BANTENRAYA.CO.ID – Bikin SYOK kali ini perusahan General Motors yang produksi mobil telah resmi lakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada ratusan pekerjanya.
Pemberentian para pekerja ini (PHK) dilakukan ke seluruh bagian pekerja penuh waktu di perusahan General Motors.
Lantas bagaimana nasib mereka yang sudah di putuskan kontrak kerjanya (PHK) ini, apakah dapet pesangon dari pihak General Motors?
BACA JUGA : TERBARU! 3 aplikasi penghasil saldo Dana yang legit, penarikan cepat tanpa syarat
Dilansir Bantenraya.co.id dari berbagai sumber, pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan perusahan General Motors ini tak lain dari krisis resesi global dan juga inflasi yang terjadi saat ini, Selasa 2 Mei 2023.
Sehingga perusahaan ini berani untuk melakukan putusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawaan.
Namun disisi lain ada kabar yang mengejukan jika perusahan General Motors ini sedang membekukan laba keuntungan.
Nah jika kita simak keutungan laba maka artinya perusahan tersebut sedang mendapatkan keuntunga.
BACA JUGA : Langsung Klik! 16 Link Video Nyayur Syakirah Seleb Tiktok, Ternyata Bikin Geleng-geleng Kepala
Namun apa yang terjadi tetap saja PHK ini berlaku kepada seluruh karyawan.
Bahkan pihak Manajer untuk saat ini sedang mendiskusikan rencana menghilangkan sekitar 3.000 pekerjaan dari tenaga kerja global pada akhir kuartal ini.
Tak hanya itu saja General Motors dari keterangannya itu mengatakan jika pada April ini sekitar 5.000 pekerja bergaji telah memilih untuk keluar dari perusahaan, membawanya lebih dekat ke target pemotongan biaya sebesar USD2 miliar pada akhir 2024.
BACA JUGA : Peniliti BRIN Andi Pangeran Hasanuddin Resmi Ditangkap Polisi Gegara Bilang Begini…
Bahkan bulan lalu juga General Motors memangkas ratusan pekerjaan tingkat eksekutif dan bergaji
Sehingga jumlah segitu sangat lah SYOK bagi para pekerja di perusahaan General Motors, Itu akan berjumlah sekitar lima persen dari staf tidak termasuk penasihat keuangan dan personel yang mendukung mereka dalam divisi manajemen kekayaan.
Demikian informasi General Motors yang sedang mengalami krisisi ekonomi secara gelobal sehingga berdampak kepada seluruh pekerja.***