polsek Cibadak, Selasa (18/10).
Ia menjelaskan, peran masing masing pelajar berbeda. Misalnya MM dan DI bertugas membuat video, RA membawa besi, RA mengendarai motor Juviter biru serta membawa celurit, MF dan AD membawa samurai, RA menggunakan samurai. “Pelaku berhasil diamankan di dua tempat berbeda yang berada diwilayah hukum Polsek Cibadak. Mereka itu, tujuh orang pelajar dari Kabupaten Serang berhasil diamankan di flayover dan tiga orang lainnya dari Lebak adalah hasil pengembangan penangkapan sebelumnya,” jelasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lebak, Iptu Andi Kurniadi mengatakan, 10 pelaku masih berusia dibawah umur. Saat ini pihaknya menyerahkan penyidikan dan proses lebih lanjut kepada unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Lebak. “Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan lebih mendalam, untuk informasi lebih lanjut nanti sedang di proses,” katanya.
Terpisah, Kepala SMPN 1 Cibadak, Asep Zaenal Arifin mengungkapkan, beberapa muridnya hampir menjadi korban segerombolan pelajar bersajam tersebut. “Anak murid saya sedang menunggu waktu eskul di warung, tidak mungkin murid saya ikut tawuran,” ungkapnya.
Ia membeberkan, muridnya tidak mengalami luka pada kejadian tersebut lantaran langsung menghindar dan melarikan diri. Menurutnya, mereka tidak saling mengenal dengan para pelaku tersebut. “Saya tekankan ini bukan tawuran, Mereka mengaku dihadapan saya dan polisi penyidik bahwa tidak mengenali gerombolan itu. Wajah pelaku tertutup masker dan jaket,” bebernya.(mg-sahrul/muhaemin).